Manfaat Buku Pop-up Media Buku Pop-up

50 dimensi ketika halaman dibuka, ditarik atau diangkat. Mekanisme pembuatannya membutuhkan keterampilan yang cakap, karena buku pop-up dibuat secara manual, seperti melipat kertas, menggulung, memotong atau yang lainnya, sehingga untuk membuat buku pop-up diperlukan waktu yang lebih lama, serta usaha yang lebih keras. Buku pop-up sebagai revolusi buku yang pada awalnya dicetak secara statis menjadi dinamis memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan minat baca seseorang. Sifat buku pop-up yang mampu menyajikan materi atau pesan dengan kemasan yang lebih menarik, berupa gerakan-gerakan tak terduga yang mucul pada setiap halaman ketika dibuka, mampu memberikan pengalaman visual kepada pembaca untuk menikmati kegiatan belajarnya. Berdasarkan karakteristik buku pop-up dapat dirumuskan bahwa, buku pop-up sangat efektif apabila digunakan sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan semangat dan ketertarikan siswa pada proses belajar, terutama materi yang mengharuskan siswa untuk membaca.

2.1.13.2 Manfaat Buku Pop-up

Proses pembelajaran yang berlangsung dengan membosankan merupakan hal yang sudah biasa terjadi, namun itu semua dapat diatasi oleh guru dengan melaksanakan pembelajaran yang menarik. salah satunya adalah dengan memanfaat media buku pop-up dalam menyampaikan materi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bluemel dan Taylor 2012: 2 for teacherlibrari ans working with today’s young people for whom the printed word suggest text messaging, it may be difficult to garner an enthusiastic response from the audience when the printed word being used is found on seemingly prosaic medium: paper. However, 51 there is one print format that has an inherent appeal for readers of all ages, from toddlers to adults. It can be used very effectively to promote a love story, to motivate reading, and stimulate interest in the subject at hand. That format? Pop-up books. Bagi guru atau penjaga perpustakaan yang bekerja untuk anak-anak dan akan menyampaikan pesan dalam bentuk materi yang dicetak, mungkin akan sulit untuk meningkatkan semangat dari siswa ketika materi disajikan menggunakan media cetak berupa kertas, ini nampaknya akan menimbulkan kebosanan. Bagaimanapun, bentuk cetakan yang menarik untuk pembaca dari semua umur, dari anak kecil sampai dewasa. Itu dapat digunakan dengan sangat efektif untuk meningkatkan kecintaan terhadap cerita, minat membaca, dan merangsang katertarikan pada pokok materi. Apa bentuknya? Buku pop-up. Pernyataan Bluemel dan Taylor menunjukkan bahwa terkadang guru akan mengalami kesulitan untuk menumbuhkan semangat belajar siswa apabila media yang digunakan hanya buku teks pelajaran. Buku pop-up merupakan salah satu buku dengan format yang berbeda dan sangat efektif untuk meningkatkan kecintaan siswa terhadap cerita, dan memotivasi untuk membaca serta dapat merangsang minat siswa. Lebih lengkapnya Bluemel and Taylor 2012: 4 menyebutkan berbagai manfaat buku pop-up, yaitu: 1 mengembangkan rasa cinta membaca; 2 Membantu siswa memahami situasi kehidupan nyata dengan simbol-simbol atau gambar yang dapat dipahami; 3 mengembangkan siswa agar berfikir kritis dan kreatif serta; 4 membantu siswa yang memiliki hambatan dalam belajar seperti ketidak mampuan bahasa melalui representasi visual yang menarik sehingga mendorong keinginan siswa untuk membaca. 52 Penggunaan buku pop-up tidak terbatas hanya pada beberapa materi seperti bahasa dan cerita, namun pop-up juga mencakup berbagai bidang seperti matematika, IPS, seni dan olah raga, hal ini seperti pernyataan Bluemel dan Taylor 20112: 5 yang menjelaskan bahwa “Pop-up books are great motivators. Don’t limit their use to the obvious languange arts curriculum and art class projects. They cover awide range of other topics from math to science to social studies. They are usefull in introducing fine arts and physical fitness.” buku pop- up adalah pendorong yang besar. Semua buku itu tidak terbatas hanya pada kurikulum seni bahasa dan seni hitung. Buku pop-up Meliputi tingkatan yang lebih luas dari topik matematika, ilmu bahasa dan ilmu sosial. Mereka juga berguna untuk mengenalkan seni rupa dan kesehatan. Selain itu, Kusumawardani 2014 memfokuskan pendapatnya mengenai penggunaan media buku pop-up dalam pembelajaran matematika, yang menyatakan bahwa, “The use of Mathenatics Pop Up Book in the process of learning a causing the student become more enthusuastic to learn.”penggunaan buku pop-up matematika pada proses pembelajaran mempengaruhi siswa menjadi lebih semangat dalam belajar. Dari jurnal internasional yang dikemukakan Kusumawardani membuktikan bahwa buku pop-up tidak terbatas hanya digunakan pada bahasa, namun buku pup-up juga efektif digunakan sebagai media pembelajaran matematika, karena dapat meningkatkan semangat siswa untuk belajar. Oleh karena itu pembelajaran seni rupa murni juga diharapkan akan meningkat dengan penggunaan media buku pop-up ini. 53 Jadi, dapat disimpulkan bahwa buku pop-up memiliki manfaat yang sangat besar bagi siswa. Bentuk penyajian yang berbeda dengan karakter buku pada umumnya akan menumbuhkan kecintaan atau ketertarikan siswa terhadap buku pop-up. Adanya ketertarikan dalam diri siswa ini akan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi, sehingga hasil dari proses belajar akan meningkat.

2.1.13.3 Alat dan Material Pembuatan Buku Pop-up

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATERI MISI KEBUDAYAAN INTERNASIONAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 WANGON BANYUMAS

1 16 218

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

Keefektifan Model Pembelajaran Mind Mapping Materi MengapresiasiKarya Seni Rupa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Ranjingan Banyumas

3 80 261

PENERAPAN MODEL GALLERY WALK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KARYA SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PETANJUNGAN KABUPATEN PEMALANG

3 20 234

Pengembangan media pembelajaran konvensional Pop up Book materi pokok daur hidup untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1

3 17 187

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA.

0 0 224

MODEL POP-UP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SENI RUPA TERAPAN PADA SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR.

2 18 89

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

KEEFEKTIFAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 70

KEEFEKTIFAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SENI RUPA MATERI RELIEF SISWA KELAS IV SD GUGUS PIERRETENDEAN KENDAL

0 0 62