Pertukaran Panas pada Batas

5.5.3 Pertukaran Panas pada Batas

Jika terdapat perpindahan panas, maka menurut hukum pendinginan Newton, fungsi suhu memenuhi hubungan

hu(x, t) +

u(x, t) = 0,

∂x

dengan konstanta h adalah koefisien transfer panas yang sesuai. Anggap kita ingin mengetahui suhu u(x, t) sebuah papan yang awalnya memiliki

suhu seragam u 0 . Permukaan papan pada x = 0 dijaga pada suhu 0, pada permukaan x = L, perpindahan panas terjadi sehingga

u x (L, t) = −hu(L, t).

Untuk mencari u(x, t) kita harus menyelesaikan persoalan berikut

S. B. : u(0, t) = 0, u x (L, t) = −hu(L, t), K. A. : u(x, 0) = u 0 .

Lagi, kita mengasumsikan variabelnya dapat dipisahkan

u(x, t) = X(x)T (t),

jadi

X ′′

2 X = −λ a T

dan

= −a 2 λ 2 T,

X ′′

= −λ 2 X.

5. Persamaan Diferensial Parsial dalam Koordinat Cartesian

Gambar 5.16: Solusi dari tan β = −β/hL yang merupakan perpotongan y = tan x dan y = −x/hL.

Solusi untuk X adalah

X(x) = A cos λx + B sin λx.

Syarat batas u(0, t) = 0 berarti X(0) = 0. Sehingga

X(0) = A = 0.

Syarat batas yang lain pada x = L, u x (L, t) = −hu(L, t), menjadi

X ′ (L)T (t) = −hX(x)T (t)

atau

X ′ (L) = −hX(x).

Nilai λ yang memenuhi persamaan ini adalah nilai eigen. Anggap λL = β, sehingga

Solusi persamaan ini adalah titik perpotongan grafik y = tan x dan y = −x/hL, seperti tampak pada Gambar 5.16. Jelas dari gambar bahwa terdapat barisan akar positif β 1 ,β 2 ,β 3 .... Nilai eigen (5.78), diberikan oleh

5.5. Persamaan Difusi Satu Dimensi 281

untuk n = 1, 2, 3, . . . . Dengan kata lain

tan λ n L=−

Persamaan (5.79) sering muncul dalam aplikasi, solusi untuk beberapa nilai hL dita- bulasikan dalam Table 4.19 of Abramowitz and Stegun, Handbook of Mathematical Functions (Dover, New York, 1965).

Fungsi eigen X n yang berkaitan dengan nilai eigen λ n adalah

X n (x) = sin λ n x.

Menurut teorema Sturm-Liouville, fungsi eigen ini ortogonal. Hal ini bisa dibuktikan secara eksplisit. Anggap

I nm =

sin λ n x sin λ m xdx.

Dengan identitas trigonometrik atau dengan mengubahnya dalam bentuk eksponensi- al, kita dapat membuktikan bahwa integralnya sama dengan

1 sin(λ n −λ m )L

sin(λ n +λ m )L

Jika λ n 6= λ m , maka

I nm = 2 2 [λ m sin λ n L cos λ m L−λ n sin λ m L cos λ n L] (λ n −λ m )

Dengan (5.80) yang dapat dituliskan sebagai

(5.82) Kita melihat bahwa

Sehingga {sin λ n x} adalah himpunan ortogonal. Untuk λ n =λ m , kita bisa menggunakan aturan L’Hospital pada suku pertama

(5.81) atau dengan mengintegralkannya langsung, hasilnya adalah

Dengan (5.82) lagi

I nn =

L+ cos 2 λ n L =

(Lh + cos 2 λ n L).

2 h 2h

5. Persamaan Diferensial Parsial dalam Koordinat Cartesian

Berkaitan dengan tiap λ n , solusi persamaan untuk T n adalah

−λ n n 2 (t) = e a T 2 t .

Sehingga solusi umumnya u(x, t) dapat dinyatakan sebagai

2 u(x, t) = 2 c

n e −λ n a t sin λ n x.

n=1

Koefisien c n dapat ditentukan dengan kondisi awal u(x, 0) = u 0

c n sin λ n x=u 0 .

n=1

Kalikan kedua ruas dengan sin λ m x dan integrasikan dari 0 sampai L

sin λ n x sin λ m xdx =

u 0 sin λ m xdx,

n=1

kita mempunyai

(1 − cosλ n L)

u(x, t) = 2hu

dengan λ 1 ,λ 2 , . . . adalah akar positif dari

λ tan λL = − .