Dalam aliran konstruktivisme, guru bukanlah seorang yang mahatahu dan siswa bukanlah yang belum tahu dan karena itu harus diberi tahu. Dalam proses
pembelajaran siswa aktif mencari tahu dengan membentuk pengetahuannya, sedangkan guru membantu agar pencarian itu berjalan baik. Dalam banyak hal
guru dan murid bersama-sama membangun pengetahuan. Dalam artian inilah hubungan guru dan murid lebih sebagai mitra yang bersama-sama membangun
pengetahuan.
35
8. Pembelajaran Kooperatif
Slavin mengemukakan, “In cooperative learning methods, student work
together in four member teams to master material initially presented by the teacher”. Dari urain tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative learning
adalah suatu model pembelajaran di mana dalam sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga
dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar
36
. Pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan sistem
pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur
37
. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar
kooperatif lebih dari sekedar belajar berkelompok karena dalam pembelajaran ini ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
35
Ibid, hlm. 71.
36
Tukaran Taniredja, Dkk, Model-model Pembelajaran Inovatif, Alfabeta, Bandung, 2011, hlm. 55.
37
Tukaran Taniredja, Dkk, loc.cit., hlm. 55.
memungkinkan akan terjadinya interaksi secara terbuka antara sesama siswa maupun dengan guru.
Model pembelajaran kooperatif dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika peserta didik mengikuti pembelajaran dan
berorientasi menuju membentuk manusia sosial
38
. Maka diharapkan dengan
diterpakannya model pembelajaran kooperatif ini bisa menumbuhkan rasa sosial peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif
dipandang sebagai proses pembelajaran yang aktif, sebab peserta didik akan lebih banyak belajar melalu proses pembentukan contrucing dan penciptaan, kerja
dalam kelompok dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap merupakan kunci keberhasilan pembelajaran
39
. Maka diharapkan dalam penerapan pembelajaran kooperatif ini peserta didik dapat lebih aktif dalam kelas karena
seharusnya dalam proses pembelajaran peserta didik lah yang harus lebih aktif. Guru berperan sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan dalam proses
pembelajaran. Serta mambantu siswa dalam menggali dan mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri siswa.
Teori yang
melandasi pembelajaran
kooperatif adalah
teori konstruktivisme.
40
Maka dalam pembelajaran kooperatif siswa menjadi sentral. Siswa harus mampu mengolah fakta-fakta yang diperoleh dari hasil berbagi dalam
pembelajaran kooperatif dan selanjutnya siswa harus mengkonstruksi serta
38
Daryanto dan Mulyo Harajo, Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2012, hlm. 229.
39
Daryanto dan Mulyo Harajo, loc.cit., hlm. 229.
40
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT. Rajagrafindo Persada, Depok, hlm. 201.
mengolah fakta-fakta itu dalam pemikiran dan pemahaman mereka agar mereka bisa merasakan pengalaman belajar secara langsung.
9. Model Pembelajaran Numbered Head Together