Aplikasi Air Irigasi Manajemen Usahatani

108 satu skim dilakukan pemutahiran data, karena pergantian petani penggarap lumrah terjadi. Dikaitkan dengan biaya air, pembayaran air yang dilakukan petani dihitung berdasarkan W1, artinya makin rendah tingkat efisiensi distribusi, makin banyak kerugian yang diderita petani. Memperbaiki efisiensi distribusi air, tidak berkaitan dengan manajemen usahatani karena distribusipasokan air dari pompa ke lahan petani adalah tugas operator dan berada di luar kendali petani. Selanjutnya, air yang diukur berdasarkan lama pompa beroperasi dikonversi satuannya untuk mendapatkan ukuran yang konsisten antara petani masing- masing skim, sehingga bisa dibanding volume penggunaannya. Misalkan H = lama pompa beroperasi jam per musim; D = debit air terkoreksi dm 3 dtk dan V=volume air yang diperkirakan sampai ke lahan petani m 3 msm, maka hubungan ketiga variabel tersebut dapat ditulis sebagai: ..........................................................................................................................76 ..................................................................................................................................77 3600=konversi dari detik ke jam; dan 1000=konversi dari dm 3 ke m 3 . Dengan menggunakan cara konversi tersebut, diperoleh tingkat penggunaan air oleh masing-masing observasi yang nilai rata rata, maksimum dan minimum disajikan pada Tabel 16. Secara umum, tingkat penggunaan air untuk tanaman bawang merah lebih banyak dari untuk tanaman jagung. Tingkat penggunaan air untuk tanaman jagung rata rata 3.985 m 3 hektarmusim dengan kisaran dari 547 sampai 15.649 m 3 hektarmusim; untuk bawang merah dataran rendah, rata rata tingkat penggunaan airnya adalah 4.652 m 3 hektarmusim dengan kisaran 766 sampai 11.572 m 3 hektarmusim; dan untuk bawang merah dataran tinggi, rata rata tingkat penggunaan airnya adalah 4.349 m 3 hektarmusim dengan kisaran 710 sampai 13.107 m 3 hektarmusim Tabel 16. Menilik sebaran data, tingkat penggunaan air untuk jagung memiliki sebaran data yang lebih lebar dibandingkan dengan sebaran data untuk tanaman bawang merah dataran rendah dan bawang merah dataran tinggi Tabel 16. Hal ini ada kaitannya dengan sifat tanaman jagung yang lebih tahan terhadap 109 kekeringan sehingga jadual dan jumlah air yang diberikan tidak seketat responden pada tanaman bawang merah. Tabel 16 Rata Rata Tingkat Penggunaan Air m 3 HektarMusim Oleh Responden Untuk Tanaman Jagung, Bawang Merah Dataran Rendah dan Bawang Merah Dataran Tinggi, Usahatani Lahan Kering Pengguna Air Artesis di Lombok Timur, 2011. Statistik Jagung BMDR BMDT Rata rata Rata rata 3,985 4,652 4,349 4,329 Maksimum 15,649 11,572 12,099 13,107 Minimum 547 766 817 710 Std dev 2,302 2,891 3,055 2,749 N-observasi 137 50 59 246 Ketika uang cukup tersedia, petani jagung cenderung menggunakan air banyak, sebaliknya, jika tidak tersedia dana, pengairan disesuaikan dengan dana yang tersedia. Beda dengan petani tanaman bawang merah, harus melakukan pengairan sesuai dengan kebutuhan tanaman menurut persepsi petani, karena jika tidak, akan berkibat pada turnnya produksi secara drastis, bahkan gagal panen, sehingga sejumlah responden cenderung meminjam modal dari sumber tertentu agar bisa melaksanakan pengairan bawang merah. Sebagaimana sudah diutarakan, penelitian ini mengkaji efisiensi penggunaan air yang sampai di lahan petani untuk penyelenggaraan usahatani. Untuk itu, di dalam membangun fungsi produksi digunakan data volume air yang sampai dilahan petani, bukan volume air yang keluar dari pipa outlet pada rumah pompa. Untuk mendapatkan keterwakilan keadaan produksi dan efisiensi maka dibangun fungsi produksi jagung mewakili tanaman pangan dan fungsi produksi bawang merah mewakili tanaman perdagangan. Fungsi produksi Cobb Douglass digunakan karena dinilai lebih cocok untuk kajian ini seperti yang sudah dipaparkan pada Bab IV Metodologi Penelitian. Produktivitas digunakan sebagai variabel terikat dependent, sedangkan variabel bebas independent adalah: air, benih, pupuk urea, obat tanaman, dan tenaga kerja yang semuanya dinyatakan dalam satuan unit per hektar. Untuk mendapatkan model yang lebih informatif, maka variabel tenaga kerja dibedakan atas tenaga kerja dalam keluarga dengan tenaga kerja luar keluarga. Data dipisahkan atas responden yang