mengalami peningkatan. Persentasennya adalah 3.23 dan pada siklus I dan pada pra siklus sama. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dapat
dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar IX: Grafik Komparasi Tingkat Motivasi belajar siswa Pra Siklus dengan Siklus I
b. Komparasi Siklus I dengan Siklus II
Komparasi hasil penelitian siklus I dengan siklus II digunakan untuk mengetahui peningkatan pada motivasi belajar siswa ketika diterapkan model
pembelajaran Numbered Head Together NHT. Berikut ini merupakan hasil komparasi motivasi belajar siswa siklus I dengan siklus II:
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Pra Siklus Siklus I
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Rendah
Sangat Rendah
Tabel 26: Komparasi Motivasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II
No. Nama
Motivasi Selisih
Ket Persentase
Siklus I Siklus II
1. GGP
64.57 81.71
17.14 Meningkat
17.14 2.
IL 74.29
80.57 6.28
Meningkat 6.28
3. KNK
60.57 84.57
24.00 Meningkat
24.00 4.
KAY 80.00
80.00 0.00
Tetap 0.00
5. LSZ
73.14 81.71
8.57 Meningkat
8.57 6
LII 72.00
82.86 10.86
Meningkat 10.86
7 MBB
97.14 99.43
2.29 Meningkat
2.29 8
MFK 74.86
80.57 5.71
Meningkat 5.71
9 MM
88.57 90.29
1.72 Meningkat
1.72 10
MSS 84.57
95.43 10.86
Meningkat 10.86
11 NUN
69.71 80.00
10.29 Meningkat
10.29 12
PP 82.29
82.29 0.00
Tetap 0.00
13 PNS
72.57 83.43
10.86 Meningkat
10.86 14
PWO 71.43
86.29 14.86
Meningkat 14.86
15 RR
71.43 82.29
10.86 Meningkat
10.86 16
RAP 78.29
82.86 4.57
Meningkat 4.57
17 RP
70.29 80.00
9.71 Meningkat
9.71 18
SH 79.43
84.57 5.14
Meningkat 5.14
19 SER
81.71 85.14
3.43 Meningkat
3.43
20 SSS
74.86 86.86
12.00 Meningkat
12.00 21
SRA 80.57
80.00 -0.57
Menutun 0.57
22 SAS
73.71 80.57
6.86 Meningkat
6.86 23
TK 73.71
86.29 12.58
Meningkat 12.58
24 TWS
80.57 84.57
4.00 Meningkat
4.00 25
TP 77.71
82.29 4.58
Meningkat 4.58
26 VFAS
79.43 80.57
1.14 Meningkat
1.14 27
WSC 72.57
80.57 8.00
Meningkat 8.00
28 YPN
72.00 82.86
10.86 Meningkat
10.86 29
YPR 72.57
82.86 10.29
Meningkat 10.29
30 YP
68.00 80.57
12.57 Meningkat
12.57 31
ZD 77.71
80.00 2.29
Meningkat 2.29
Jumlah 2350
5992,02 Rata-rata
75,82 83,61
Tertinggi 97,14
99,43 Terendah
60,57 80
Berdasarkan analisis komparatif terhadap motivasi belajar siswa secara individu menunjukkan bahwa setelah penerapan model pembelajaran Numbered
Head Together NHT pada siklus I dan siklus II hasil yang diperoleh siswa
mengalami peningkatan dan hanya sedikit sekali yang mengalami penurunan. Pada siklus I rata-rata yang diperoleh adalah 75,82 kemudian pada siklus II
meningkat menjadi 83,61. skor tertinggi yang diperoleh pada pra siklus adalah 97,14 sedangkan skor tertinggi yang diperoleh pada siklus I adalah 99,43. Skor
terendah pada pra siklus adalah 60,57 dan pada siklus I adalah 80,00. Untuk mengetahui secara rinci keadaan motivasi siswa pada setiap sisklusnya dapat
dilihat melalui tabel berikut ini.
Tabel 27: Komparasi Tingkat Motivasi Belajar Siklus I dengan Siklus II
No. Kriteria
Skala Motivasi
Siklus I Siklus I
F Rata-
rata F
Rata- rata
1. Sangat Tinggi
90 – 100
1 3,23
75,82 3
9,68 83,61
2. Tinggi
80 – 89
9 29,03
28 90,32
3. Cukup
70 – 79
18 58,06
4. Rendah
60 – 69
3 9,68
5. Sangat Rendah
– 59 Jumlah
31 100
31 100
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar ini ditunjukkan dengan rata-
rata pada siklus I 75,82 pada siklus II meningkat menjadi 83,61. Selain itu peningkatan motivasi belajar juga terlihat dari tabel motivasi belajar. Terlihat pada
kriteria motivasi rendah pada siklus I jumlahnya 9,68 kemudian pada siklus I menjadi 0. Peningkatan yang cukup dominan terlihat pada kriteria motivasi
tinggi di mana pada siklus I adalah 29,03, pada siklus II menjadi 90,32. Untuk kriteria motivasi sangat tinggi juga mengalami peningkatan. Pada siklus I
berjumlah 3,23 mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 9,68. Untuk mengetahi peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Gambar X: Grafik Komparasi Tingkat Motivasi belajar siswa Siklus I dengan Siklus II
3. Komparasi Prestasi Belajar Siswa