Nilai Polimorfisme Marka SSR Pada Populasi GKN, DTA dan KHINA-1
merupakan individu KHINA-1 yang masuk dalam Kelompok IV dan V pada Gambar 6.5. Sebaliknya, individu KHINA-1 dengan latar belakang genetik
mendekati GKN mayoritas warna hijau, sebagai contoh individu bernomor F
1
-23 dan F
1
-26 pada Gambar 6.7. Individu tersebut merupakan individu KHINA-1 yang masuk dalam Kelompok I pada Gambar 6.5. Sebagian individu KHINA-1
yang mempunyai konstitusi genetik campuran proporsional antar tetua jantan DTA dan induk GKN campuran proporsional warna merah dan hijau merupakan
representasi legitimate hybrid. Individu tersebut merupakan individu KHINA-1 yang masuk dalam Kelompok II dan III pada Gambar 6.5.
Berbagai data hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini mengilustrasikan contoh penerapan marka molekuler dalam membantu pemuliaan
tanaman. Hasil analisis marka molekuler SSR telah dilakukan untuk mengevaluasi keragaman genetik antar populasi tetua jantan DTA, induk GKN dan hibrida hasil
persilangan antara GKN dan DTA. Hasil penelitian seperti ini dapat ditindaklanjuti dengan pengamatan daya hasil dan komponen hasil atau
karakteristik kualitatif dan kuantitatif penting lainnya yang diinginkan dari setiap individu KHINA-1 yang telah dievaluasi secara molekuler. Selanjutnya, hasil
analisis marka molekuler yang telah memilah individu KHINA-1 ke dalam kelompok I-V tersebut diasosiasikan dengan berbagai karakter kualitatif dan
kuantitatif yang dikumpulkan. Lebih lanjut, hasil analisis asosiasi antara pengelompokan berdasarkan marka molekuler akan dapat digunakan untuk
melakukan seleksi yang lebih akurat dalam perakitan kelapa hibrida yang lebih produktif, misalnya dalam pengembangan varietas hibrida kelapa kopyor
Indonesia Novarianto et al. 2014.
Gambar 6.7 Estimasi struktur populasi berdasarkan data genotyping 19 marka SSR pada populasi GKN, DTA dan KHINA-1 menggunakan piranti
lunak STRUCTURE. Tulisan warna merah adalah tetua GKN, warna hitam adalah tetua DTA, dan warna biru adalah KHINA-1