Ketersediaan Fasilitas dan SDM

Komitmen pemerintah juga terlihat dengan diadakannya operasi pasar melalui BPOM. Selain itu, Menteri Perdagangan Permendag No. 08M- DAGPER32006 membuat peraturan tentang distribusi dan pengawasan bahan berbahaya. Impor zat formalin hanya dapat dilakukan oleh para importir produsen yang diakui Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Menurut Menteri Perindustrian, ada empat langkah yang akan dilakukan pemerintah berhubungan dengan penyalahgunaan formalin yaitu: pertama, penyuluhan pada masyarakat, produsen khususnya UKM, dan produsen besar pemakai formalin. Kedua, pengawasan peredaran, produksi yang ditujukan kepada produsen dan importir. Ketiga, tindakan hukum terhadap para pelanggar. Keempat, melindungi industri kecil menengah dari penyalahgunaan zat berbahaya bukan hanya formalin Tjahajana, 2006.

2.8. Faktor Penguat Reinforcing Factor

2.8.1. Teman Pedagang

Teman terkadang menjadi bagian penting dari faktor-faktor yang memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang meskipun seseorang tahu dan mampu melakukan perilaku sehat, tetapi tidak melakukannya. Hal yang sama juga terjadi pada perilaku penjualan tahu berformalin, kadang- kadang meskipun pedagang mengetahui dan mampu melakukan perilaku menjual tahu berformalin, tetapi tidak melakukannya karena teman pedagang yang lain tidak menjual tahu berformalin Notoatmodjo, 2010.

2.8.2. Akses ke Produsen

Akses ke produsen terkait dengan akses geografis dan juga akses sosial. Akses geografis yakni jarak dan waktu ke lokasi layanan. Dalam hal ini, akses geografis yakni jarak dan waktu ke produsen tahu. Sedangkan akses sosial mengandung 2 pengertian yaitu yang bisa diterima dan bisa dijangkau. Akses yang mudah diterima lebih mengarah pada faktor psikologis, sosial budaya, sedangkan yang lebih mudah dijangkau lebih kearah finansial dan ekonomi Nurwening, 2012.

2.8.3. Keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama atau yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adaptasi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, dan emosional serta sosial individu yang ada di dalamnya, dilihat dari interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum Suprajitno, 2004. Dalam hal ini keluarga sangat berfungsi karena dapat memberikan dukungan. Adapun dukungan keluarga dapat berupa dukungan emosional yaitu perasaan subjek bahwa lingkungan memperhatikan dan memahami kondisi emosional. Orang yang menerima dukungan sosial semacam ini merasa tentram, aman damai yang ditunjukkan dengan sikap tenang dan berbahagia. Dalam hal ini yakni dukungan keluarga yang bermanfaat secara emosional dan memberikan pengaruh positif untuk jujur dalam