Kepuasan Nasabah Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Customer Value Terhadap Kepuasan Nasabah serta Dampaknya pada Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri)
                                                                                24 Sebaliknya  jika  produk  tersebut  memenuhi  harapan,  konsumen  akan  puas.
Harapan  konsumen  dapat  diketahui  dari  pengalamaan  mereka  sendiri  saat menggunakan  produk  tersebut,  informasi  dari  orang  lain,  dan  informasi
yang diperoleh dari iklan atau promosi yang lain. Kotler dan Keller, 2012: 34.
Menurut  Schnaars  1991  dalam  Tjiptono  2008:24,  pada  dasarnya tujuan  dari  suatu  bisnis  adalah  untuk  menciptakan  para  pelanggan  yang
merasa  puas.  Terciptanya  kepuasan  pelanggan  dapat  memberikan  beberapa manfaat,  diantaranya  hubungan  antara  perusahaan  dan  pelanggannya
menjadi  harmonis,  memberikan  dasar  yang  baik  bagi  pembelian  ulang  dan terciptanya  loyalitas  pelanggan,  dan  membentuk  suatu  rekomendasi  dari
mulut ke mulut word-of-mouth yang menguntungkan bagi perusahaan. Harapan pelanggan merupakan salah satu faktor yang dapat digunakan
untuk  mengukur  kepuasan.  Harapan  pelanggan  berpengaruh  terhadap tingkat  kepuasan  pelanggan.  Dengan  adanya  harapan  pelanggan  yang
meliputi  pengalaman  masa  lampau  pelanggan  dapat  mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap perusahaan penyedia barang atau jasa. Selain
itu  perusahaan  penyedia  jasa  diharapkan  dapat  memenuhi    harapan pelanggan  dan  dapat  memperbaiki  beberapa  hal  yang  tidak  sesuai  dengan
harapan  pelanggan,  yang  bertujuan  untuk  membuat  pelanggan  puas  dan loyal Pramita., dkk, 2015:3.
25 Secara garis besar, riset-riset kepuasan pelanggan didasarkan pada tiga
teori utama : contrast theory, assimilation theory, dan assimilation-contrast theory Chiou, 1999 dalam Tjiptono 2011:298:
a.  Contrast  theory  berasumsi  bahwa  konsumen  akan  membandingkan kinerja  produk  aktual  dengan  ekspektasi  pra-pembelian.  Apabila
kinerja  aktual  lebih  besar  atau  sama  dengan  ekspektasi,  maka pelanggan  akan  puas.  Sebaliknya,  jika  kinerja  aktual  lebih  rendah
dibandingkan ekspektasi, maka konsumen akan tidak puas. b.  Assimilation theory menyatakan bahwa evaluasi purnabeli merupakan
fungsi positif dari ekspektasi konsumen pra-pembelian. Karena proses diskonfirmasi  secara  psikologis  tidak  enak  dilakukan,  konsumen
cendrung  secara  perseptual  mendistorsi  perbedaan  antara  ekspektasi dan kinerja kearah ekspektasi awal.
c.  Assimilation-contrast  theory  berpengaruh  bahwa  terjadinya  efek asimilasi  assimilation  effect  atau  efek  kontras  contrast  effect
merupakan  fungsi  dari  tingkat  kesenjangan  antara  kinerja  yang diharapkan  dan  kinerja  aktual.  Apabila  kesenjangannya  besar,
konsumen  akan  memperbesar  gap  tersebut,  sehingga  produk dipersepsikan jauh lebih bagus atau buruk dibandingkan kenyataannya
sebagimana  hanya  contrast  theory.  Namun,  jika  kesenjangannya tidak terlampau besar, assimilation theory yang berlaku.
Dimensi  kepuasan  meskipun  belum  ada  konsensus  mengenai  cara mengukur kepuasan pelanggan, sejumlah studi menunjukkan bahwa ada tiga
26 aspek  penting  yang  perlu  ditelaah  dalam  kerangka  pengukuran  kepuasan
pelanggan  Fornel.,  dkk,  1996  dalam  Tjiptono  2007,  365,  yakni  1 kepuasan  general  atau  kepuasan  keseluruhan  overall  satisfaction;  2
konfirmasi harapan confirmation  of expectation,  yakni  tingkat  kesesuaian antara kinerja dengan ekspektasi; dan 3 perbandingan dengan situasi ideal
comparison  to  ideal,  yakni  kinerja  produk  dibandingkan  dengan  produk ideal menurut persepsi konsumen.
                