Cara Menilai Sikap Sikap
Terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan pada suatu rangsangan yang hadir dari lingkungannya.
b. Registrasi Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah
mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syarat seseorang berpengaruh melalui alat indera yang dimilikinya. Seseorang dapat
mendengarkan atau melihat informasi yang terkirim padanya, kemudian mendatar semua informasi yang terkirim kepadanya.
c. Interpretasi Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang
sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses interpretasi tersebut tergantung pada cara
pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang. Dalam proses persepsi terdapat 3 komponen utama yaitu:
a. Seleksi yakni proses penyaringan oleh indera terhadap rangsagangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak maupun sedikit.
b. Interpretasi penafsiran, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadiaan, dan kecerdasan. Interpretasi juga
bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, itu proses mereduksi
informasi yang kompleks menjadi sederhana.
c. Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku, yang merupakan reaksi yaitu bertindak sehubungan
dengan apa yang telah di serap yang terdiri dari reaksi tersembunyi sebagai pendapatsikap dan reaksi terbuka sebagai tindakan yang
nyata sehubungan dengan tindakan yang tersembunyi pembentukan kesan Sobur, 2009.
Sama halnya dengan pengukuran sikap, pengukuran persepsi dapat menggunakan skala likert Notoatmodjo, 2010. Namun menurut
Sugiyono 2009, pengukuran persepsi dengan skala Likert yakni: angat setuju; setuju; ragu-ragu; tidak setuju; sangat tidak setuju.