c Lembar Kerja Siswa
Dalam penelitian ini, lembar kerja siswa yang digunakan siswa yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan atau soal yang harus didiskusikan dalam kelompok
yang nantinya akan dipresentasikan di depan kelas. d
Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together adalah kartu
bernomor, yang akan diberikan kepada semua siswa yang gunanya untuk memanggil siswa untuk presentasi kedepan kelas. Selain itu peneliti juga
menggunakan media pembelajaran berupa Power Point untuk mempermudah
menyampaikan pengantar materi kepada siswa. 2
Membuat Kuesioner Motivasi
Dalam penelitian ini tidak hanya prestasi saja yang ditingkatkan namun motivasi belajar juga ditingkatkan. Dalam tahap persiapan ini peneliti membuat
kuesioner tentang motivasi yang berjumlah 40 pernyataan yang akan diberikan ketika siklus pertama telah selesai.
b. Tindakan Siklus I
Tindakan yang dilakukan pada siklus pertama ini mengacu pada RPP. Dalam tahap ini peneliti menerapkan model pembelajaran Numbered Head
Together NHT dalam proses pembelajaran. Pada siklus I tindakan dilakukan
sebanyak dua kali. Berikut ini merupakan uraian pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus pertama:
1 Pertemuan I
Dalam tindakan pertemuan I ini, penerapan model pembelajaran Numbered Head Together
NHT mulai dilakukan. Pertemuan pertama ini dilakukan pada tanggal 14 April 2016, jam pelajaran 7
– 8 12.15-13.30 WIB. Materi pembelajaran yang dibahas adalah tentang “Akar-akar Nasionalisme
Indonesia”. Pertemuan pertama ini dibuka dengan salam dan menanyakan kehadiran
siswa dan menanyakan kesiapan siswa untuk belajar serta mengecek kebersihan kelas. Pada kegiatan awal peneliti melakukan apersepsi dengan memberikan
tayangan gambar-gambar yang terkait dengan materi. Dalam kegiatan apersepsi, masih banyak siswa yang belum termotivasi untuk menjawab maupun
menanggapi gambar-gambar yang ditayangkan. Pada pertemuan pertama ini hanya beberapa siswa saja yang antusias untuk menanggapi gambar-gambar yang
ditayangkan. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan secara singkat mengenai materi tentang akar-akar nasionalisme Indonesia. Setelah itu, siswa dibagi dalam 8
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Setelah semua siswa berada dalam kelompoknya masing-masing, kemudian peneliti memberikan kartu nomor
kepada semua siswa. Lalu peneliti memberikan soal-soal untuk didiskusikan setiap kelompok. Pada awalnya, siswa kebingungan dengan model pembelajaran
yang digunakan karena semua siswa mendapatkan nomor. Namun setelah diberikan penjelasan oleh peneliti, siswa pun mulai paham dengan model
pembelajaan Number Head Together. Pada saat diskusi kelompok siswa masih banyak yang kurang aktif. Hanya sebagian siswa yang semangat dalam kegiatan
pembelajaran. Masih banyak yang mengobrolkan hal yang bukan dari materi pelajaran. Setelah selesai berdiskusi, peneliti memanggil secara acak nomor-
nomor yang telah dibagikan kepada semua siswa. Siswa yang nomornya disebut mempresentasikan
hasil diskusinya
di dapan
kelas. Setelah
selesai mempresentasikan hasilnya kemudian peneliti memanggil kembali nomor secara
acak lalu siswa mempresentasikan hasil diskusinya begitu seterusnya. Pada sesi presentasi pada pertemuan pertama ini masih banyak siswa yang dipanggil
nomornya untuk presentasi tidak mau. Siswa yang berani untuk presentasi ke depan kelas hanya sedikit saja.
Pada kegiatan penutup peneliti memberikan tugas lanjutan dan meminta kepada siswa agar merefleksikan meteri pembelajaran yang telah didapat dalam
kehidupan mereka.
2 Pertemuan II
Pada pertemuan kedua, tindakan yang dilakukan hampir sama dengan pertemuan yang pertama. Pertemuan kedua ini dilakukan pada tanggal 15 April
2016, jam pelajaran ke 3-4 08.30-10.30 WIB. Materi pembelajaran yang dibahas pada pertemuan kedua ini adalah tentang “Peristiwa Sebelum Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia”. Pada awal pembelajaran peneliti memberi salam dan menanyakan
kesiapan siswa untuk belajar serta mengecek kebersihan kelas. Kemudian menanyakan kehadiran siswa. Pada pertemuan kedua ini, ada tiga siswa yang
tidak masuk karena mengikuti lomba. Kemudian guru memberikan apersepsi dan selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada
pertemuan kedua mulai ada perubahan. Siswa yang awalnya banyak yang kurang aktif dalam menanggapi apersepsi yang berupa gambar yang diberikan peneliti,
pada pertemuan kedua ini banyak siswa yang mulai aktif dalam menanggapi gambar-gambar yang ditayangkan.
Pada kegiatan inti peneliti memberikan sedikit penjelasan mengenai peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan. Kemudian membagi siswa kedalam 7
kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Setelah semua siswa berada dalam kelompoknya masing-masing, kemudian peneliti memberikan kartu
nomor kepada semua siswa. Lalu peneliti memberikan soal-soal untuk didiskusikan setiap kelompok. Pada pertemuan kedua ini terjadi perubahan. Siswa
yang awalnya banyak yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi, pada pertemuan kedua ini mulai banyak yang aktif. Ini terlihat dari siswa mulai berani untuk
mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan diskusi di dalam kelas. Setelah selesai berdiskusi, peneliti memanggil secara acak nomor-nomor yang telah
dibagikan kepada semua siswa. Siswa yang nomornya disebut mempresentasikan hasil diskusinya di dapan kelas. Pada pertemuan kedua ini siswa mulai berani
presentasi ke depan kelas. Namun masih ada beberapa siswa yang belum berani untuk presentasi ke depan kelas. Setelah selesai mempresentasikan hasilnya
kemudian guru memanggil kembali nomor secara acak lalu siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan begitu seterusnya. Pada kegiatan penutup
peneliti memberikan tugas lanjutan kepada siswa untuk belajar di rumah karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
minggu depan ada uji kompetensi untuk siklus I dan meminta kepada siswa agar merefleksikan meteri pembelajaran yang telah didapat dalam kehidupan mereka.
Setelah tindakan pertemuan kedua selesai kemudian peneliti memberikan lembar observasi motivasi yang berupa kuesioner untuk mengetahui tingkat
motivasi belajar siswa.
c. Pengamatan atau Observasi