Tinjauan Ekonomi Irigasi Airtanah

40 dilakukan oleh penelitian ini. Informasi dan pemahaman tentang efisiensi input diperlukan agar upaya peningkatan produksi bisa difokuskan pada input yang belum efisien penggunaannya. Dengan demikian, latihan training bisa dilakukan secara khusus untuk input tertentu, disesuaikan dengan kebutuhan. Selama ini, pelatihan dilakukan secara generik, dan terkesan petani tidak mendapatkan banyak manfaat, karena tidak dikaitkan langsung dengan kebutuhannya; 2 ukuran inefisiensi didekati dengan menggunakan variabel acak stokastik. Prinsip ukuran efisiensi yang digunakan dalam kajian ini sama dengan prinsip yang digunakan dalam kajian lain yaitu dengan membandingkan antara data observasi dengan data optimum. Perbedaannya, efisiensi dalam penelitian ini diukur dengan membandingkan input optimum dengan input observasi orientasi input. Dengan cara ini, bisa dikaji efisiensi masing-masing input. Kajian ini menggunakan fungsi produksi stokastik frontier Cobb Douglass karena: 1 bisa dilinearkan dalam parameter sehingga bisa diestimasi dengan OLS; 2 parameternya langsung menunjukkan nilai elastisitas produksi masing- masing input; 3 hasilnya bisa diinterpretasi dengan mudah; 4 banyak digunakan dalam penelitian empiris, khususnya penelitian usahatani yang ada di negara-negara sedang berkembang. Kritikan utama mengenai penggunaan fungsi Cobb Douglass adalah berkaitan dengan estimasinya tentang nilai elastisitas permintaan input yang nilainya selalu lebih besar satu Chand dan Kaul, 1986. Ini bearti, penggunaan fungsi produksi Cobb Douglass untuk kajian elastisitas permintaan input bersifat bias. Penelitian ini tidak berkaitan dengan kajian permintaan input, dan karenanya kekhawatiran bias dari penggunaan fungsi Cobb, bisa diabaikan. Karagiannis 2003 menggunakan fungsi frontier tapi dalam bentuk Translog, sedangkan Dhehibi 2007 menggunakan fungsi produksi Cobb Douglass. Efisiensi yang diukur mencakup efisiensi fisik yang terdiri dari efisiensi irigasi di tingkat operator, efisiensi irigasi di tingkat petani, efisiensi manajemen irigasi, dan efisiensi teknis. Selain itu juga dikaji efisiensi ekonomis. Efisiensi fisik digunakan untuk kajian produksi fisik yang berguna untuk misal kajian swasembada pangan, sedangkan, efisiensi ekonomi digunakan untuk kajian 41 kesejahteraan dan daya beli. Berikut pemaparan masing-masing jenis efisiensi dan kerangka berpikir pengukurannya.

3.4.1. Efisiensi Irigasi

Dari kajian literatur, diketahui bahwa umumnya peneliti mengkaji efisiensi teknis menggunakan fungsi produksi frontier seperti yang dilakukan oleh Ajao et al. 2005, Bravo dan Pinheiro 1997, Fabiosa et al. 2004, Tauer 2001, Ogundari dan Ojo 2006, Linh 2005, Msuya et al. 2005Theingi dan Thanda 2005, Zeni et al. 2002. Mereka menganggap secara apriori bahwa error term Ɛ pada model bisa didekomposisi sehingga model tersebut berkembang menjadi Lovell, 1996 . S elanjutnya u i digunakan sebagai variabel yang menggambarkan inefisiensi teknis dengan asumsi bahwa u i merupakan variabel acak bebas, identik, terdistribusi setengah normal dengan rataan bernilai 0 dan ragamnya konstan, N0, σ v 2 . Kajian ini mengukur tingkat efisiensi teknis tidak dengan menggunakan u i , tetapi dengan mengembangkan konsep deterministik fungsi produksi frontier. Dengan memanfaatkan informasi spesifik tentang input yang ada dalam komponen deterministik dari model, memungkinkan untuk mengkaji efisiensi teknis masing-masing input yang digunakan dalam proses produksi. Ada tiga alasan tidak digunakan u i sebagai variabel inefisiensi: 1 error term Ɛ adalah galat gabungan untuk semua variabel input X i dalam model, tidak menggambarkan galat individu masing-masing input. Dengan kata lain, penggunaan Ɛ untuk kajian efisiensi input irigasi, bersifat bias; 2 Upaya peningkatan efisiensi produksi dilakukan dengan meningkatkan efisiensi penggunaan input. Instrumen kebijakan untuk meningkatkan efisiensi dan produksi, pengaruhnya adalah melalui pengaturan penggunaan input, berarti pemahaman dan informasi tentang perilaku input secara spesifik lebih relevan dalam kajian efisiensi produksi; 3 tidak ada jaminan bahwa variabel ran dom Ɛ memiliki pola distribusi tertentu sebagai syarat agar Ɛ tersebut bisa didekomposisi menjadi v i dan u i . v i merupakan variabel acak yang menangkap pengaruh faktor eksternal seperti pengaruh cuaca, bencana alam, faktor keberuntungan, pengaruh kesalahan pengukuran, pengaruh interaksi antar input variabel dan lain-lain;