Latar Belakang Efisiensi penggunaan air irigasi sumur pompa artesis pada usahatani lahan kering di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat

14 cukup digunakan input sebanyak X b . Dengan kata lain, X b merupakan tingkat penggunaan input optimum untuk menghasilkan Y b . Y Y a Y b B A C O X b X a X Y=fx Sumber: Coelli et al., 1998, dimodifikasi. Gambar 1. Kurva Fungsi Produksi Frontier Statistik Deterministik Dengan mengetahui tingkat penggunaan input optimum tersebut, bisa ditentukan tingkat efisiensi penggunaan input, yaitu dengan membandingkan input optimum dengan input observasi. Inilah konsep yang digunakan dalam pengukuran efisiensi irigasi. Walaupun sama sama berkaitan dengan ukuran fisik, efisiensi irigasi berbeda dengan efisiensi teknis. Efisiensi irigasi menggunakan pendekatan non-radial, sedangkan efisiensi teknis menggunakan pendekatan radial. Pendekatan non-radial akan dijelaskan lebih lanjut pada sesi Ukuran Non- radial. Karena output frontier ditentukan oleh komponen determinsitik fX i ;β dan komponen stokastikgalat v j , dimana komponen stokastik bisa positif dan bisa negatif, maka nilai outputnya bisa terletak di bawah titik A atau di atas titik B nilai ouput frontier deterministik Gambar 2, tergantung pada faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan oleh unit produksi. Petani yang mendapatkan kondisi eksternal yang menguntungkan, akan mendapatkan output yang lebih tinggi dari output frontier titik B, dan sebaliknya untuk titik A. 15 Y O X B A y=expx j β+v j jika v j y=expx j β+v j jika v j Y=expx β Sumber : Coelli et al. 1998 Gambar 2. Fungsi Produksi Stokastik Frontier Kemampuan model mengkoorporasi pengaruh stokastik dipandang sebagai keunggulan, sekaligus sebagai kesulitan. Kesulitan terjadi dalam membedakan pengaruh, apakah produksi yang lebih rendah dari produksi frontier dikarenakan oleh inefisiensi atau pengaruh galat eksternal dalam kondisi tidak menguntungkan. Kegagalan dalam membedakan dua pengaruh ini akan mengaburkan hasil kajian, dan berdampak pada biasnya implikasi kebijakan, misalnya, seharusnya mengganti teknologi, tetapi yang disarankan adalah memperbaiki efisiensi.Mengestimasi parameter fungsi produksi stokastik menggunakan metode ML maximum likelihood lebih efisien daripada metode COLS corrected ordinary least square, di mana metode ML menghasilkan lebih banyak parameter yang signifikan memberikan kontribusi dalam menjelaskan efek inefisiensi teknis Coelli, 1996.

2.2. Konsep Efisiensi Produksi

Kajian efisiensi produksi dilakukan untuk mengatasi sumberdaya yang terbatas guna memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Tingkat efisiensi produksi menggambarkan ketepatan dalam mengalokasikan faktor produksi ke 16 dalam berbagai alternatif aktivitas produksi untuk mencapai tujuan tertentu. Penggunaan faktor produksi yang tidak efisien mengandung potensi untuk dimanfaatkan lebih efisien agar dicapai produksi lebih tinggi atau biaya lebih rendah yang pada gilirannya dapat memberi kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rumahtangga petani Weersink et al., 1990. Kajian ini berpijak pada asumsi bahwa produsen bertujuan memaksimumkan produksi, memaksimumkan keuntungan, atau meminimumkan biaya Adiyoga, 1999. Untuk mencapai tujuan tersebut, produsen akan memanfaatkan setiap peluang perbaikan efisiensi untuk mendapatkan tambahan hasil atau mengurangi biaya. Sejumlah literatur membedakan efisiensi produksi atas: efisiensi teknis dan efisiensi ekonomi. Efisiensi teknis menggunakan ukuran fisik, sedangkan efisiensi ekonomi memasukkan pertimbangan harga dan biaya. Secara rinci, efisiensi produksi terdiri atas: efisiensi teknis, efisiensi skala, efisiensi total, efisiensi alokatif dan efisiensi ekonomi. Kajian efisiensi teknis mengarah kepada upaya memaksimum produksi fisik dengan menggunakan jumlah input tertentu, atau meminimumkan penggunaan input yang ada untuk menghasilkan output tertentu Fernandez-Cornejo, 1994. Efisiensi ini relevan dikaji karena adanya kesalahan dalam penggunaan input yang menyebabkan sebagian input menjadi terbuang, misal pemberian air yang tidak tepat cara, jumlah dan tempat. Lebih lanjut, efisiensi teknis bisa dikaji baik secara radial maupun non-radial. Efisiensi skala berkaitan dengan alokasi menambah atau mengurangi input agar dicapai produksi maksimum. Hal ini relevan dilakukan karena adanya sifat hubungan input output yang berupa kenaikan hasil yang berkurang diminishing return to scale, sehingga diperlukan pemahaman tingkat penggunaan input yang optimum. Kajian efisiensi ekonomi berkaitan dengan alokasi menambah atau mengurangi input agar dicapai keuntungan maksimum atau biaya minimum. Hal ini relevan dilakukan karena adanya daya substitusi marjinal yang menurun antara input yang digunakan. Kondisi ini dikaji dengan menggunakan konsep isoquant dan isocost, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar pemikiran efisiensi ekonomi. Isu efisiensi akan tetap relevan dikaji, karena merupakan bagian yang tidak terhindarkan dalam penyelenggaraan produksi. Terjadinya perubahan jumlah hara