Saran SIMPULAN DAN SARAN

63 DAFTAR PUSTAKA Akcay, B., Akcay, H. 2015. Effectiveness of Science-Technology-Society STS Instruction on Student Understanding of the Nature of Science and Attitudes toward Science. International Journal of Education in Mathematics, Science, and Technology IJEMST, 3I:. 37-45. Arifin, Z. 2014. Penelitian Pendidikan; Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Asliyani., Rusdi, M., Asrial. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMK Teknologi Kelas X Berbasik Kontekstual. Edu-Sains Journal,. 3II: 1-7. Bahriah, E.S., Abadi, S.M. 2016. Motivasi Belajar Siswa pada Materi Ikatan Kimia Melalui Metode Praktikum. Jurnal Kimia dan Pendidikan, 1I: 86-97. Bybee, R., McCrae, B. 2011. Scientific Literacy and Student Attitudes: Perspectives from PISA 2006 science. International Journal of Science Education, 3 I: 7-26. Christian, B.N., Yezierski, A.J. 2012. Development and Validation of an Instrument to Measure Knowledge Gains for Chemical and Physical Change for Grades 6-8. Chemistry Education Research and Practice Journal, 13: 384-393. Creswell, J.W. 2008. Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative Qualitative Research. London: Sage Publication. Damarjati, T. 2016. Spektrum Keahlian SMK. Diakses dari http:psmk.kemendikbud.go.id pada tanggal 01 April 2017, Jam 11.22 WIB. Demirdogen, B., Cakmaci, G. 2014. Investigating Students’ Interest in Chemistry through Self-Generated Questions. Chemistry Education Research and Practice Journal, 15: 192-206. Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rinneka Cipta. Faraday, S., Overton, C., Cooper, S. 2011. Effective Teaching and Learning in Vocational Education. London: LSN. Ferrel, B., Barbera, J. 2015. Analysis of Stidents’ Self-efficacy, Interest, and Effort Beliefs in General Chemistry. Chemistry Education Research and Practice Journal, 16: 318-337. Gultom, E., Situmorang, M., Silaban, R. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik pada Pengajaran Termokimia. Jurnal Pendidikan Kimia, 7II: 49-56. Hake, R. R. 1999. Analizing ChangeGain Scores. Diakses dari http:www.physics.indiana.edu-sdiAnalyzingChanges-Gain.pdf pada tanggal 3 November 2016, Jam 11.32 WIB. Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Kapici, H.O., Funda, S.A. 2015. Examination of Visuals about the Particulate Nature of Matter in Turkish Middle School Science Textbook. Chemistry Education Research and Practice Journal, 16: 518-536. 64 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Penilaian Buku Teks Pelajaran oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Diakses pada Tanggal 6 Desember 2016, Jam 06.22 WIB. Kingir, S., Geban, O., Gunel, M. 2012. How Does the Science Writing Heuristic Approach Affect Students’ Performance of Different Academic Achievement Levels? A Case for High School Chemistry. Chemistry Education Research and Practice Journal, 13: 428-436. Komalasari, K. 2013. Pembelajaran Kontekstual, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama. Lestari, I. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata. Lucy, Bunda. 2010. Mendidik Sesuai dengan Minat Bakat Anak. Jakarta: PT. Tangga Pustaka. Mudlofir, A. 2011. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. Diakses pada tanggal 9 Juni 2016 , Jam 12.01 WIB. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 60 Tahun 2014. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMKMAK. Diakses pada tanggal 4 April 2017, Jam 12.45 WIB. Poedjiadi, A. 2005. Sains Teknologi Masyarakat: Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Purwono, S., Murachman, B. 2012. Proses Pengolahan Minyak Bumi. Yogyakarta: UGM Press. Puyate,, S.T. 2008. Constraints to the effective implementation of vocational education program in private secondary schools in Port Harcout local government area. Asia-Pasivic Journal of Cooperative Education, 9I: 59-71. Ristiyani, E., Bahriah, E.S. 2016. Analisis Kesulitan Belajar Kimia Siswa di SMAN X Kota Tangerang Selatan. Jurnal Pendidikan, 2I: 18-29. Salta, K., Koulogliotis, D. 2014. Assessing Motivation to Learn Chemistry: Adaption and Validation of Science Motivation Questionnaire II with Greek Secondary School Students. Chemistry Education Research and Practice Journa,. 16: 237. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sarjono, H., Julianita, W. 2011. SPSS vs LISREL; Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 65 Smarabawa,I., Arnyana I.G., Setiawan, I. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Terhadap Pemahaman Konsep Biologi dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA. e-Journal Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3: 3. Stephenson, N.S., McKnight, N.P.S. 2015. Developing Critical Thinking Skills Using the Science Writing Heuristic in the Chemistry Laboratory. Chemistry Education Research and Practice Journal, 17: 72. Sukmadinata, N.S. 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sunday, N. 2014. Relationship between science teachers’ classroom management effectivemess amd students’ outcomes in chemistry. International Journal of Modern Education Research, 1I: 11-14. Suyono, Hariyanto. 2015. Implementasi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama. Toharudin, U., Hendrawati, S. 2011. Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora. Tosun, C., Taskesenligil, Y. 2012. The Effect of Problem-Based Learning on Undergraduate Students’ Learning about Solutions and Their Physical Properties and Scientific Processing Skills. Chemistry Education Research and Practice Journal, 14: 36-50. Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: Bumi Aksara. Trisnaningsih. 2007. Pengembangan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Kuliah Demografi Teknik. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 4II:. 3. Vaino, K., Holbrook, J., Rannikmae, M. 2012. Stimulating Students, Instrinsic Motivation for Learning Chemistry thoughts Use of Context-Based Learning Modules. Chemistry Education Research and Practice Journal, 13: 410-419. Wati, I.K., Karyanto, P., Santosa, S. 2014. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat STM Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Boyolali Tahun Pelajaran 20122013. Bioedukasi, 27: 21-25. Widoyoko, E.P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Winkel, W.S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Yamin, S., Kurniawan, H. 2009. SPSS Complete; Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek. 66 LAMPIRAN 1 RPP KELAS EKSPERIMEN 67 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Status Pendidikan : SMK Negeri 2 Yogyakarta KelasSemester : XI2 Mata Pelajaran : Kimia Program Keahlian : Teknik Otomotif Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Materi : Hidrokarbon dan Minyak Bumi Sub Materi : Fraksinasi Minyak Bumi dan Minyak Pelumas Tahun Pelajaran : 20162017 Alokasi Waktu : 1 minggu x 2 JP 2 JP

A. Kompetensi Inti

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan dikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai macam permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara 68 mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KD dari KI 2:

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. Indikator: 2.1.1 Menunjukkan sikap responsif selama mengikuti pembelajaran kimia 2.1.2 Menunjukkan rasa tanggung jawab selama mengikuti pembelajaran kimia KD dari KI 3: 3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. Indikator: 3.2.1 Mengidentifikasi deskripsi, eksplanasi, dan prediksi yang tepat mengenai prinsip pemisahan minyak bumi 3.2.2 Memprediksi perubahan berdasankan fenomena ilmiah mengenai hubungan wujud dan jumlah rantai karbon 3.2.3 Mengidentifikasi asumsi, bukti, alasan yang mendasari suatu kesimpulan mengenai cara mengetahui kelayakan oli 3.2.4 Menerapkan ilmu pengetahuan dalam menjelaskan cara mendaur ulang oli bekas 3.2.5 Merefleksikan implikasi sosial dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai dampak-dampak dari pembuangan oli bekas