40 pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab
Sugiyono, 2014:142.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh diperolehlewat pihak lain dan tidak langsung di dapatkan oleh peneliti dari subyek penelitiannya.
Data sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau laporan yang sudah tersedia Wiyono, 2011:131.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kepustakaan. Dimana peneliti mengunjungi lembaga-lembaga yang terkait
dengan penelitian seperti perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Perpustakaan Utama UIN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara
mengumpulkan membaca buku, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data yang diperoleh dari internet.
D. Model Analisis Data
penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan data dari seluruh
responden atau sumber data terkumpul dan analisis data menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik untuk analisis data dalam penelitian,
yaitu statistik deskriptif dan inferensial Sugiyono, 2012: 199. Dalam penelitian ini penulis menggunakan statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
41 sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum dan generalisasi. Sugiyono, 2012:199. Sebelum dianalisis lebih lanjut, data primer yang diperoleh dari
pengumpulan data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2010. Selain digunakan untuk mengelola data, Microsoft Excel 2010 juga digunakan
untuk mengelola karakteristik responden, kemudian data dioleh menggunkan software SPSS 21.0 dan di interpretasikan.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Imam Ghozali, 2013:52. Uji validitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan analisis, yang menghitung koefisiensi korelasi antara skor item dengan skor totalnya, dengan menggunanakan
prosedur statistik person’s product moment correlation. Biasanya syarat
minimum untuk dianggap memenuhi syarat bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan
construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik. Bila
korelasi di bawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang Sugiyono,
2015:126.