Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan Kompetensi Inti

2 Sidang-sidang BPUPKI 3 Pembentukan PPKI 4 Landasan Dasar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 5 Peristiwa Rengasdengklok 6 Perumusan teks proklamasi kemerdekaan 7 Detik-detik proklamasi kemerdekaan c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakanmengetahui jawaban dengan baik MencobaMengasosiasikan a. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan nomor yang dipanggil keluar dari kelompok melaporkan atau menjelaskan hasil kerja sama mereka b. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain Guru memberikan kesimpulan dari kegiatan diskusi Penutup Peserta didik merefleksikan pembelajaran yang didapat hari ini Guru memberikan tugas lanjutan untuk mempelajari kisi-kisi soal uji kompetensi Memberikan kesimpulan dari semua pertemuan hari ini 20 Menit

F. Penilaian, Pembelajaran Remidial, dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap - Observasi b. Penilaian Pengetahuan - Penugasan - Tanya jawab - Observasi terhadap kegiatan diskusi 2. Instrumen Penilaian a. Penilaian sikap kegiatan diskusi kelompok No Nama Mengkomu nikasikan Mengamb il giliran Mendeng arkan Berargu mentasi Mencat at Jumlah Skor 1 2 Dst Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kriteria Skor 1 = Sangat Rendah Skor 2 = Rendah Skor 3 = Cukup Skor 4 = Baik Skor 5 = Sangat Baik b. Instrument Penilaian Pengetahuan 1 Hasil Diskusi No Nama Aspek Penilaian Jumlah Skor Kelengkapan Jawaban Keteladanan Yang Dapat Diambil 1 2 Dst. Keterangan Skor Masing-masing kolom diisi dengan kreteria sebagai berikut Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 0 2 Soal Uji Kompetensi Terlampir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan Pembelajaran remedial dilakasanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang mendapat nilai dibawah 75 dengan mengerjakan kembali soal uji kompetensi. Pengayaan dilakasanakan peserta didik yang mendapatkan nilai diatas 75 dengan memberikan tugas membuat analisis mengenai peristiwa- peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945.

G. Media, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media a. Laptop b. Viewer c. Spidol d. Papan tulis 2. Bahan a. Lembar Kerja 3. Sumber Belajar a. ---------. 2014. Sejarah Indonesia Kelas xi. Jakarta. Kemendikbud. b. Ratna Hapsar. 2012. Sejarah Indonesia untuk SMAMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga c. Buku – buku lain yang relevan d. Internet Yogyakarta, April 2016 Mengetahui, Ignatius Galih Prasetyo PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN A. Materi Pelajaran 1. Pembentukan BPUPKI Jepang membentuk sebuah badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Pada hari itu juga diumumkan nama-nama ketua, wakil ketua, serta para anggotanya, sebagai berikut : 1. Ketua: Dr.K. R. T.Radjiman Wediodininingrat. 2. Wakil ketua : Itibangase Yosio dan R. P. Soeroso. 3. Anggota :Sejumlah 60 orang tidak termasuk ketua dan wakil ketua. Dari 60 orang anggota, tidak termasuk ketua dan wakil ketua, bangsa Indonesia kebanyakannya berasal dari pulau Jawa, tetapi terdapat beberapa dari Sumatra, Maluku, Sulawesi, dan beberapa orang peranakan Eropa, China, Arab.Semuanya itu bertempat tinggal di Jawa, karena Badan Penyelidik Itu diadakan oleh Sikikan di Jawa. Jadi, BPUPKI bukanlah badan yang dibentuk atas dasar pemilihan yang demokratis, meskipun Soekarno dan Muhammad Hatta berusaha agar anggota dalam badan ini cukup representative mewakili berbagai golongan dalam masyarakat Indonesia. 2. PPKI PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 beranggotakan 21 orang. 12 orang Jawa, 3 orang dari Sumatera, 3 orang dari Sulawesi, sedangkan Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku dan Tionghua diwakili masing-masing 1 orang. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno, wakil ketua Dr. Moh. Hatta, dan penasihat Ahmad Soebardjo.Anggota PPKI dipilih langsung oleh Jenderal Terauchi selaku penguasa perang tertinggi Jepang di Asia Tenggara. Tanpa sepengetahuan Jepang, PPKI menambah 6 orang lagi anggota yakni R.A.A. Wiranatakoesoema, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Koesumasumantri, dan Mr. Ahmad Soebardjo. Dengan demikian, PPKI diambil alih oleh bangsa Indonesia dari badan bentukan Jepang menjadi alat perjuangan rakyat Indonesia sendiri. PPKI dibentuk sesaat setelah BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada tanggal 7 Agustus 1945, karena BPUPKI dianggap terlalu cepat mewujudkan kehendak Indonesia merdeka, dan juga menolak adanya keterlibatan pemimpin pendudukan Jepang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. 1. Peristiwa menjelang Proklamasi Penyerahan Jepang kepada Sekutu menyebabkan reaksi yang berbeda di antara para tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para anggota PPKI, seperti Soekarno dan Hatta tetap menginginkan proklamasi dilakukan sesuai mekanisme PPKI. Alasannya kekuasaan Jepang di Indonesia belum diambil alih. Tetapi, golongan muda, seperti Tan Malaka dan Sukarni menginginkan proklamasi kemerdekaan dilaksanakan sesegera mungkin. Para pemuda mendesak agar Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan secepatnya. Alasan mereka adalah Indonesia dalam keadaan vakum atau kekosongan kekuasaan. Pertentangan pendapat antara golongan tua dan golongan muda inilah yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa Rengasdengklok. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Peristiwa Rengasdengklok telah mengubah jalan pikiran Soekarno Hatta. Mereka telah menyetujui bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus segera dikumandangkan. Soekarno dan Hatta tiba di Jakarta pada pukul 23.00. Setelah singgah di rumah masing-masing, mereka langsung menuju rumah kediaman Laksamada Maeda. Hal ini dilakukan karena pertemuan Soekarno dengan Mayjen Nishimura dalam rangka membahas Proklamasi Kemerdekaan yang akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 tidak membuahkan hasil. Soekarno baru sadar bahwa berbicara dengan penjajah tidak ada gunanya. Nishimura melarang Soekarno dan Hatta untuk melaksanakan rapat PPKI dalam rangka melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan. Berdasarkan pembicaraan antara Soekarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo, diperoleh rumusan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno yang berbunyi: Proklamasi Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Djakarta, 17-8- ’05 Wakil-wakil bangsa Indonesi.

3. Detik-detik Proklamasi

Pada waktu fajar tanggal 17 Agustus 1945, para perumus teks proklamasi baru keluar dari rumah laksamana Maeda. Beberapa jam berikutnya, mereka berkumpul kembali dikediaman Soekarno untuk melaksanakan upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia. Orang-orang kemudian sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk upacara. Sudiro, Sekretaris Ir. Soekarno menugasi S. Suhud Komandan pengawal rumah Bung Karno dan pemimpin barisan pelopor agar menyiapkan tiang bendera dari bambu. Bendera merah putih yang dijahit ibu Fatmawati telah disiapkan. Pasukan PETA dibawah komandan Syudanco Latief Hendraningrat dan Syudanco Abdurrahman, dengan senjata lengkap telah berjaga disekitar rumah tersebut. Menjelang pukul 10.00, tokoh-tokoh nasional telah hadir ditempat upacara. Diantaranya Dr. Buntaran, M. Sam Ratulangi, A.A. Maramis, Ki Hajar Dewantara, K.H. Mas Mansyur, Mr. Sartono, S.K. Trumurti, M. Tabrani, Dr. Muwardi, Sayuti Melik, A.G. Pringgodigdo, Pandu Kartawiguna dan para tokoh pemuda. Para hari J um’at, bulan Ramadhan tanggal 17 Agustus 1945, tepat pukul 10.00 wib dilaksanakan upacara Proklamasi kemerdekaan indonesia dengan susunan acara: a. Pembacaan teks Proklamasi. b. Pengibaran bendera merah putih. c. Sambutan walikota Jakarta Suwirjo dan Dr. Muwardi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 3c RPP Pertemuan Ketiga PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SLEMAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 NGAGLIK Alamat Jl. Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Telp. 0274 896375, Slaman 55581 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah : SMA Negeri 2 Ngaglik Mata pelajaran : Sejarah Peminanatan Ilmu-Ilmu Sosial Kelas Semester : XI Genap Materi Pokok : Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, cinta damai santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together(NHT) Dalam Proses Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VII F SMP Muha

0 1 17

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VII Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together(NHT) Dalam Proses Pem

0 1 13

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) siswa kelas XI IPS I SMA Negeri 2 Ngaglik.

0 1 212