dan kebun 46.9; seperti terlihat pada Tabel 5.5.
Pola Pergerakan Gajah 1. Pola Jarak Tempuh Harian Gajah
Pergerakan gajah siang dan malam menunjukkan tren yang berbeda. Perbedaan tersebut terutama pukul 01.39 malam dan pukul 01.39 siang. Pergerakan gajah pada
waktu malam tersebut meningkat terus hingga pukul 02.40 dini hari, namun sebaliknya saat siang hari pada waktu tersebut pergerakan gajah cenderung menurun terus hingga
sore hari Gambar 5.12.
Gambar 5.12. Pola jarak tempuh gajah berdasarkan waktu siang-malam di home range gajah, Resort Pemerihan-Way Haru, TNBBS.
Jarak tempuh tertinggi pada pagi hari sejauh 211 m pukul 09.39 dan jarak tempuh terendah pada malam hari sejauh 56 m pukul 23.40. Pada pagi hari, aktivitas
berpindah gajah terbaca sangat tinggi, sedangkan sebaliknya pada malam hari aktivitas berpindah rendah. Rata-rata jarak tempuh per jam siang hari 153 m, sedangkan pada
malam hari 118 m. Adapun total jarak tempuh dalam sehari rata-rata sejauh 3 251 m atau 3,2 km.
Pergerakan gajah dini hari mulai meningkat pukul 01.39 WIB hingga pukul 02.40 WIB. Jarak tempuh pada rentang waktu tersebut 178 m. Kemudian menurun sejenak
selama 2 jam dan meningkat hingga pukul 05.41 WIB dan surut kembali seiring dengan
terbitnya matahari pukul 05.40 WIB hingga pukul 08.39 WIB. Pergerakan gajah pagi hari cenderung tinggi hingga siang pukul 11.40 WIB. Pergerakan gajah terus menurun
mulai tengah hari hingga sore hari seiring dengan terbenamnya matahari. Jarak tempuh gajah tiap jam berdasarkan siang dan malam ternyata berbeda
signifikan χ
2
hitung =204 χ
2
tabel
α=0,05, df=11
=19. Rata-rata jarak tempuh per jam pada siang hari 153 m, sedangkan pada malam hari 118 m. Jika melalui Metode Kernel
dapat diketahui pemusatan keberadaan gajah dan pola pergerakannya maka secara makro di lapangan pola pergerakan gajah dapat dikenali dengan adanya jejak gajah
berupa feses. Menurut Wijeyamohan 2003:62, gajah di Srilanka selama melakukan perjalanan, mengeluarkan feses sehari paling sedikit 100 kg, atau rata-rata perjam
mengeluarkan feses 4 kg. Dalam konteks ekowisata gajah, maka informasi ini dapat menjadi petunjuk penting bagi wisatawan; apabila wisatawan menemukan feses baru,
maka dapat diduga bahwa jarak keberadaan gajah dengan wisatawan sejauh 153 m pada siang hari dan 118 m pada malam hari. Adapun total jarak tempuh dalam sehari rata-rata
sejauh 3.251 m atau 3.2 km. Sitompul et al. 2013:69 melaporkan bahwa gajah di Bengkulu melakukan perjalanan hariannya sejauh rata-rata 1.5 km.