47
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tinjauan pustaka bahwa “perilaku” dipengaruhi oleh
beberapa faktor yakni predisposisi, pemungkin dan penguat sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green 1991.
Dalam penelitian ini, kerangka konsep yang dibuat peneliti menggunakan variabel penelitain seperti karakteristik responden yang terdiri
dari jenis kelamin, umur, pendidikan, dan lama berjualan. Kemudian perilaku penjual tahu terkait tahu berformalin yang dibuktikan dengan
adanya kandungan formalin pada tahu, hal ini dilakukan dengan uji laboratorium menggunakan food security kit- formaldehyde.
Selain itu, pengetahuan penjual tahu tentang ciri tahu berformalin, golongan formalin menurut PP, dampak formalin jika dikonsumsi bagi
kesehatan. kemudian, sikap penjual tahu terhadap informasi bahaya formalin. Pengetahuan dan sikap diteliti karena dapat dilakukan pengukuran
melalui kuesioner dan terdapat indikator untuk mengukur variabel tersebut. Sedangkan variabel yang tidak diteliti pada penelitian ini yakni persepsi dan
nilai dari faktor predisposisi, kemudian faktor pemungkin dan faktor penguat.
Persepsi tidak diteliti karena persepsi bersifat abstrak dan merupakan cara pandang terhadap objek yang diamati, persepsi dapat
tergambar melalui pertanyaan pengetahuan dan sikap mengenai penjualan
tahu berformalin. Kemudian nilai, nilai tidak diamati karena bersifat abstrak, namun nilai dijadikan rujukan untuk bersikap di masyarakat dan
merupakan ukuran benar atau jujurnya suatu perbuatan, sehingga nilai dapat dilihat dengan konsistensi jawaban pada pertanyaan sikap dan bukti hasil uji
laboratorium terhadap sampel tahu. Selain faktor diatas, faktor pemungkin seperti ketersediaan fasilitas,
SDM yang mengawasi, keterampilan petugas, dan komitmen pemerintah tidak diteliti. ketersediaan fasilitas tidak diteliti karena fasilitas sarana
menjual tahu dapat diketahui saat observasi dilakukan. Ketersediaan fasilitas ini dapat mempengaruhi pedagang untuk melakukan penjualan atau tidak,
termasuk penjualan tahu berformalin dan tidak. Kemudian SDM yang mengawasi dan keterampilan petugas tidak diteliti dikarenakan merupakan
faktor eksternal diluar fokus penelitian. Selain itu, komitmen pemerintah juga merupakan faktor eksternal sehingga tidak teliti, akan tetapi komitmen
pemerintah telah
tertuang dalam
kebijakan berupa
peraturan pemerintahKemudian faktor penguat terkait teman pedagang, akses ke
produsen, keluarga, dan pengawasan petugas kesehatan juga tidak diteliti. Teman pedagang, akses ke produsen dan keluarga tidak diteliti karena
variabel ini dapat didefinisikan secara operasional dengan pengakuan dari pedagang tentang ada atau tidaknya faktor tersebut dalam dirinya.
Sedangkan pengawasan petugas kesehatan tidak diteliti karena pemerintah biasanya telah menjadwalkan kegiatan wasdal pengawasan dan
pengendalain terkait penyalahgunaan formalin pada makanan saat operasi pasar.