22
PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
d. Aset dan Liabilitas Keuangan lanjutan d. Financial Assets and Liabilities continued
vii Saling hapus vii Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan
di laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk saling hapus jumlah keduanya dan terdapat intensi
untuk diselesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset
dan menyelesaikan
liabilitas secara
bersamaan. Hak
yang berkekuatan
hukum berarti: a. tidak terdapat kontinjensi di masa
yang akan datang, dan b. hak yang berkekuatan hukum pada
kondisi-kondisi berikut ini; i.
kegiatan bisinis normal; ii.
kondisi kegagalan usaha; dan iii. kondisi
gagal bayar
atau bangkrut
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported
in the statement of financial position if, and only if, there is currently an
enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities
simultaneously. Enforceable right means:
a. there are no contingencies in the future, and
b. enforceable right to the following conditions;
i. deploying normal activities; ii. conditions of business failures; and
iii. conditions of default or bankruptcy
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan
oleh standar akuntansi. Income and expenses are presented on a
net basis only when permitted by the accounting standards.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan
dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the
statement of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to
offset the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset
and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan
oleh standar akuntansi. Income and expenses are presented on a
net basis only when permitted by the accounting standards.
viii Pengukuran biaya diamortisasi viii Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan
yang diukur
pada saat
pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok kredit, ditambah atau dikurangi
amortisasi kumulatif
menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung
dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi
penurunan nilai. The amortized cost of a financial asset or
liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at
initial recognition,
minus principal
repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest
rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity
amount,
minus any
reduction for
impairment.
23
PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
d. Aset dan Liabilitas Keuangan lanjutan d. Financial Assets and Liabilities continued
ix Penentuan nilai wajar ix Determination of Fair value
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau
harga yang
akan dibayar
untuk mengalihkan
suatu liabilitas
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi
untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di:
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer
a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement
date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to
sell the asset or transfer the liability takes place either:
• pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau
• jika terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut. • in the principal market for the asset or
liability, or • in the absence of the principal market, in
the most advantageous market for the asset or liability.
Bank harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan
tersebut. The principal or the most advantageous
market must be accessible by the bank.
Nilai wajar aset dan liabilitas diukur menggunakan
asumsi yang
akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan
harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak
dalam kepentingan ekonomi terbaiknya. The fair value of an asset or a liability is
measured using the assumptions that market participants would use when
pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their
economic best interest.
Bank menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data
yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan
input yang tidak dapat diobservasi. The Bank uses valuation techniques that
are appropriate in the circumtances and for which sufficient data are available to
measure fair value, maximising the use of relevant
observable inputs
and minimising the use of unobservable
inputs. Semua aset dan liabilitas yang nilai
wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan dikategorikan dalam
hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan di bawah ini, berdasarkan tingkatan level
input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara
keseluruhan: • Level 1 - harga kuotasian tanpa
penyesuaian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
• Level 2 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi baik secara langsung atau
tidak langsung. All assets and liabilities for which fair
value is measured or disclosed in the financial statements are categorized
within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level
input that is significant to the fair value measurement as a whole:
• Level 1 - quoted unadjusted market prices in active markets for identical
assets or liabilities • Level 2 - valuation techniques for which
the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or
indirectly observable.
24
PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
d. Aset dan Liabilitas Keuangan lanjutan d. Financial Assets and Liabilities continued
ix Penentuan nilai wajar lanjutan ix Determination of Fair value continued
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam
laporan keuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan
di bawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: lanjutan
All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the financial
statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows,
based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement
as a whole: continued
• Level 3 - teknik penilaian di mana tingkat level input terendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung
atau tidak langsung. • Level 3 - valuation techniques for which
the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or
indirectly unobservable.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan, Bank
menentukan apakah perpindahan antar level hirarki telah terjadi dengan melakukan
evaluasi
pengelompokan berdasarkan
level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara
menyeluruh pada setiap akhir periode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized in the financial statements on
a recurring basis, the Bank determines whether transfers have occured between
levels in hierarchy by re-assesing categorisation based on the lowest level
input that is signifcant to the fair value measurement as a whole at the end of
each reporting period.
x Perbedaan “1 satu hari” x “Day 1 one” difference
Pada saat nilai transaksi berbeda dengan nilai wajar dari transaksi pasar lainnya
yang dapat diobservasi saat ini atas instrumen yang sama atau berdasarkan
teknik
penilaian yang
hanya menggunakan variabel data dari pasar
yang dapat diobservasi, Bank secara langsung mengakui perbedaan antara
nilai transaksi dan nilai wajar “1 hari” keuntungan atau kerugian pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Jika nilai
wajar ditentukan
berdasarkan data yang tidak dapat diobservasi, maka perbedaan antara nilai
transaksi dan nilai model hanya dapat diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain pada saat data menjadi dapat diobservasi atau pada
saat instrumen tersebut tidak diakui lagi. When the transaction price differs from
the fair value of other observable current market
transactions in
the same
instrument or based on a valuation technique whose variables include only
data from observable markets, the Bank immediately recognizes the difference
between the transaction price and fair value a ‘Day 1’ profit or loss in the
statement of profit or loss and other comprehensive income. In cases where
fair value is determined using data which is not observable, the difference between
the transaction price and model value is only recognized in the statement of profit
or loss and other comprehensive income when the inputs become observable, or
when the instrument is derecognized.
25
PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report
• •
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
e. Kas dan Setara Kas e. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia,
giro pada
bank lain,
penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia SBI yang
jatuh tempo dalam waktu 3 tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, current account with Bank Indonesia
and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, Bank Indonesia
Cerfiticates SBI that mature within 3 three months from the date of acquisition, and are
not pledged as collateral for borrowings nor restricted.
Bank mengklasifikasikan kas dan setara kas dalam kategori pinjaman yang diberikan dan
piutang dan disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Cash and cash equivalents are classified under loans and receivables and stated at
amortized cost.
f. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
f. Current accounts with Bank Indonesia and
other Banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
dinyatakan sebesar
biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian
penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan
bank lain
diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang. Current accounts with Bank Indonesia and
other banks are stated at amortized cost using the effective interest rate method less
allowance for impairment losses. The current accounts with Bank Indonesia and other
banks are classified under loans and receivables.
g. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
g. Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia FASBI, Fine Tune Kontraksi FTK
dan Call Money.
Placements with Bank Indonesia consist of Bank Indonesia Deposit Facility FASBI, Fine
Tune Kontraksi FTK and Call Money.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan
diamortisasi menggunakan
metode suku
bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the
effective interest rate method less allowance for impairment losses. Placements with Bank
Indonesia and other bank are classified under loans and receivables.
h. Efek-efek h. Marketable Securities
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia “SBI”, obligasi pemerintah,
obligasi korporasi,
Negotiable Certificate
Deposit NCD dan Sertifikat Deposito Bank Indonesia “SDBI”.
Marketable securities consist of Certificate of Bank Indonesia “SBI”, government bonds,
corporate bonds,
Negotiable Certificate
Deposit NCD and Certificate Deposit of Bank Indonesia “SDBI”.
26
PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Efek-efek lanjutan h. Marketable Securities continued
Efek-efek pada awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya langsung yang dapat
diatribusikan, kecuali aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba
rugi dimana biaya transaksi diakui langsung ke laporan
laba rugi
dan penghasilan
komprehensif lain.
Pengukuran setelah
pengakuan awal
tergantung pada
klasifikasinya. Marketable securities are initially measured at
fair value plus any directly attributable cost, except for financial assets classified as fair
value through profit or loss whereas the transaction costs are recognized directly to the
statements of profit or loss and other comprehensive
income. Subsequent
measurement depends on their classification. Pengukuran
efek-efek didasarkan
atas klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of securities are based on its classification of the securities as follows:
1. Dimiliki hingga jatuh tempo 1. Held-to-maturity
Efek-efek yang diklasifikasikan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif
setelah pengakuan awal. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah
yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari efek-efek dalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, maka hal
ini akan menyebabkan reklasifikasi atas semua efek-efek yang dimiliki hingga jatuh
tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan
untuk
mengklasifikasikan efek-efek
sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua
tahun mendatang. Securities classified as held-to-maturity
are subsequently carried at amortized cost using effective interest method after
initial recognition.
Any sale
or reclassification of a more than insignificant
amount of held-to-maturity securities not close to their maturity would result in the
reclassification of all held-to- maturity securities
as available-for-sale
and prevent
the Bank
from classifying
securities as held-to-maturity for the current and the following two financial
years.
2. Tersedia untuk dijual 2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual
dinyatakan pada
nilai wajarnya.
After initial
recognition, securities
classified as available-for-sale are carried at their fair value.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs
atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Interest income is recognized in the
statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective
interest method. Foreign exchange gains or losses on available-for-sale debt
securities are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive
income.
27
PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
h. Efek-efek lanjutan h. Marketable Securities continued
2. Tersedia untuk dijual lanjutan 2. Available-for-sale continued
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung sebagai penghasilan
komprehensif lain
sampai efek-efek
tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan
komprehensif lain
direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Other fair value changes are recognized directly as other comprehensive income
until the securities are sold or impaired, where upon the cumulative gains and
losses previously recognized in other comprehensive income are reclassified to
profit or loss as a reclassification adjustment.
3. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3. Fair value through profit and loss
a. Diperdagangkan a. Held for trading
Setelah pengakuan awal, efek-efek yang
diklasifikasikan ke
dalam kelompok
diperdagangkan diukur
pada nilai wajar di laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian
yang belum
direalisasi akibat
perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan
diakui sebagai
bagian dari keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen
keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun
berjalan. Efek-efek
yang diperdagangkan tidak direklasifikasi
setelah pengakuan awal. Securities classified as held for
trading are subsequently measured at fair value in the statements of
financial position. Unrealized gains or losses from changes in fair value of
trading securities are recognized as part of gain or loss from changes in
fair value of financial instruments in the statement of profit or loss and
other comprehensive income for the year. Trading securities are not
reclassified subsequent to their initial recognition.
Efek-efek tertentu telah ditetapkan sebagai efek-efek pada nilai wajar
melalui laba rugi apabila aset tersebut dikelola, dievaluasi dan dilaporkan
secara internal atas dasar nilai wajar. Certain
securities had
been designated as securities at fair value
through profit or loss when the assets are managed, evaluated and reported
internally on a fair value basis.
Cadangan kerugian penurunan nilai diukur bila terdapat indikasi penurunan nilai dengan
menggunakan metodologi penurunan nilai sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
The Bank assesses if there is an objective evidence of impairment using the impairment
methodology as disclosed in Note 2.
28
PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
i. Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk
dijual kembali i.
Securities purchased
under resale
agreements
Efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aset dalam laporan
posisi keuangan sebesar jumlah penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum
diamortisasi
dan penyisihan
kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli
dengan harga jual kembali diperlakukan sebagai
pendapatan bunga
yang ditangguhkan, dan diakui sebagai pendapatan
selama periode sejak efek-efek dibeli hingga dijual menggunakan metode suku bunga
efektif. Securities purchased under resale agreements
are presented as asset in the statement of financial position, at the resale price net of
unamortized interest and allowance for impaiment losses. The difference between the
purchased price and the resale price is treated as unearned interest income, and recognized
as income over the period starting from the securities are purchased until they are sold
using effective interest rate method.
Efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang. Securities purchased under resale agreements
are classified under loans and receivables.
j. Kredit yang Diberikan
j. Loans
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan peminjam, dimana
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu
tertentu. Loans represent funds provided or receivables
that can be considered as equivalent thereof, based on agreements with borrowers, where
borrowers required to repay their debts with interest after specified periods.
Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
dan biaya
tambahan untuk
memperoleh aset keuangan tersebut. Setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan
metode suku
efektif dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Loans are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable
and additional costs to obtain the financial assets. After initial recognition, loans are
measured at amortized cost using the effective interest rate method less allowance for
impairment losses.
Jika terdapat pelunasan dipercepat atau pelunasan sebelum masa jatuh tempo kredit,
maka akun kredit yang diberikan bersama dengan akun cadangan kerugian penurunan
nilai CKPN, jika ada, akan dikeluarkan dari laporan posisi keuangan.
If there is early repayment before loan maturity date, the loan account along with an allowance
for impairment losses CKPN, if any, will be excluded from the statement of financial
position.
Restrukturisasi kredit
meliputi modifikasi
persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya
danatau kombinasi dari keduanya. Kredit yang diberikan
direstrukturisasi, ketika
adanya indikasi penurunan kemampuan membayar
dan kondisi usaha tetapi masih memiliki prospek
yang realistis
mengenai pengembalian di masa datang melalui hasil
usaha. Loan restructuring may involve a modification
of the terms of the loans, conversion of loans into equity or other financial instruments andor
a combination of both. Restructured loans granted, when there is an indication of decline
in repayment ability and business conditions but still have a realistic prospect of repayment
in the future through business performance.
29
PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
j. Kredit yang Diberikan lanjutan
j. Loans continued
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah
restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi
dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai
labarugi.
Setelah restrukturisasi,
semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan
dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan
pendapatan bunga sesuai dengan syarat- syarat restrukturisasi.
Restructured loans are stated at the lower of carrying value at the date of restructuring or
the cash value of future cash receipts after restructuring. Losses resulting from the
difference between the carrying value at the date of the restructuring and cash value of
future cash receipts after restructuring is recognized as profitloss. After restructuring,
all future cash receipts which specified by new terms are recorded as principal repayment and
interest
income in
accordance with
restructuring terms.
Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai
pengembalian kredit. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebit
akun cadangan kerugian penurunan nilai. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah
dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Loans are written-off when there is no realistic prospect on loan repayment. Loans which
cannot be fully paid are written off by debiting allowance
of impairment
losses. The
subsequent payment on loans written off before,
are credited
to allowance
of impairment losses.
Batasan suatu aset dinyatakan tidak dapat ditagih adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas
kredit telah
mengalami penurunan nilai;
2. Telah
dilakukan berbagai
upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak
berhasil; dan Limitation of an asset is not recoverable
otherwise is as follows: 1. Loan facility has been impaired;
2. Efforts on remedial and recovery has been done, but no result;
3. Usaha debitur sudah tidak mempunyai
prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar dan
semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank.
3. The debtor business is no longer have prospects or performance of the debtor
are poor or there is no ability to pay and all collateral has been realized or have
been taken over by the Bank.
Pengambilalihan agunan akan diakui sebagai penyelesaian
atau pelunasan
kredit berdasarkan kesepakatan debitur dan Bank.
Foreclosed collateral will be recognized as settlement or repayment of loans based on the
agreement between debtor and Bank.
30
PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
k. Allowance for Impairment Losses on Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti
obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika terdapat bukti
obyektif yang menunjukkan bahwa peristiwa yang
merugikan telah
terjadi setelah
pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa
datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each statement of financial position date, the Bank assesses whether there is objective
evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired.
Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that loss event has
occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact
on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai
adalah sebagai berikut: The criteria used by the Bank to determine that
there is objective evidence of impairment include:
a kesulitan keuangan
signifikan yang
dialami penerbit atau pihak peminjam; a significant financial difficulty of the issuer
or obligor; b pelanggaran kontrak, seperti terjadinya
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
b a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal
payments; c pihak pemberi pinjaman, dengan alasan
ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak
peminjam, memberikan
keringanan konsesi pada pihak peminjam yang tidak
akan dipertimbangkan
oleh pemberi
pinjaman jika tidak terdapat hal tersebut; c the lender, for economic or legal reasons
relating to the
borrower’s financial
difficulty, grants
the borrower
a concession that the lender would not
otherwise consider;
d terdapat kemungkinan
bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan
lainnya; d it becomes probable that the borrower will
enter into bankruptcy or other financial reorganization;
e hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
e the disappearance of an active market for that financial asset because of financial
difficulties; or f
data yang
dapat diobservasi
mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa
datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud,
meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan
secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
f observable data indicating that there is a
measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial
assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet
be identified individually in the portfolio, including:
31
PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan lanjutan
k. Allowance for Impairment Losses on Financial Assets continued
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai
adalah sebagai berikut: lanjutan The criteria used by the Bank to determine that
there is objective evidence of impairment include: continued
1 memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok
tersebut; dan 1 adverse changes in the payment
status of borrowers in the group; and 2 kondisi nasional atau lokal yang
berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
2 national or local conditions that correlate with defaults on the assets
in the group. Bank pertama kali menentukan apakah
terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan
secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan
secara individual.
Jika Bank
menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai
secara individual,
terlepas signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan
aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
The Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for
financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial
assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective
evidence
of impairment exists
for an individually assessed financial asset, whether
significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk
characteristics and collectively assesses them for impairment.
Aset keuangan yang penelaahan penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk
kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif. Financial assets that are individually assessed
for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not
included in a collective assessment of impairment.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual, jika
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: The Bank determines that loans should be
evaluated for impairment individually if one of the following criteria is met:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti obyektif
penurunan nilai; 2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara
individual memiliki nilai signifikan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan
macet. 1. Loans which individually have significant
value and
objective evidence
of impairment;
2. Restructured loans which individually have significant value with collectibility
classification as substandard, doubtful and loss.
Berdasarkan kriteria diatas, Bank melakukan penilaian secara kolektif untuk: a kredit
dengan fasilitas pinjaman dibawah Rp1 miliar atau b kredit dengan fasilitas pinjaman lebih
dari Rp1 miliar dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus.
Based on the above criteria, the Bank performs collective assessment for: a loan
facility below Rp1 billion or b loan facility above
Rp1 billion
with collectibility
classification as current and special mention.
32
PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan lanjutan
k. Allowance for Impairment Losses on Financial Assets continued
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: The Bank determines loans to be evaluated for
impairment through collective evaluation if one of the following criteria is met:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti
obyektif penurunan nilai; 2. Kredit yang secara individual memiliki nilai
tidak signifikan; 3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara
individual memiliki nilai tidak signifikan. 1. Loans which individually have significant
value but there is no objective evidence of impairment;
2. Loans which individually have insignificant value;
3. Restructured loans which individually have insignificant value.
Penghitungan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
kolektif dilakukan
dengan menggunakan
metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu
pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi
Loss Given Default dan dengan memperhatikan
pertimbangan manajemen
terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini. The calculation of allowance for impairment
losses on financial assets are collectively evaluated using statistical method of historical
data such as the probability of default, time of recoveries, the amount of loss incurred Loss
Given Default, and by considering the management judgment on current economic
and credit conditions.
Bank menggunakan roll rate analysis method
untuk menilai cadangan kerugian penurunan nilai aset.
The Bank applied roll rate analysis method to assess allowance for impairment losses on
assets.
Perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai
berdasarkan nilai
tercatat biaya
perolehan diamortisasi. The calculation of allowance for impairment
losses is based on carrying amount amortized cost.
Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa datang apabila
memenuhi salah satu kondisi berikut: The Bank uses the fair value of collateral as
basis for future cash flows if one of the following conditions is met:
1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu
jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;
2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan
perjanjian legal pengikatan agunan. 1. Loans are collateral dependent, i.e if the
source of loan repayment is only from the collateral;
2. Foreclosure of collateral is most likely to occur and supported by legally binding
collateral agreement. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
yang dicatat
pada biaya
perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai
tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang
didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian
yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan dicatat
pada akun cadangan kerugian penurunan nilai Impairment losses on financial assets carried
at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the
financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the
financial assets original effective interest rate. Losses are recognized in the statement of
profit or loss and other comprehensive income and reflected in the allowance account against
financial assets carried at amortized cost
33
PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
k. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan lanjutan
k. Allowance for Impairment Losses on Financial Assets continued
atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga
atas aset
keuangan yang
mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku
bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran
kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang
terjadi setelah
penurunan nilai
menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain. Interest on the impaired financial asset
continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows
for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the
amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the
statement of profit or loss and other comprehensive income.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi
ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan,
maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum
persyaratan diubah. If the terms of a loan, receivable or held-to-
maturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial
difficulties of
the borrower
or issuer,
impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of
terms.
Aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada
Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek- efek yang dibeli dengan janji dijual kembali,
kredit yang diberikan, piutang bunga serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi
rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
Earning assets include current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements
with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, securities purchased
under resale agreements, loans, interest receivables
and commitments
and contingencies arising from off-balance sheets
transactions which carry credit risk.
l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
l. Impairment of Non-Financial Assets
Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai jika ada. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai
yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting date, the Bank reviews the carrying amount of non-financial assets to
determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment
loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated
in order to determine the extent of the impairment loss if any. Where it is not
possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the
recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
34
PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
lanjutan l.
Impairment of
Non-Financial Assets
continued
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto
atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan unit
penghasil kas kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset unit penghasil kas dikurangi
menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui
langsung ke laba rugi. Estimated recoverable amount is the higher of
net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset
cash generating unit is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset
cash generating unit is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is
recognized immediately in profit or loss.
m. Aset Tetap m. Fixed Assets
Bank menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran
aset tetapnya.
The Bank uses the cost model for fixed assets measurement.
Aset tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan
biaya perolehan,
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada. Directly acquired fixed assets are stated at
cost, less accumulated depreciation and any impairment value, if any.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset tetap ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan
tujuan penggunaan yang ditetapkan. The initial cost of fixed asset consists of its
purchased price, including import duties and taxes and any directly attributable cost in
bringing the fixed assets to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan
pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap
tersebut
yang dapat
melebihi kinerja
normalnya, maka
beban-beban tersebut
dikapitalisasi sebagai
tambahan biaya
perolehan aset tetap. Expenditures incurred after the fixed assets
have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged
to operations in the year such cost are incurred. In situations where it can be clearly
demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic
benefits expected to be obtained from the use of the fixed assets beyond its originally
assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional
costs of the fixed assets.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus
straight-line method selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line method over the fixed assets useful lives as
follows:
Masa manfaat Useful lives
Perabotan dan peralatan kantor 4 tahun
years Office furniture and equipment
Kendaraan 4 tahun
years Vehicles
35
PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
m. Aset Tetap lanjutan m. Fixed Assets continued
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat
peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak
dapat dipulihkan sepenuhnya. Carrying value of fixed asset are evaluated
and impaired if there is event or change of condition which indicate such carrying value
cannot be fully recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset
tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi
signifikan
yang dikapitalisasi
tersebut diamortisasi selama masa periode sampai
dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. When each major inspection is performed, its
cost is recognized in the carrying amount of the item of fixed assets as a replacement if the
recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over
the next major inspection activity.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis
masa depan
yang diharapkan
dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap
yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok
aset tetap
berikut akumulasi
penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap
tersebut dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun
terjadinya penghentian pengakuan. Fixed assets are derecognized upon disposal
or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When fixed
assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment
loss are removed from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of
fixed assets calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and
the carrying amount of the item is included in the statement of comprehensive income in the
year items is derecognized.
Pada setiap
akhir tahun
buku, Bank
melakukan penelaahan atas nilai residu, masa manfaat
dan metode
penyusutan dan
disesuaikan secara prospektif. The residual values, useful lives and methods
of depreciation of fixed asset are reviewed by Bank
and adjusted
prospectively, if
appropriate, at the end of each year.
n. Sewa n. Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian adalah atau mengandung suatu sewa didasarkan
pada substansi perjanjian dan memerlukan penilaian apakah pemenuhan perjanjian ini
tergantung pada penggunaan aset spesifik atau aset dan perjanjian memberikan hak
untuk menggunakan aset. Penilaian ulang hanya dibuat setelah permulaan sewa jika
salah satu dari hal berikut ini berlaku: The determination of whether an arrangement
is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement and requires an
assessment of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a
specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset. A
reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
i. terdapat perubahan dalam persyaratan kontraktual, selain pembaharuan atau
perpanjangan dari perjanjian; i. there is a change in contractual terms,
other than a renewal or extension of the arrangement;
36
PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
n. Sewa lanjutan n. Leases continued
ii. Opsi pembaharuan dilaksanakan atau perpanjangan
diberikan, kecuali
jika persyaratan
pembaharuan atau
perpanjangan awalnya telah termasuk dalam persyaratan sewa;
iii. terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan tergantung pada suatu
aset spesifik; atau iv. terdapat perubahan substansial pada aset.
ii. a renewal option is exercised or extension
granted, unless that term of the renewal or extension was initially included in the lease
term; iii. there is a change in the determination of
whether fulfillment is dependent on a specified asset; or
iv. there is a substantial change to the asset. Dalam kondisi penilaian ulang dilakukan,
akuntansi sewa harus dimulai atau dihentikan dari tanggal ketika perubahan keadaan
semakin meningkatkan perlunya penilaian ulang untuk skenario i, iii, atau iv diatas, dan
pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan periode untuk skenario ii.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the
date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios, i, iii, or
iv above, and at the date of renewal or extension period for scenario ii.
Bank sebagai lessee
Bank as lessee Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa
operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang
terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui
sebagai beban dengan metode garis lurus
straight-line method selama masa sewa. Lease is classified as an operating lease if it
does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased
asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-
line method over the lease term.
o. Beban Dibayar Dimuka o. Prepaid Expenses
Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus. Prepaid expenses is amortized with useful life
of each expenses using straight-line method.
p. Aset Lain-lain p. Other Assets
Aset lain-lain terdiri dari aset yang nilainya tidak dapat digolongkan dalam pos-pos
sebelumnya. Other assets represent assets that cannot be
classified under the specific accounts.
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi
penurunan nilai dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Other assets are stated at carrying amount, which is cost less decline in value and
allowance for impairment losses.
q. Liabilitas Segera q. Liabilities due immediately
Liabilitas segera adalah liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain
berdasarkan kontrak atau perjanjian yang telah ditetapkan. Liabilitas segera disajikan sebesar
jumlah liabilitas Bank. Liabilities due immediately is Bank’s obligation
to third parties based on contract that have to be
settled immediately.
Liabilities due
immediately are stated at the amount payable by the Bank.
37
PT BANK INA PERDANA Tbk 2016 Annual Report
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
q. Liabilitas Segera lanjutan q. Liabilities due immediately continued
Liabilitas segera
diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Liabilities due immediately are classified as financial liabilities at amortized cost.
r. Simpanan Nasabah dan Bank Lain
r. Deposits from Customers and Other Banks
Simpanan nasabah
adalah dana
yang dipercayakan oleh masyarakat selain bank
kepada Bank
berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana. Termasuk dalam akun ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka,
sertifikat deposito dan bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu.
Deposits from customers are the funds placed by customers excluding banks to the Bank
based on fund deposit agreements. Included in this account are current accounts, saving
deposits, time deposits, certificates of deposits and other forms which are similar.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk giro,
interbank call money dan deposito berjangka. Deposits from other banks represent Iiabilities
to other bank, in the form of current accounts, interbank call money and time deposits.
Simpanan dari nasabah dan bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
yang diukur
dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat
diatribusikan secara
langsung dengan
perolehan simpanan nasabah dan bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang
diterima. Deposits from customers and other banks
are classified as financial liabilities at amortized cost. Incremental costs directly
attributable to the acquisition of deposit from customers and other banks are deducted from
the amount of deposits.
s. Pendapatan dan Beban Bunga s. Interest Income and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laba rugi menggunakan metode suku bunga
efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada
saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang
dengan
mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan
tersebut, tetapi
tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa
mendatang. Interest income and expenses are recognized
in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate
that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the
expected life of the financial asset or liability or, where appropriate, a shorter period to the
carrying amount of the financial asset or liability. When calculating the effective interest
rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the
financial instrument but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi Catatan 2 dan seluruh
imbalanprovisi dan
bentuk lain
yang dibayarkan atau diterima yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. The calculation of the effective interest rate
includes transaction costs Note 2 and all fees and points paid or received that are an integral
part of the effective interest rate.
38
PT BANK INA PERDANA Tbk Laporan Tahunan 2016
Indonesian language.
PT BANK INA PERDANA TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK INA PERDANA TBK NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and for the Year Then Ended
Expressed in Million of Rupiah, unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued