Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut Rogers 1974 dalam Notoatmodjo 2007, sebelum orang mengadopsi perilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yakni: 1 Awareness kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek. 2 Interest merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut.
Disini sikap subjek sudah mulai timbul. 3 Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4 Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
5 Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Faktor yang menjadi penentu pengetahuan seseorang selain pendidikan adalah usia. Dengan bertambahnya usia seseorang maka akan
terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis mental. Pertumbuhan pada aspek fisik mematangkan perkembangan organ sedangkan aspek
psikologis atau mental mempengaruhi taraf berfikir seseorang sehingga semakin dewasa dan matang. Namun, dengan meningkatnya usia, maka
kemampuan otak untuk menangkap pengetahuan akan semakin menurun Mubarak, dkk, 2007.
Menurut Notoatmodjo 2010, pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang overt behaviour. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih melekat dari pada
perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Pengetahuan yang cukup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu:
1 Tahu know
Tahu diartikan sebagai recall atau mengingat memori yang sebelumnya telah diamati. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa
orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan. Ketidaktahuan masyarakat tentang formalin dapat diketahui apabila
mengkonsumsi makanan yang mengandung formalin. 2
Memahami comprehension Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi harus dapat menginterpretasikan secara benar objek yang diketahui tersebut.
Seseorang dinyatakan telah memahami formalin apabila dapat menjelaskan secara lengkap meliputi bahan kandungan, kerugian
akibat mengkonsumsi makanan berformalin dan lainnya. 3
Aplikasi application Aplikasi diartikan apabila orang telah memahami objek dapat
mengaplikasikan prinsip yang diketahuinya tersebut pada situasi lain. Seseorang anggota masyarakat pada tingkat aplikasi dapat
menerapkan teori dengan memperhatikan dan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung formalin.
4 Analisis analysis