133 Tabel 38. Analisis Internal Rate Return IRR
B-C
12 20
30 Tahun
Investasi Permen
Cokelat ‘Jimbarwana’
Minuman 3 in 1
‘Jimbarwana’ Total
DF NPV
DF NPV
DF NPV
1 479,414,000
36,998,953 73,178,638 369,236,410
0.893 329,675,366
0.833 307,697,008
0.769 284,028,007
2 36,998,953
73,178,638 110,177,590
0.797 87,832,901
0.694 76,512,216
0.592 65,193,841
3 36,998,953
73,178,638 110,177,590
0.712 78,422,233
0.579 63,760,180
0.455 50,149,108
4 36,998,953
73,178,638 110,177,590
0.636 70,019,851
0.482 53,133,483
0.350 38,576,237
5 36,998,953
73,178,638 110,177,590
0.567 62,517,724
0.402 44,277,903
0.269 29,674,028
6 36,998,953
73,178,638 110,177,590
0.507 55,819,396
0.335 36,898,252
0.207 22,826,176
7 36,998,953
73,178,638 110,177,590
0.452 49,838,747
0.279 30,748,543
0.159 17,558,597
8 36,998,953
73,178,638 110,177,590
0.404 44,498,881
0.233 25,623,786
0.123 13,506,613
9 36,998,953
73,178,638 110,177,590
0.361 39,731,144
0.194 21,353,155
0.094 10,389,702
10 36,998,953
73,178,638 110,177,590
0.322 35,474,235
0.162 17,794,296
0.073 7,992,079
622,361,904 194,479,744
62,404,806 28,161,627
134
7. Penyusunan Program
Program yang dimaksud di sini adalah program komputasi dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2003 yang mampu menghitung kondisi
kelayakan usaha pada periode tertentu. Program ini penting sebagai dasar pertimbangan penentuan kondisi proses produksi yang digunakan, penentuan
harga pricing, dan kelayakan usaha secara keseluruhan. Input data mencakup beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
a. Formulasi permen cokelat, terdiri atas pasta kakao, lemak cokelat, susu
bubuk fullcream, gula halus, lesitin, dan vanili dalam . b.
Formulasi minuman cokelat 3 in 1, terdiri atas cokelat bubuk, susu bubuk fullcream, dan gula halus dalam .
c. Harga beli, terdiri atas biji kakao kering fermentasi, susu bubuk fullcream,
gula halus, lesitin, vanili dalam Rp.kg, kemasan permen cokelat, kemasan minuman cokelat 3 in 1 dalam Rp.pack, minyak tanah dalam
Rp.liter, dan listrik kategori industri dalam Rp.Kwh. d.
Unit price set harga jual produk, terdiri atas permen cokelat dan minuman cokelat 3 in 1 dalam Rp.pack.
e. Asumsi bisnis, terdiri atas bunga bank berlaku rate dalam persentahun
dan usia proyek dalam tahun. f.
Asumsi proses, terdiri atas kadar lemak cokelat di pasta kakao, kontribusi biaya produk samping bungkil cokelat, dan kontribusi biaya lemak cokelat
dalam . g.
Input bahan baku untuk biji kakao kering fermentasi dalam kg.
Jika data input tersebut dimasukkan dalam program, maka akan menghasilkan data output sebagai berikut.
a. Input bahan baku, terdiri atas susu bubuk fullcream, gula halus, lesitin, dan
vanili dalam kg. b.
Jumlah ouput produk Jimbarwana, terdiri atas permen cokelat dan minuman cokelat 3 in 1 dalam pack.
135 c.
Analisis komponen biaya, terdiri atas biaya tetap, biaya tidak tetap permen cokelat, biaya minuman cokelat 3 in 1, biaya pokok permen cokelat, biaya
pokok minuman cokelat 3 in 1 dalam Rp. d.
Analisis BEP, terdiri atas kuantitas permen cokelat kondisi BEP, kuantitas minuman cokelat 3 in 1 kondisi BEP dalam pack, ketercapaian BEP
permen cokelat, dan ketercapaian BEP minuman cokelat 3 in 1 dalam bulan.
e. Analisis B-C benefit setelah dikurang cost, terdiri atas B-C permen
cokelat, B-C minuman cokelat 3 in 1, dan B-C total dalam Rp.. f.
Kondisi bisnis usia 10 tahun, terdiri atas untung profit atau rugi loss, sehingga menghasilkan status layak atau tidak layak dilaksanakan bisnis
ini. g.
Kondisi Net Present Value NPV bisnis usia 10 tahun, menghasilkan status layak atau tidak layak dilaksanakan bisnis ini.
h. Kondisi Internal Rate Return IRR bisnis usia 10 tahun, menghasilkan
status layak atau tidak layak dilaksanakan bisnis ini. i.
Pra-proses yaitu jumlah pasta kakao yang dikempa untuk memenuhi kebutuhan lemak cokelat untuk produksi permen cokelat.
Kemampuan lain dari program ini adalah dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam penentuan harga produk setengah jadi apabila
terjadi perubahan harga pada bahan baku, terutama biji kakao kering fermentasi. Selama mengikuti kegiatan magang, harga biji kakao kering
fermentasi sangat fluktuatif, dengan batas bawah Rp.17.000 dan batas atas mencapai Rp.27.000 Maret – Juni 2008. Tabel 39 menunjukkan tampilan
program analisis kelayakan usaha cokelat Koperasi Wanita Srikandi Jimbarwana. Tabel 40 menunjukkan perubahan harga produk setengah jadi
turunan biji kakao kering fermentasi sebagai akibat dari perubahan harga dasar biji kakao. Tabel tersebut menunjukkan bahwa kenaikan harga dasar biji
kakao kering sebesar Rp. 1000 per kg menyebabkan kenaikan harga biji kakao sangrai, nib, pasta kakao, dan lemak cokelat masing-masing sebesar Rp. 1045,
Rp. 1343, Rp. 1363, dan Rp. 4545 per kg.