Pengumpulan Data Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penjual tahu Mengenai Tahu Berformalin di Pasar Daerah Semanan Jakarta Barat Tahun 2015

Kemudian dari seluruh responden akan dilihat kecenderungan sikap responden positif atau negatif. Sikap dikatakan “positif” jika memiliki nilai melebihi median 40, dan sikap dikatakan “negatif” jika nilai skor yang didapatkan tidak lebih besar dari median 40. Kemudian untuk melihat kecenderungan per-pernyataan maka dilakukan analisis tiap pernyataan, dengan menganalisis data interval dan melihat kecenderungan jawabannya. Misalnya instrument dengan gradasi pertanyaan negatif itu diberikan kepada 34 penjual tahu yang diambil sampel. Dari 34 responden tersebut setelah dilakukan analisis pada salah satu pernyataan negatif C7 misalnya: Jumlah skor untuk 0 orang menjawab SS = 0x1 =0 Jumlah skor untuk 1 orang menjawab ST = 1x2 =2 Jumlah skor untuk 1 orang menjawab RG = 1x3 =3 Jumlah skor untuk 23 orang menjawab TS = 23x4 =92 Jumlah skor untuk 9 orang menjawab STS = 9x5 =45 ____________________________________________ Jumlah total = 142 Kemudian untuk melihat kecenderungan sikap secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut: STS TS RG ST SS 34 68 102 136 142 170 Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 34 responden maka rata- rata 142 terletak pada daerah setuju menuju sangat setuju. d. Perilaku Di dalam kuesioner ini pertanyaan mengenai variabel perilaku terdapat pada kolom “D. Perilaku” nomor D1-D6. Pertanyaan D1-D6 merupakan pertanyaan untuk menggali indikasi-indikasi perilaku penjualan tahu berformalin. Kemudian, untuk mengetahui benar dan tidaknya responden menjual tahu berformalin, maka dilakukan uji laboratorium terhadap sampel tahu. Untuk variabel perilaku, jika “Ya” berarti salah satu sampel tahu yang diuji terbukti mengandung formalin. Dan jika “Tidak”, semua dari sampel tahu yang di uji terbukti tidak mengandung formalin.

4.7. Cara Pengambilan Sampel Tahu

Pada penelitian ini, pengambilan sampel tahu secara Accidental Sampling. Accidental Sampling adalah cara pengambilan sampel yang kebetulan ada atau tersedia pada lokasi penelitian Sugiyono, 2009. Cara pengambilan contoh sampel ini sesuai cara pengambilan contoh SNI 19- 0428-1989. Jika sampel yang kebetulan ada jumlahnya 10 sepuluh maka kesepuluhnya diambil. Namun, Jika sampel yang kebetulan ada jumlahnya banyak lebih dari 30, maka dari tiap drum tahu diambil sampel 13 dari jumlah yang ada. Kemudian sampel di haluskan bersamaan untuk kemudian diambil 5 gram untuk di uji laboratorium. Sampel diambil pada hari Senin sampai dengan J um’at karena pengujian di laboratorium kesling UIN Jakarta hanya bisa dilakukan pada hari kerja Senin s.d. J um’at.