Uji Organoleptik Permen Cokelat ‘Jimbarwana’ dan Benchmark

95 Data tersebut di atas menunjukkan beberapa informasi penting. Pertama, target konsumen menyukai produk Silverqueen, Toblerone, dan Cadbury dengan daya beli yang tinggi. Kedua, intensitas konsumsi produk cokelat dapat dikatakan kecil dapat dilihat dari tingkat konsumsi yang rata-rata sebulan sekali namun rutin. Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya produk permen cokelat belum menjadi kebutuhan mutlak. Dengan demikian, Divisi Pemasaran dalam hal ini harus jeli dalam menyiasati pasar agar dapat menandingi produk pesaing, dan tentunya dengan intensitas konsumsi yang lebih tinggi. Hal ini dapat dilakukan di antaranya dengan memperkuat tujuan posisi pasar produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ dan memperkuat jalur distribusi. Apalagi, hasil analisis data lainnya menunjukkan bahwa hanya satu orang panelis yang mengenal dan pernah mengonsumsi permen cokelat ‘Jimbarwana’. Uji hedonik hedonic test pada uji organoleptik ini merupakan uji untuk melihat kesukaan konsumen terhadap produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ dengan dua produk benchmark pada parameter mutu tertentu. Uji hedonik ini menggunakan 9 taraf penilaian yaitu : 1 : amat sangat tidak suka 2 : sangat tidak suka 3 : tidak suka 4 : agak tidak suka 5 : netral 6 : agak suka 7 : suka 8 : sangat suka 9 : amat sangat suka Tabel 27 merupakan definisi parameter mutu dan rentang uji intensitas. Uji intensitas simple rating test adalah penilaian subjektif panelis terhadap kondisi produk pada parameter mutu tertentu dimana panelis memberikan rating terhadap parameter tertentu suatu produk. Uji intensitas ini menggunakan 9 taraf penilaian yang disesuaikan dengan parameter mutu. 96 Tabel 27. Definisi parameter mutu dan rentang uji intensitas Parameter Organoleptik Parameter Mutu DefinisiStandarisasi 1. Bercak putih spot Dilihat dari ada tidaknya spot putih di permukaan produk permen cokelat. Uji intensitas : tidak ada spot 1 s.d. banyak sekali spot 9 Penampakan 2. Kesan meleleh di tangan melting in hand Derajat meleleh produk permen cokelat setelah 30 detik di dalam tangan. Uji intensitas : tidak meleleh 1 s.d. sangat banyak meleleh 9 3. Kepahitan bitterness Karakter organoleptik dari campuran atau unsur murni yang memberi rasa pahit. Uji intensitas : tidak pahit 1 s.d. sangat pahit 9 4. Kemanisan sweetness Karakter organoleptik dari campuran atau unsur murni yang memberi rasa manis. Uji intensitas : tidak manis 1 s.d. sangat manis 9 5. Keutuhan kokoa cocoa body Kesan rasa cokelat dihubungkan dengan produk permen cokelat. Uji intensitas : sama sekali tidak berkesan cokelat 1 s.d. sangat berkesan cokelat seutuhnya 9 Flavor 6. Rasa susu milk flavor Kesan rasa susu yang terdapat pada produk permen cokelat. Uji intensitas : sama sekali tidak terasa susu 1 s.d. sangat terasa susu 9 7. Kesan gigitan pertama first bite Kesan kekerasan yang dirasa ketika menggigit pertama kali first bite produk permen cokelat dengan gigi seri. Uji intensitas : sangat lembut 1 s.d. sangat keras 9 8. Kesan berminyak di mulut oily mouthcoating Kesan produk permen cokelat di mulut. Uji intensitas : berkesan tidak berminyak 1 s.d. berkesan sangat berminyak 9 9. Kehalusan smoothness Persepsi kehalusan produk permen cokelat selama di langit-langit mulut dan lidah. Uji intensitas : sangat halus 1 s.d. sangat berpasir 9 Tekstur 10. Kesan meleleh di mulut melting in mouth Derajat meleleh produk permen cokelat setelah 30 detik di dalam mulut. Uji intensitas : tidak meleleh 1 s.d. sangat banyak meleleh 9 Tabel 28 dan 29 adalah hasil tabulasi rataan data uji hedonik dan uji intensitas dengan jumlah panelis 30 orang di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana, Bali. Gambar 15 merupakan tampilan grafik laba-laba hasil uji hedonik permen cokelat. Gambar 16 merupakan tampilan grafik laba-laba hasil uji intensitas permen cokelat. 97 Uji Hedonik Permen Cokelat 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 Bercak putih 6.90 Kesan meleleh di tangan 7.80 Kepahitan 7.30 Kemanisan 8.13 Keutuhan kokoa 7.87 Rasa susu 7.40 Kesan gigitan pertama 7.83 Kesan berminyak di mulut 6.90 Kehalusan 7.63 Kesan meleleh di mulut 7.90 Jimbarwana Milk Chocolate Coco Creamy Milk Chocolate Cadbury Dairy Milk Chocolate Tabel 28. Tabulasi rataan data uji hedonik permen cokelat Uji Hedonik Parameter Mutu U ru ta n K ep en ti n g a n B B T R a n k in g ‘J im b a rw a n a ’ M il k C h o co la te C o co C r ea m y M il k C h o co la te C a d b u ry D a ir y M il k C h o co la te Bercak putih 6.90 6.90 9.12 9 4.53 3.87 5.07 Kesan meleleh di tangan 7.80 7.80 10.31 5 4.27 4.50 5.10 Kepahitan 7.30 7.30 9.65 8 3.33 5.17 5.37 Kemanisan 8.13 8.13 10.75 1 4.13 5.63 6.80 Keutuhan kokoa 7.87 7.87 10.40 3 3.87 5.37 6.23 Rasa susu 7.40 7.40 9.78 7 3.77 5.90 6.80 Kesan gigitan pertama 7.83 7.83 10.35 4 3.70 5.80 7.07 Kesan berminyak di mulut 6.90 6.90 9.12 9 3.87 5.13 5.40 Kehalusan 7.63 7.63 10.09 6 3.93 5.73 7.27 Kesan meleleh di mulut 7.90 7.90 10.44 2 3.90 5.60 6.33 Jumlah 75.67 100.00 39.30 52.70 61.43 Gambar 15. Uji hedonik permen cokelat ‘Jimbarwana’ dan benchmark 98 Uji Intensitas Permen Cokelat 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 Bercak putih 6.90 Kesan meleleh di tangan 7.80 Kepahitan 7.30 Kemanisan 8.13 Keutuhan kokoa 7.87 Rasa susu 7.40 Kesan gigitan pertama 7.83 Kesan berminyak di mulut 6.90 Kehalusan 7.63 Kesan meleleh di mulut 7.90 Jimbarwana Milk Chocolate Coco Creamy Milk Chocolate Cadbury Dairy Milk Chocolate Tabel 29. Tabulasi rataan data uji intensitas permen cokelat Uji Intensitas Parameter Mutu U ru ta n K ep en ti n g a n B B T R a n k in g ‘J im b a rw a n a ’ M il k C h o co la te C o co C r ea m y M il k C h o co la te C a d b u ry D a ir y M il k C h o co la te Bercak putih 6.90 6.90 9.12 9 3.10 4.70 3.37 Kesan meleleh di tangan 7.80 7.80 10.31 5 3.00 3.37 4.63 Kepahitan 7.30 7.30 9.65 8 5.37 3.40 2.20 Kemanisan 8.13 8.13 10.75 1 4.03 6.77 7.37 Keutuhan kokoa 7.87 7.87 10.40 3 4.60 5.67 6.33 Rasa susu 7.40 7.40 9.78 7 3.43 5.93 8.03 Kesan gigitan pertama 7.83 7.83 10.35 4 4.33 4.40 3.30 Kesan berminyak di mulut 6.90 6.90 9.12 9 4.20 4.57 5.50 Kehalusan 7.63 7.63 10.09 6 6.07 4.10 2.37 Kesan meleleh di mulut 7.90 7.90 10.44 2 4.50 4.93 5.97 Jumlah 75.67 100.00 42.63 47.83 49.07 Gambar 16. Uji intensitas permen cokelat ‘Jimbarwana’ dan benchmark 99 Uji hedonik kemudian dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan ANOVA untuk rancangan blok acak lengkap, sedangkan uji lanjutnya menggunakan Multiple Comparison Tests yaitu dengan metode LSD dan Duncan. Keseluruhan analisis tersebut menggunakan program SPSS 12.0. Analisis menggunakan program ini menggunakan simbol A untuk produk permen cokelat ‘Jimbarwana’, B untuk Coco Creamy Milk Chocolate, dan C untuk Cadbury Dairy Milk Chocolate. Hasil analisis terhadap data uji hedonik dengan menggunakan program SPSS 12.0 terdapat pada Lampiran 9. Penjelasan dari hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut. a. Bercak putih Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.027 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter bercak putih. Hasil uji Duncan menunjukkan urutan rataan terkecil-terbesar B-A-C. Nilai-nilai rataan skor setiap sampel ada dalam kolom ”subset” yang terbagi menjadi 2 kolom, menunjukkan bahwa : - pada parameter ini tingkat kesukaan Coco Creamy Milk Chocolate tidak berbeda nyata dengan tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’, namun berbeda nyata dengan tingkat kesukaan Cadbury Dairy Milk Chocolate, dan - tingkat kesukaan Cadbury Dairy Milk Chocolate tidak berbeda nyata dengan tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’, namun berbeda nyata dengan tingkat kesukaan Coco Creamy Milk Chocolate. b. Kesan meleleh di tangan Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.057 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan tidak terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter kesan meleleh di tangan. 100 c. Kepahitan Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.000 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter kepahitan. Hasil uji Duncan menunjukkan urutan rataan terkecil-terbesar A-B-C. Nilai-nilai rataan skor setiap sampel ada dalam kolom ”subset” yang terbagi menjadi 2 kolom, menunjukkan bahwa pada parameter ini tingkat kesukaan Coco Creamy Milk Chocolate tidak berbeda nyata dengan tingkat kesukaan Cadbury Dairy Milk Chocolate, namun keduanya berbeda nyata dengan tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’. d. Kemanisan Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.000 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter kemanisan. Hasil uji Duncan menunjukkan urutan rataan terkecil-terbesar A-B-C. Nilai-nilai rataan skor setiap sampel ada dalam kolom ”subset” yang terbagi menjadi 3 kolom, menunjukkan bahwa pada parameter ini tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’, Coco Creamy Milk Chocolate, dan Cadbury Dairy Milk Chocolate berbeda satu sama lain. e. Keutuhan kokoa Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.000 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter keutuhan kokoa. Hasil uji Duncan menunjukkan urutan rataan terkecil-terbesar A-B-C. Nilai-nilai rataan skor setiap sampel ada dalam kolom ”subset” yang terbagi menjadi 2 kolom, menunjukkan bahwa pada parameter ini tingkat kesukaan Coco Creamy Milk Chocolate tidak berbeda nyata dengan tingkat kesukaan Cadbury Dairy Milk Chocolate, namun keduanya berbeda nyata dengan tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’. 101 f. Rasa susu Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.000 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter rasa susu. Hasil uji Duncan menunjukkan urutan rataan terkecil-terbesar A-B-C. Nilai-nilai rataan skor setiap sampel ada dalam kolom ”subset” yang terbagi menjadi 2 kolom, menunjukkan bahwa pada parameter ini tingkat kesukaan Coco Creamy Milk Chocolate tidak berbeda nyata dengan tingkat kesukaan Cadbury Dairy Milk Chocolate, namun keduanya berbeda nyata dengan tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’. g. Kesan gigitan pertama Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.000 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter kesan gigitan pertama. Hasil uji Duncan menunjukkan urutan rataan terkecil-terbesar A-B-C. Nilai-nilai rataan skor setiap sampel ada dalam kolom ”subset” yang terbagi menjadi 3 kolom, menunjukkan bahwa pada parameter ini tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’, Coco Creamy Milk Chocolate, dan Cadbury Dairy Milk Chocolate berbeda satu sama lain. h. Kesan berminyak di mulut Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.001 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter kesan berminyak di mulut. Hasil uji Duncan menunjukkan urutan rataan terkecil-terbesar A-B-C. Nilai-nilai rataan skor setiap sampel ada dalam kolom ”subset” yang terbagi menjadi 2 kolom, menunjukkan bahwa pada parameter ini tingkat kesukaan Coco Creamy Milk Chocolate tidak berbeda nyata dengan tingkat kesukaan Cadbury Dairy Milk Chocolate, namun keduanya berbeda nyata dengan tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’. 102 i. Kehalusan Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.000 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter kehalusan. Hasil uji Duncan menunjukkan urutan rataan terkecil-terbesar A-B-C. Nilai-nilai rataan skor setiap sampel ada dalam kolom ”subset” yang terbagi menjadi 3 kolom, menunjukkan bahwa pada parameter ini tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’, Coco Creamy Milk Chocolate, dan Cadbury Dairy Milk Chocolate berbeda satu sama lain. j. Kesan meleleh di mulut Tabel ANOVA menunjukkan bahwa signifikansi sampel 0.000 0.05. Artinya, dengan tingkat kesalahan data 5 panelis menyatakan terdapat perbedaan di antara sampel dalam hal kesukaan terhadap parameter kesan meleleh di mulut. Hasil uji Duncan menunjukkan urutan rataan terkecil-terbesar A-B-C. Nilai-nilai rataan skor setiap sampel ada dalam kolom ”subset” yang terbagi menjadi 2 kolom, menunjukkan bahwa pada parameter ini tingkat kesukaan Coco Creamy Milk Chocolate tidak berbeda nyata dengan tingkat kesukaan Cadbury Dairy Milk Chocolate, namun keduanya berbeda nyata dengan tingkat kesukaan permen cokelat ‘Jimbarwana’.

10. Uji Laboratorium Permen Cokelat ‘Jimbarwana’ dan Benchmark

Uji laboratorium ini merupakan evaluasi terhadap produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ dan produk pembanding benchmark yang ada di pasaran. Produk benchmark yang digunakan adalah Coco Creamy Milk Chocolate dan Cadbury Dairy Milk Chocolate. Tujuan dari uji laboratorium ini adalah mendapatkan data pengukuran secara objektif sehingga dapat diketahui rentang perbedaan antara produk Jimbarwana dengan benchmark. Uji laboratorium ini dilakukan di Laboratorium Analisis Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana THP-Fateta Unud. 103 3. Analisis kadar gula Analisis ini dilakukan dengan mengetahui kadar gula yang terdapat pada sampel dengan cara melihat pada data ingredient yang digunakan pada sampel. Sampel yang tidak terdapat keterangan mengenai kadar gula pada kemasannya, dilakukan uji laboratorium dengan metode Luff Schrool. a. Kadar gula Cadbury Dairy Milk Chocolate Kadar gula Cadbury Dairy Milk Chocolate diperoleh dengan cara melakukan uji gula di laboratorium dengan metode Luff Schrool. Diketahui bahwa kadar gula pada Cadbury Dairy Milk Chocolate adalah 42.61 . b. Kadar gula permen cokelat ‘Jimbarwana’ Kadar gula permen cokelat ‘Jimbarwana’ diperoleh dengan cara melihat data resep produksi. Diketahui bahwa kadar gula pada permen cokelat ‘Jimbarwana’ adalah 27 . c. Kadar gula Coco Creamy Milk Chocolate Kadar gula Coco Creamy Milk Chocolate diperoleh dengan cara melihat data nutrition fact pada label kemasan. Diketahui bahwa kadar gula Coco Creamy Milk Chocolate adalah 17 gram dalam 50 gram permen cokelat atau setara 34 . 4. Analisis kadar lemak Analisis ini dilakukan dengan mengetahui kadar lemak yang terdapat pada sampel dengan cara melihat pada data ingredient yang digunakan pada sampel. Sampel yang tidak terdapat keterangan mengenai kadar gula pada kemasannya, dilakukan uji laboratorium dengan metode Soxhlet. a. Kadar lemak permen cokelat ‘Jimbarwana’ Kadar lemak permen cokelat ‘Jimbarwana’ diperoleh dengan cara melakukan uji lemak di laboratorium dengan metode Soxhlet. Diketahui bahwa kadar lemak pada permen cokelat ‘Jimbarwana’ adalah 43.676 .