Peraturan Permainan Tenis Meja

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 6 82 Gambar 6.13 Teknik awalan lompat tinggi Sumber: Dokumen Penerbit 2. Tolakan Tolakan merupakan proses mengubah awalan horizontal menjadi vertikal untuk melewati mistar. Tolakan kaki tumpu harus kuat agar gerakan lompatan mencapai titik maksimal. Untuk itu, pada langkah terakhir agak lebar dengan sikap badan agak menengah disertai gerakan ayunan ke atas untuk membantu mengangkat titik berat badan lebih tinggi. 1. Awalan Pada lompat tinggi gaya straddle, awalan menyamping dengan sudut antara 45°–55° terhadap letak mistar. Awalan panjangnya delapan langkah, dengan empat langkah terakhir lebih lebar daripada empat langkah pertama. Dalam melakukan awalan, kecepatan lari diperlukan untuk memberikan momentum terhadap badan untuk melewati mistar. Dengan demikian, semakin tinggi mistar yang akan dilewati maka semakin cepat larinya. Gambar 6.14 Teknik awalan lompat tinggi Sumber: Dokumen Penerbit 3. Melewati mistar Pada saat lompatan melewati mistar mencapai titik tertinggi badan diputar ke kiri secara penuh. Kepala mendahului melewati mistar, perut dan dada menghadap ke bawah. Kaki yang semula sebagai tumpuan bergantung ditarik dalam posisi kaki kangkang. Kaki kanan sudah turun, sementara tangan mempersiapkan diri untuk membantu pendaratan. Gambar 6.15 Teknik melewati mistar lompat tinggi Sumber: Dokumen Penerbit Atletik adalah dasar dari segala cabang olahraga. Cabang olahraga apapun yang mengandung gerakan fisik, pasti berdasar pada atletik. Tanpa kita sadari, sejak kecil kita sudah mempraktikkan atletik. Hal ini dapat kita lihat saat berjalan, lari, melempar, dan lompat. Berikut beberapa teknik pada cabang-cabang atletik.

1. Teknik dan Peraturan Lompat Tinggi

a. Teknik lompat tinggi Penguasaan teknik dalam lompat tinggi sangat penting untuk bisa mencapai lompatan yang maksimal. Untuk itu, teknik-tekniknya harus dikuasai betul. Teknik- teknik tersebut, antara lain awalan, tolakan, melewati mistar, dan mendarat. C. Atletik Permainan dan Olahraga 83 b. Peraturan lompat tinggi Peraturan dalam lompat tinggi adalah sebagai berikut. 1. Terdapat mistar lompat, mistar ini dapat dari besi atau kayu. Bentuknya bulat atau segitiga dengan diameter 25–30 mm. Permulaan mistar datar atau rata pada kedua ujungnya yang berguna untuk meletakkannya pada papan penopang. Panjang mistar antara 3,64–4 m dan beratnya 2,2 kg. 2. Terdapat lintasan awalan dan tolakan kaki yang panjangnya tak terbatas, minimalnya 5 m. 3. Terdapat tiang lompat, di mana semua tiang dapat dipakai asal kuat, tinggi, dan mudah menaikkan mistar dengan selisih 5 atau 10 cm. 4. Terdapat tempat mendarat minimal berukuran 4 × 5 m dan dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa sebagai tempat mendarat. 5. Tidak memperpendek langkah akhir saat awalan. 6. Badan tidak condong ke depan. 7. Kaki ayunan diangkat penuh. 8. Kaki penolak tidak bengkok ketika menolak. 9. Kaki penolak naik dibengkokkan. 10. Rotasi cukup dari pinggang saat di atas mistar. 4. Mendarat Jika pendaratan dengan bak lompat dan karet busa yang tebal, punggung dapat langsung dijatuhkan ketika sudah melewati mistar. Namun jika tempat pendaratan dengan bak pasir pendaratan dilakukan dengan kaki kanan kaki ayun. Pendaratan ini dibantu oleh kedua tangan. Kalaupun badan terpaksa harus dijatuhkan, maka yang lebih dulu jatuh adalah pundak karena diikuti gerakan berguling. Mari mempraktikkan lompat tinggi gaya guling perut. Lompat dilakukan 3 kali. Setiap lompatan diukur, lompatan yang tertinggi yang digunakan. Tugas Gambar 6.16 Teknik mendarat lompat tinggi Sumber: Dokumen Penerbit