Menentukan Ide cerita dan Sinopsis

Direktorat Pembinaan SMK 2008 321 Karakter Gembul Kemudian gambarlah dengan menggunakan pensil, gambarlah karakter dalam berbagai pose, menyamping, posisi normal, posisi action dan lain-lain kemudian buatlah raut wajah dari mulai sedih sampai dengan gembira. Men- desain karakter sangat penting dan berpengaruh terhadap emosi penonton, seperti contoh karakter shinchan, pasti semua orang tahu kalau shinchan adalah seorang anak yang nakal namun menggemaskan dan kualitas gambarpun menjadi nomor 2 jika cerita dan karakter sangat unik dan menarik. 6.30.3 Membuat ScriptSekenario Setelah ide cerita kita selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat sekenario, Dalam membuat sebuah cerita atau sekenario. Film tentunya dibutuhkan sekenario dialog sebagai alat penyampaian pesan agar lebik komunikatif dan para penikmat film bisa menangkap dan mengikuti alur cerita film yang kita buat. Namun ada beberapa Film animasi yang hanya mengandalkan gerakan saja dalam menyampaikan pesannya seperti contoh film kartun Tom and Jerry. Dalam membuat sekenario perlu diperhatikan pula detil seting tempat, waktu dan dimana tempat kejadian. Rincikan pada teks sekenario seperti contoh: 1. Siang hari pukul 12.00 di depan toko permen: Kendy : mmm... permennya enak sambil menjilati permen beberapa saat kemudian datang si gembul dari arah barat Gembul : HAI anak kecil.. berikan permen kamu Kendy : Enak AJA Sambil menghabiskan permen Kemudian gembul marah sambil berlari ke arah kendy dan terjadilah adegan kejar-kejaran dalam pengejaran kendy mulai kelelahan dan kemudian ia berbalik arah dan memukul gembul dengan jurus karate Kendy : KYAAAAAA sambil mengarahkan bogem kearah gembul Gembul : TIDAAAKKKK BUUK gembul-pun terjatuh dan terkapar tidak berdaya 6.30.4 Membuat Storyboard Storyboard adalah ibarat sebuah kitab pembimbing dalam membuat sebuah film agar scene per scene adegan per adegan dapat kita Direktorat Pembinaan SMK 2008 322 rencanakan terlebih dahulu dengan gambar seperti komik. Gambar pada storyboard tidak perlu bagus, yang penting gambaran perspektif terlihat jelas. Mulailah menggambar adegan demi adegan yang akan kita buat dengan menggunakan pensil 2B dan beri nomor setiap adegan agar kita tidak bingung bagian mana yang akan pertama tampil. 6.30.5 Membuat Background Tentunya akan lebih sempurna jika animasi yang kita buat memiliki latar atau background sesuai dengan keadaan tempat dan kejadian. Misalkan terjadinya peristiwa kejar-kejaran adalah pada siang hari di tengah keramaian kota, maka gambar atau background yang harus kita buat adalah suasana perkota-an di siang hari. Background Kota Pembuatan background harus sesuai dengan scene atau adegan yang tertuang pada storyboard. Pembuatan background dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Untuk hasil yang lebih sempurna tentunya diperlukan juga keahlian menggambar dan alat untuk menggambar background. Gunakanlah Program Adobe Photoshop untuk melalui tahap ini. 6.30.6 Animasi Karakter Setelah bebrapa konten telah siap maka langkah selanjutnya adalah menghidupkan karakter yang telah kita buat, tentunya keahlian dalam menggambar perlu diperhatikan. Alangkah baiknya kita memiliki penguasaan terhadap software untuk membuat animasi, kali ini kita akan menggunakan software macromedia flash dengan settingan ukuran videostage 720X576. Dalam pembuatan animasi tentunya kita memilih teknik sesuai dengan materi yang kita kuasai seperti cel animation, Stop Motion, Rotoscoping dan lain-lain. Namun pada materi ini kita akan membuat animasi dengan membuat gambarnya langsung di dalam komputer. Buatlah gambar sesuai dengan yang tertera pada storyboard dengan menggunakan brush tool dan warnai dengan paint bucket tool, seperti animasi berlari, animasi marah, animasi memukul , animasi terjatuh dan lain-lain. Dengan menggunakan teknik layering, pisahkan antara layer tangan, kaki, kepala, mulut atau bagian-bagian yang akan kita buat animasinya. Layering anggota tubuh Direktorat Pembinaan SMK 2008 323 Setelah persiapan layering selesai langkah selanjutnya adalah membentuk atau menyusun layer- layer tersebut sesuai dengan gambar karakter, tentunya mata dan rambut berada di kepala, dan seterusnya hingga menjadi bentuk karakter yang utuh Sebelum disusun Setelah disusun Jika karakter sudah siap maka langkah selanjutnya adalah menggerakannya sesuai dengan yang tertera pada storyboard, pada scene pertama ter dapat adegan kendy sedang menjilati permen, maka hal yang harus dilakukan adalah membuat gerakan karakter sedang menjilati permen, berarti kita perlu properti tambahan seperti permen dan lidah, tentunya kita membutuhkan tambahan 2 layer baru untuk permen dan lidah. Pilih insert keyframe lalu mulailah memutar dan mengubah posisi tangan dengan free transform tool Free transform tool Lakukan Sesuai dengan banyaknya gerakan yang dibutuhkan, misal satu gerakan untuk mengangkat tangan ke atas kita membutuhkan sebanyak 5 frame, maka kita harus insert keyframe sebanyak 5 kali dan mengatur posisi gerak dengan free transform tool. Untuk melihat hasilnya tekan Ctrl+enter maka pada flash player akan terlihat karakter kendy sedang mengangkat tangannya. Lakukan hal yang sama pada adegan- adegan selanjutnya seperti berlari, marah, memukul dan lain-lain hingga membentuk sebuah film animasi. Direktorat Pembinaan SMK 2008 324 Jika ingin menggunakan teknik cel animation dengan menggunakan kertas Tentunya kita perlu mempersiapkan banyak kertas dan pisahkan adegan demi adegan jangan sampai tercecer atau tergabung dan beri nomor urut. Perlu diperhatikan pula banyaknya gambar ditentukan pula oleh banyaknya Frame per Detiknya jika kita akan membuat animasi sekelas doraemon maka frame rate yang kita gunakan harus dibawah 12 framesecond bila kita ingin membuat animasi sekelas bioskop maka frame yang kita pilih adalah 25 framesecond dan bila ingin sekelas DVD maka Frame rate yang digunakan yaitu 30 framesecond. 12 Frame per second maksudnya setiap detiknya memiliki 12 gambar, dan bila 25 frameSecond berarti kita harus menggambar sebanyak 25 gambar perdetiknya dan seterusnya, bisa dibayangkan berapa kertas dan gambar yang diperlukan untuk membuat Film selama 1 jam, namun karena kecanggihan teknologi digital pada saat ini proses tersebut bisa diminimalisasikan dengan menggambar langsung di komputer menggunakan pen tablets ataupun alat gambar digital lainnya. 6.30.7 Menambahkan Background Tentunya akan terasa aneh jika film animasi yang kita buat hanya berlatarkan warna putih saja, tentunya kita perlu menambahkan background yang telah kita rencanakan sebelumnya, yaitu suasana kota di siang hari, maka kita harus menggambarnya terlebih dahulu, menggambar bisa dengan menggunakan Macromedia flash atau program digital painting seperti photoshop. Bila gambar telah selesai dibuat maka selanjutnya adalah meng-import gambar tersebut dengan membuat layer baru untuk background terlebih dahulu kemudian letakan layer background pada posisi paling bawah karena tentu saja background berada di belakang objek karakter. Setelah karakter digabungkan dengan background Direktorat Pembinaan SMK 2008 325 Lakukan proses animasi sesuai dengan yang tertera pada storyboard lakukan pula pada karakter gembul dan properti- properti lainnya dan pada scene yang telah direncanakan disarankan untuk memisahkan adegan demi adegan ataupun scene dengan cara membuat file fla baru untuk mempermudah proses editing dan mengatur gerak karakter agar kinerja komputer tetap stabil. Direktorat Pembinaan SMK 2008 326 Animasi adegan demi adegan 6.30.8 Meng-export kedalam Bentuk Movie Setelah animasi yang kita buat sudah dirasa cukup maka langkah selanjutnya adalah proses pengemasan menjadi bentuk file video atau AVI untuk mempermudah proses pengeditan nanti dengan menggunakan software Adobe premiere. Langkah pertama adalah pilih menu file- Export lalu pada sub menu pilih Export Movie

6.30.9 Langkah-langkah

meng- export movie Lalu akan muncul kotak dialog diamana kita akan menyimpan file dan beri nama pada file name Contoh Scene1 kemudian tekan tombol save

6.30.10 Kotak dialog Export movie

Lalu akan muncul kotak dialog Export Windows AVI non aktifkan tanda check list pada compress video karena bila kita checklist compress video maka otomatis file video yang kita buat akan di- Compress dan tentu saja berpengaruh pada kualitas gambar. Kemudian tekan tombol OK. Kotak Dialog Export Windows AVI Maka akan terjadi proses loading untuk meng-export file menjadi file video AVI. Lakukan hal yang sama pada scene-scene berikutnya. Direktorat Pembinaan SMK 2008 327 File secene 1 dengan yang lainnya belum tergabung

6.30.11 Mengedit Video

Tentunya setelah melalui proses yang cukup panjang dan rumit akhirnya kita telah mendapatkan beberapa potongan adegan demi adegan, namun tentu saja adegan- adegan tersebut belum menjadi sebuah film karena file tersebut masih berbentuk file yang terpisah dan belum memiliki suara. Tentunya perlu dilakukan langkah selanjutnya yaitu proses editing, pada proses editing ini kita akan mencoba menggabungkan beberapa efek transisi dan juga memasukan suara sesuai dengan script atau sekenario yang telah kita buat sebelumnya. Pengeditan dilakukan dengan menggunakan software adobe premiere pro versi 1.5, terlebih dahulu install program adobe premiere kemudian jalankan programnya. Kemudian pilih New project, lalu akan muncul kotak dialog New Project, kemudian pilih Tab Custom setting kemudian atur Parameter sebagai berikut: Editing Mode adalah Video For Windows, Time base 25 FrameSec, Ukuran Video harus disamakn dengan ukuran file video yang telah kita buat yaitu 720X576, Display Format 25fps Timecode, dan terakhir adalah audio sample rate sebesar 44100 Hz. Kemudian ketikan nama proyek dan atur tempat penyimpanana data akan disimpan lalu pilih Tombol OK Pengaturan Parameter Video