Kajian Konsep Sistem Pencernaan Makanan
Molekul lemak terdiri dari empat bagian, yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon CH dan
gugus karboksil -COOH. Molekul gliserol memiliki tiga gugus karboksil - OH dan tiap gugus karboksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu: Asam lemak jenuh, bersifat non-esensial karena dapat diseintesis oleh tubuh
dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih.
Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Lemak berfungsi diantaranya, pembawa zat-zat makanan yang esensial, sebagai sumber energi yang paling besar, pelindung alat-alat tubuh yang lunak
dan melindungi tubuh dari suhu yang rendah, sebagai bahan penyusun membran sel, dan sebagai penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan
waktu lebih lama.
c Protein
Protein menyusun kurang lebih 50 berat kering organisme. Protein bukan hanya sekedar bahan simpanan atau bahan struktural, seperti karbohidrat dan
lemak, tetapi juga berperan penting dalam fungsi kehidupan. Protein merupakan makromolekul. Protein terdiri atas satu atau lebih
polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino. Masing-masing asam amino mengandung satu atom karbon C yang mengikat
satu atom hidrogen H, satu gugus amin NH
2
, satu gugus karboksil -COOH, dan lain-lain gugus R.
Berbagai jenis asam amino membentuk rantai panjang molekul ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan antara gugus karboksil satu asam amino
dengan gugus amin dari asam amino yang lain yang ada di sampingnya. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein polipetida.
Polipeptida di dalam tubuh manusia disintesis di ribosom.
Asam amino yang diperkukan tubuh ada 20 macam. Sepuluh di antaranya sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel tubuh manusia dan tidak dapat dibuat
di dalam tubuh, sehingga harus didapatkan dari luar tubuh, asam amino itu disebut asam amino esensial. Selain asam amino esensial, terdapat juga asam
amino non-esensial. Asam amino non-esensial merupakan asam amino yang dapat dibuat di dalam tubuh manusia. Bahan bakunya berasal dari asam amino
lainnya. Macam-macam asam amino esensial dan non-esensial disajikan dalam Tabel 2.4 berikut ini.
Tabel 2.4 Macam-macam Asam Amino Esensial dan Non-esensial
Asam Amino Esensial Asam Amino Non-esensial
Isoleusin Leusin
Lisin Metionin
Fenilalanin Histidin
Treonin Triptofan
Valin Arginin
Alanin Asparagin
Asam aspartat Sistein
Glisin Prolin
Serin Tirosin
Asam glutamat Glutamin
Protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein yang berasal dari hewan protein hewani dan dari tumbuhan protein nabati. Protein hewani merupakan
protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur.
Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap. Jumlahnya kurang untuk memenuhi
keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Protein yang
berkaitan dengan penyusunan sel, jaringan ataupun organ disebut protein struktural. Dan protein yang berkaitan dengan enzim, antibodi, ataupun hormon
disebut protein fungsional. Protein secara umum berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh.
Fungsi protein lainnya di dalam tubuh adalah 1 mensintesis substansi- substansi penting seperti hormon, enzim, antibodi, dan kromosom; 2
mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh, mulai dari sel, jaringan, hingga organ; 3 memacu dan berpartisipasi dalam berbagai
reaksi kimia dan biologis biokatalisator; 4 menyeimbangkan cairan dalam tubuh asam-basa karena bersifat amfoter dapat bersifat asam atau basa; 5
berfungsi sebagai sistem buffer penyangga pH yang efektif; 6 menyediakan energi; dan 7 membantu mengatur kemampuan tubuh mendetoksifikasi
menawar racun zat-zat asing.
d Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik dan pada umumnya ditemukan dalam bentuk ion. Mineral diperlukan oleh tubuh untuk berbagai fungsi, seperti
menjaga keseimbangan asam-basa dan pembentukan struktur tubuh. Unsur-unsur mineral dibagi menjadi dua golongan, yaitu unsur makro dan
unsur mikro. Macam-macam unsur, sumber, fungsi, dan pengaruhnya bagi tubuh dapat dilihat pada Tabel 2.5.
32
Tabel 2.5 Macam-macam Unsur Mineral
Mineral Contoh Sumber
Fungsi Gejala Defisiensi
Kalsium Ca Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan
daging. Pembentukan
tulang dan gigi, pembentukan
darah,
dan menjaga aktivitas
saraf serta otot. Rakitis,
kejang otot, osteoporosis,
dan darah sukar membeku
Fosfor P Susu, tepung, kacang-
kacangan, daging,
sayuran, telur,
dan ikan.
Pembentukan tulang dan gigi,
kontraksi otot,
dan aktivitas
saraf. Lesu, tulang dan
gigi menjadi
rapuh
Natrium Na Daging, garam,
mentega, dan produk peternakan.
Komponen enzim, DNA, RNA, dan
ATP. Dehidrasi, kejang
otot, syok, mual, dan kelelahan
Zat Besi Fe Daging, sayuran hijau, buah, dan serealia.
Transmisi saraf
dan kontraksi
otot, serta
mengatur pH. Anemia, lesu, dan
pusing
Iodin I Makanan laut, telur,
susu, dan
garam beriodin.
Pembentukan hemoglobin
dan sintesis
hormon Gondok
32
D.A. pratiwi, dkk., Op. cit., h. 138.
tiroksin. Kalium K
Sayuran, buah-buahan, kecap,
dan daging
unggas. Aktivitas kelenjar
tiroid, mengatur
detak jantung,
serta memelihara keseimbangan air
dan transmisi
saraf. Gangguan jantung
dan pernapasan,
serta lemah otot.
Magnesium Mg
Kacang-kacangan, sayuran hijau, daging,
makanan laut,
dan serealia.
Pembentukan tulang,
serta menjalankan
fungsi enzim,
otot, dan saraf. Gangguan mental,
emosi, dan otot
e Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Vitamin tidak disintesis
dalam tubuh, kecuali vitamin K. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi harus mengandung vitamin.
Vitamin dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu vitamin yang larut dalam air vitamin B dan C dan vitamin yang larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan
K. Jenis-jenis vitamin, sumber, fungsi dan akibatnya jika tubuh kekurangan dapat dilihat pada Tabel 2.6 di bawah ini.
33
Tabel 2.6 Jenis-jenis Vitamin, Sumber, Fungsi, dan Akibatnya jika Tubuh
Kekurangan
Vitamin Contoh Sumber
Fungsi Akibat
Avitaminosis
A retinol Hati, susu, mentega,
keju, margarin yang diperkaya,
wortel, dan bayam.
Menjaga kesehatan mata,
hidung, mulut, pencernaan,
dan sistem
pembuangan air
seni. Hemeralopia,
xeroftalmia, dan keratomalasia.
B1 thiamin, aneurin
Ragi, nasi,
roti, serealia, hati, unggas,
telur, ikan, buah, dan sayur.
Membantu metabolisme
dan mengubah
karbohidrat menjadi energi.
Beri-beri, dan
tubuh pegal-
pegal.
33
Ibid., h. 136.
B2 riboflavin Produk susu, hati,
ragi, buah, gandum, serealia,
sayuran, daging tanpa lemak,
dan unggas. Membantu
pengeluaran energi,
serta menjaga kesehatan
kulit, selaput
lendir, dan susunan saraf.
Keilosis bibir pecah-pecah,
sudut mulut
luka.
B3 niasin Hati, ayam, kalkun,
halibut, susu, tuna, telur, biji-bijian, buah
dan sayuran, roti, dan serealia
yang diperkaya.
Membantu mengubah
karbohidrat, lemak, dan
protein menjadi
energi, penting
untuk pertumbuhan, serta
membantu persenyawaan
hormon. Pelagra, diare,
dementia, dan
dermatitis.
B6 peridoksin, piridoksamin
Susu dan hati, daging tak
berlemak, roti
gandum, dan serealia. Membantu
lebih dari
60 reaksi
enzim. Pelagra, anemia,
obstipasi, dan
sembelit. Asam folat
Hati dan
berbagai jenis sayuran.
Membantu produksi sel darah
dan membantu
mempertahankan susunan saraf.
Diare, kehilangan
selera makan,
dan anemia. H biotin
Hampir semua jenis makanan.
Sebagai perantara metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein
Dermatitis radang kulit
Asam pantotenat
Telur, hati, kacang merah, kacang tanah,
biji-bijian, sayuran
dan ikan. Membantu
metabolisme karbohidrat, lemak,
dan proteinproses oksidasi.
Alergi, mual,
dan sakit perut interitis.
B12 Hati, daging, telur,
dan susu. Membantu
persenyawaan sel darah putih dan
merah,
serta membantu
reaksi metabolisme.
Anemia pernisiosa
C asam askorbat
Brokoli, taoge, jeruk besar, sayuran, dan
buah segar. Membantu
mempertahankan dan memperbaiki
jaringan
yang berhubungan,
tulang, gigi, tulang Skorbut
sariawan, pendarahan
kulit, kerusakan sendi.
rawan; serta
mempercepat penyembuhan.
D kolekalsiferon
Susu yang diperkaya, minyak
hati ikan,
keju, dan
kuning telur.
Membantu metabolisme
kalsium dan fosfor untuk
kesehatan tulang dan gigi
Rakitis dan
osteoporosis
E tokoferol Minyak nabati, biji-
bijian, sayuran hijau, dan kecambah.
Mencegah dan
mempertahankan selaput sel
Keguguran
K Sayuran
hijau, kedelai, dan hati sapi.
Berguna dalam
persenyawaan protrombin
berguna untuk
pembekuan darah Darah
sukar membeku
f Air
Seseorang sering kali mengabaikan pentingnya minum air karena merasa tidak ada gunanya. Padahal, air merupakan senyawa yang sangat penting bagi
tubuh. Air merupakan komponen utama protoplasma dan berperan penting dalam metabolisme sel. Tubuh manusia dalam sehari membutuhkan air rata-rata
2,5 liter yang dapat diperoleh dari air minum dan air yang terkandung dalam makanan yang kita makan. Air di dalam tubuh diatur oleh beberapa kelenjar
hormon, misalnya kelenjar hipofisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar tiroid. Air dalam tubuh memiliki fungsi yaitu: 1 pelarut beberapa jenis bahan
makanan dan vitamin, 2 menjaga tekanan osmosis dalam sel, 3 mengangkut makanan ke jaringan tubuh, 4 mengangkut sisa metabolisme ke luar tubuh, 5
medium berbagai rekasi kimia dalam tubuh, dan 6 menjaga keseimbangan suhu tubuh.
34
2 Sistem Pencernaan Makanan Manusia
Pencernaan makanan pada saluran pencernaan manusia meliputi dua proses, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah
pencernaan yang dilakukan oleh gigi di dalam mulut, sedangkan pencernaan
34
Diah Aryulina, dkk., Op. cit., h. 167.
kimiawi adalah pencernaan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi terjadi mulai dari mulut, lambung, dan usus.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan. Alat-alat pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan manusia terdiri dari mulut kavum oris, kerongkongan
esofagus, lambung ventrikulus, usus halus, usus besar kolon, dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang dibutuhkan dalam
proses pencernaan. Kelenjar pencernaan terdapat di air liur atau ludah, lambung, pankreas, dan hati.
35
Gambar 2.1 Saluran pencernaan pada manusia
36
a Saluran Pencernaan
Rongga Mulut Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai dalam mulut. Selama
pengunyahan, geligi dengan berbagai ragam bentuk akan memotong, melumat, dan menggerus makanan, yang membuat makanan tersebut lebih
mudah ditelan dan meningkatkan luas permukaannya. Kehadiran makanan
35
Ibid. h. 168.
36
Eva Latifa Hanum, Widi Purwianingsih, dkk., Biologi 2 Kelas XI SMA dan MA, Jakarta: Pusat Perbukuan Dediknas, 2009, h. 143.
dalam rongga mulut oral cavity akan memicu refleks saraf yang menyebabkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah melalui duktus saluran ke
rongga mulut.
37
Gigi
Gigi manusia ada tiga jenis dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu: Gigi seriinsisivus. Gigi seri pada manusia biasa jumlahnya ada 8 buah. 4
buah di bagian bawah dan 4 buah di bagian atas. Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan.
Gigi taringkaninus. Gigi taring pada manusia dewasa jumlahnya ada 4 buah. Gigi ini berfungsi untuk menyobek makanan.
Gigi geraham. Pada manusia dewasa jumlahnya ada 20 buah, dengan rincian, 8 buah geraham depan premolar dan 12 buah geraham belakang molar.
Gigi geraham berfungsi untuk mengunyah makanan. Anak-anak memiliki susunan gigi berbeda dengan orang dewasa. Anak-
anak mempunyai gigi sejumlah 20 buah atau sering disebut sebagai gigi susu. Gigi susu itu terdiri dari 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, dan 8 buah gigi
geraham.
38
Gambar 2.2 Bagian-bagian gigi
39
37
Neil A. Campbell, Jane B. Reece, etc, BIOLOGY, San Fransisco: Pearson Benjamin Cummings, 1999, Fifth Edition, h. 30.
38
Suparmin, Ririn Safitri, dkk., BIOLOGI XI untuk SMAMA, Surakarta: Mediatama, 2014, h. 144.
39
Eva Latifah Hanum, Op. cit., h. 145.
Lidah
Lidah tertutup oleh selaput lendir dan tersusun dari otot lurik yang dilapisi oleh selaput mukosa.
40
Lidah berfungsi sebagai alat pengecap, selain itu juga berfungsi untuk membantu mencampur makanan dalam mulut, membantu
menelan makanan, dan menghasilkan kelenjar ludah.
41
Kelenjar ludah
Kelenjar ludah berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan
basa. Ada 3 bagian kelenjar ludah, yaitu: Glandula parotis: menghasilkan ludah yang berbentuk air.
Glandula submaksilarissubmandibularis:
menghasilkan getah
yang mengandung air dan lendir.
Glandula sublingualis: menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
42
Gambar 2.3 Letak kelenjar ludah
43
Kerongkongan Esofagus Makanan yang telah memasuki mulut kemudian menuju ke esofagus yang
dindingnya dilapisi epitelium berlapis pipih. Kerongkongan berupa tabung yang
40
Diah Aryulina, dkk., Op. cit., h. 169.
41
Suparmin, dkk., Loc. cit.
42
Suparmin, dkk., Op. cit., h. 145.
43
Eva Latifah Hanum, dkk., Op. cit., h. 144.
panjangnya sekitar 25 cm, memanjang dari akhir rongga mulut hingga ke lambung.
44
Dinding kerongkongan memiliki otot-otot yang dapat mengatur gerakan kembang kempis pada saat mendorong makanan yang berbentuk gumpalan-
gumpalan bolus agar masuk ke dalam lambung. Gerakan otot demikian disebut gerak peristaltis.
45
Gambar 2.4 Gerak peristaltis pada kerongkongan
46
Lambung Ventrikulus Lambung berada pada sisi kiri rongga abdomen, persis di bawah diafragma.
47
Lambung sering dikatakan perut besar yang terdiri dari empat bagian, yaitu bagian kardiak, fundus, badan lambung, dan pilorus. Pada kedua ujung lambung
terdapat klep sfingter. Klep pertama terletak pada ujung yang berbatasan dengan kerongkongan disebut sfingter esofageal. Fungsinya adalah untuk
menjaga makanan agar tetap di lambung dan hanya akan terbuka saat makanan masuk atau pada saat muntah. Klep kedua terdapat pada ujung yang berbatasan
dengan duodenum disebut sfingter pilorus.
48
Pencernaan di dalam lambung terjadi secara kimiawi, melibatkan enzim- enzim pencernaan. Enzim-enzim tersebut antara lain:
49
44
D.A. pratiwi, dkk., Op. cit., h.145.
45
Diah Aryulina, dkk., Op. cit., h. 170.
46
Eva Latifah Hanum, dkk., Op. cit., h. 147.
47
Neil A. Campbell, Jane B. Reece, etc, Op. cit., h. 31.
48
Diah Aryulina, dkk.,Op. cit., h. 170.
49
Suparmin, Ririn Safitri, dkk.,Op. cit., h. 146.
Asam klorida HCl, membunuh kuman yang ikut bersama makanan,
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, merangsang membuka dan menutupnya sfingter pilorus, dan merangsang sekresi getah usus.
Pepsin, memecah protein menjadi pepton.
Lipase, mencerna lemak.
Renin, menggumpalkan kasein dalam susu.
Isi lambung yang telah masuk kemudian dicampur melalui kerja kontraksi otot polos. Seseorang bisa merasakan rasa lapar ketika lambung kosongnya
berkontraksi. Sensasi lapar juga dikaitkan dengan pusat otak yang memonitor status nutrisi darah. Sebagai akibat pencampuran dan kerja enzim, makanan
yang baru ditelan akan menjadi bubur nutrien yang dikenal dengan nama kim asam acid chyme.
50
Gambar 2.5 Bagian-bagian lambung
51
Usus Halus Intestinum Tenue Usus halus memiliki panjang 7 meter, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
52
Usus dua belas jariduodenum, dinamakan ini karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang disejajarkan.
50
Neil A. Campbell, Jane B. Reece, etc,Op. cit., h. 32.
51
Eva Latifah Hanum, dkk., Op. cit., h. 148.
52
Suparmin, Ririn Safitri, dkk., Loc. cit.
Usus kosong jejunum, dinamakan ini karena pada orang yang telah meninggal bagian tersebut kosong.
Usus penyerapan ileum, dinamakan ini karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh. Pada usus penyerapan dilapisi oleh tonjolan
yang disebut vilus. Setiap vilus berbentuk seperti jari yang mengandung sebuah pembuluh limfe. Ada kira-kira lima juta vilus usus yang membuat
permukaan usus menjadi sebesar 75.000 cm
2
.
Gambar 2.6 Struktur usus halus
53
Usus Besar Kolon Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Kolon terdiri dari tiga
bagian yaitu kolon naik, kolon datar, dan kolon turun. Kolon memiliki tambahan usus yang disebut umbai cacing atau apendiks. Pada pertemuan antara usus halus
dan usus besar terdapat suatu penyempitan yang disebut klep ileosekum. Klep ini berfungsi untuk menjaga makanan yang sudah masuk ke dalam usus besar, tidak
dapat kembali ke usus halus.
54
Satu fungsi penting kolon adalah untuk menyerap kembali air yang telah masuk ke dalam saluran pencernaan untuk berfungsi sebagai bahan pelarut
berbagai getah pencernaan. Secara keseluruhan sekitar 7 liter cairan disekresikan
53
Gerard J. Tortora and Bryan Derrickson, Principles of Anatomy and Physiology, United State of America: John Wiley and Sons, Inc, 2009, Twelfth Edition, h. 951.
54
Diah Aryulina, dkk.,Op. cit., h. 173.
ke dalam lumen saluran pencernaan setiap hari. Sebagian reabsorpsi atau penyerapan kembali air terjadi bersama-sama dengan penyerapan nutrien dalam
usus halus. Kolon menyelesaikan pekerjaan itu dengan menyerap kembali sekitar 90 air yang memasuki saluran pencernaan.
55
Gambar 2.7 Bagian-bagian kolon
56
Penyerapan dan penambahan air bertujuan agar feses kotoran dalam keadaan tidak cair dan juga tidak padat. Pembentukan feses pada usus besar
dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Bagian akhir dari saluran pencernaan merupakan bagian menggelembung yang disebut rektum. Penyerapan air tidak
lagi terjadi pada rektum. Rektum dapat berkontraksi yang aktivitas kontraksinya dapat menimbulkan defekasi, yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil
pencernaan makanan melalui anus.
57
55
Neil A. Campbell, Jane B. Reece, etc, Op. cit., h. 36.
56
Eva Latifah Hanum, dkk., Op. cit., h. 151.
57
Diah Aryulina, dkk.,Op. cit., h. 174.
b Kelenjar Pencernaan
58
Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar pencernaan dalam sistem pencernaan manusia antara lain kelenjar
saliva, kelenjar parotis, kelenjar submaksilarissubmandibularis, kelenjar sublingualis, pankreas, dan hati. Contoh kelenjar pencernaan pada manusia
adalah pankreas dan hati. Keduanya bekerja sama dalam pengeluaran kadar gula darah.
Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus endokrin. Pankreas disebut sebagai kelenjar eksokrin karena menghasilkan getah-getah pankreas yang
disekresikan usus halus. Sedangkan sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon, misalnya insulin dan glukagon.
Sari-sari makanan yang diserap usus halus akan melewati hati terlebih dahulu. Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan zat makanan dalam darah dan
sebagai penyekresi empedu. Empedu mengandung garam empedu, pigmen empedu, air, kolesterol, dan lesitin. Garam empedu berfungsi menurunkan
tegangan butir lemak agar dapat diemulsikan sehingga mudah diserap. Empedu juga menghasilkan pigmen bilirubin dan biliverdin. Pigmen ini memberi warna
cokelat pada feses. Hati bekerja sama dengan insulin dan glukagon yang dihasilkan oleh
pankreas untuk mengatur keseimbangan zat makanan dalam darah. Jika gula darah berlebihan, insulin akan merangsang hati untuk mengabsorpsi glukosa dan
mengubahnya menjadi glikogen. Dengan begitu, kadar glukosa darah menjadi normal kembali.
Glukagon yang dihasilkan pankreas berfungsi untuk merangsang hati untuk mengubah glikogen menjadi glukosa, dan mengeluarkan glukosa jika kadar
glukosa dalam darah rendah. Hati bersama-sama hormon insulin dan glukagon bekerja sama memelihara keseimbangan gula darah. Insulin dan glukagon
bekerja antagonis.
58
D. A. Pratiwi, dkk., Op. cit., h.148-149.
3 GangguanKelainan pada Sistem Pencernaan
59
Beberapa gangguankelainan pada sistem pencernaan yaitu: Gastritis: peradangan mukosa lambung.
Konstipasisembelit: lambatnya pergerakan feses melalui usus besar. Pankreasitis: peradangan pankreas.
Diare: pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar. Flatus: masuknya gas-gas dalam saluran pencernaan.
Xerostomia: produksi air liur yang amat sedikit. Kolik: salah cerna akibat makanan yang masuk terlalu banyak.
Apendisitis: keadaan apendiks yang meradang. Hemaroid: keadaan membengkaknya vena pada anus.
Tukak lambungulkus: luka pada dinding lambung yang umumnya
disebabkan oleh infeksi bakteri tertentu. Peritonitis: peradangan pada selaput perutperitoneum.