SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KOPERASI

6 bahan baku disuplai dari subak, Dinas Perkebunan Daerah, ataupun Perusahaan Daerah. Struktur Koperasi Wanita Srikandi Jimbarwana pada divisi yang menangani usaha pengolahan cokelat lini sekunder ini belum jelas. Divisi ini terdiri atas 5 orang tim produksi termasuk satu orang koordinator yang bertugas menyiapkan bahan baku produksi, melaksanakan produksi, hingga pemasaran produk. Lima orang tim produksi tersebut adalah Nobertha Yohana Lima koordinator, Ni Nengah Yudiantari, I Kadek Bajra Sana, I Wayan Nirta, dan Ni Komang Rediti Eka Nilawati.

B. PEMASARAN

Pemasaran produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ masih terbatas pada area lokal Jembrana. Hal ini dikarenakan belum teridentifikasinya segmen pasar yang dibidik sebagai konsumen potensial potencial costumers. Tidak jelasnya pasar produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ ini berdampak pada skala produksi yang dilakukan. Pasar yang belum jelas mengakibatkan kecenderungan produksi hanya dilakukan dalam skala terbatas untuk memperkecil resiko produk tidak terjual.

C. EVALUASI UMUM KOPERASI

Tabel 1 menunjukkan hasil evaluasi umum Koperasi Wanita Srikandi Jimbarwana berdasarkan hasil Focus Group Discussion FGD dengan tim produksi koperasi tersebut. Hasil evaluasi meliputi identifikasi masalah dan beberapa alternatif solusi yang ditawarkan. Masalah yang teridentifikasi terdiri atas beberapa aspek, yaitu pengadaan bahan baku, produksi, produk, pemasaran, dan sumber daya manusia. Alternatif solusi yang diberikan dapat berupa konsep program ataupun perihal teknis. 7 Tabel 1. Hasil evaluasi umum Koperasi Srikandi Jimbarwana berdasarkan hasil FGD dengan tim produksi koperasi tersebut No. Identifikasi Masalah Alternatif Solusi 1. Pengadaan bahan baku a. Bahan baku sulit dicari sehingga menghambat produksi b. Kebutuhan produksi sulit ditentukan c. Jumlah stok untuk penggudangan sulit ditentukan Bahan baku dicari langsung ke subak; bekerja sama dengan perusahaan tertentu yang mampu menyediakan bahan baku secara berkesinambungan Pemasaran diperkuat Tren data penjualan dianalisis, kemudian ditentukan rata-rata penjualan per bulan 2. Produksi a. Bahan baku tidak sesuai spesifikasi yang dibutuhkan misalnya gula halus bukan kategori fine b. Mesin tidak dapat difungsikan sebagaimana semestinya misalnya roda conching tidak berputar, suhu tempering tidak akurat c. Standar sanitasi produksi belum diidentifikasi misalnya banyak terdapat lalat, sarung tangan tidak Pencarian bahan baku dilakukan ke supplier lain; alternatif proses perlu dianalisis lebih lanjut; perlu disusun Standard Operational Procedure SOP atau prosedur operasi standar pembelian bahan baku Digunakan jasa teknisi; digunakan jaminan garansi; dan dilakukan alternatif proses Sumber kontaminasi yang berpotensi menurunkan mutu produk dianalisis, kemudian disusun standar sanitasi produksi