Penyusunan Program PERHITUNGAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA

135 c. Analisis komponen biaya, terdiri atas biaya tetap, biaya tidak tetap permen cokelat, biaya minuman cokelat 3 in 1, biaya pokok permen cokelat, biaya pokok minuman cokelat 3 in 1 dalam Rp. d. Analisis BEP, terdiri atas kuantitas permen cokelat kondisi BEP, kuantitas minuman cokelat 3 in 1 kondisi BEP dalam pack, ketercapaian BEP permen cokelat, dan ketercapaian BEP minuman cokelat 3 in 1 dalam bulan. e. Analisis B-C benefit setelah dikurang cost, terdiri atas B-C permen cokelat, B-C minuman cokelat 3 in 1, dan B-C total dalam Rp.. f. Kondisi bisnis usia 10 tahun, terdiri atas untung profit atau rugi loss, sehingga menghasilkan status layak atau tidak layak dilaksanakan bisnis ini. g. Kondisi Net Present Value NPV bisnis usia 10 tahun, menghasilkan status layak atau tidak layak dilaksanakan bisnis ini. h. Kondisi Internal Rate Return IRR bisnis usia 10 tahun, menghasilkan status layak atau tidak layak dilaksanakan bisnis ini. i. Pra-proses yaitu jumlah pasta kakao yang dikempa untuk memenuhi kebutuhan lemak cokelat untuk produksi permen cokelat. Kemampuan lain dari program ini adalah dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam penentuan harga produk setengah jadi apabila terjadi perubahan harga pada bahan baku, terutama biji kakao kering fermentasi. Selama mengikuti kegiatan magang, harga biji kakao kering fermentasi sangat fluktuatif, dengan batas bawah Rp.17.000 dan batas atas mencapai Rp.27.000 Maret – Juni 2008. Tabel 39 menunjukkan tampilan program analisis kelayakan usaha cokelat Koperasi Wanita Srikandi Jimbarwana. Tabel 40 menunjukkan perubahan harga produk setengah jadi turunan biji kakao kering fermentasi sebagai akibat dari perubahan harga dasar biji kakao. Tabel tersebut menunjukkan bahwa kenaikan harga dasar biji kakao kering sebesar Rp. 1000 per kg menyebabkan kenaikan harga biji kakao sangrai, nib, pasta kakao, dan lemak cokelat masing-masing sebesar Rp. 1045, Rp. 1343, Rp. 1363, dan Rp. 4545 per kg. 136 Tabel 39. Tampilan program analisis kelayakan usaha cokelat Koperasi Wanita Srikandi Jimbarwana Deskripsi Detail Unit Keterangan Formulasi permen cokelat Pasta kakao 25.00 Lemak cokelat 25.00 Susu bubuk fullcream 23.00 Gula halus 27.00 Lesitin 0.50 Vanili 0.08 Formulasi minuman 3 in 1 Cokelat bubuk 20.00 Susu bubuk fullcream 20.00 Gula halus 60.00 Harga beli Biji kakao kering fermentasi Rp.kg 25,000 Susu bubuk fullcream Rp.kg 50,000 Gula halus Rp.kg 10,000 Lesitin Rp.kg 200,000 Vanili Rp.kg 35,000 Kemasan permen cokelat Rp.pack 1,000 Kemasan minuman 3 in 1 Rp.pack 1,000 Minyak tanah Rp.liter 3,500 Listrik kategori industri Rp.Kwh 530 Unit price set Permen cokelat Rp.pack 8,000 Minuman 3 in 1 Rp.pack 8,000 Asumsi bisnis Bunga bank berlaku rate tahun 12.00 Usia proyek tahun 10 Asumsi proses Kadar lemak cokelat di pasta kakao 30.00 Kontribusi biaya produk samping bungkil cokelat 0.00 K o n st a n ta Kontribusi biaya lemak cokelat 100.00 137 Deskripsi Detail Unit Per Bulan Per Tahun Input bahan baku per bulan biji kakao kering fermentasi Kg 300.00 3,600.00 susu bubuk fullcream Kg 160.51 1,926.16 gula halus Kg 396.23 4,754.76 Lesitin Kg 1.02 12.19 Vanilli Kg 0.15 1.83 Output produk Jimbarwana permen cokelat Pack 2,758 33,096 minuman 3 in 1 Pack 2,845 34,139 Analisis Komponen Biaya biaya tetap Rp. 8,345,605 100,147,260 biaya tidak tetap permen cokelat Rp. 14,807,768 177,693,221 biaya tidak tetap minuman 3 in 1 Rp. 12,488,109 149,857,308 biaya pokok permen cokelat Rp. 6,882 biaya pokok minuman 3 in 1 Rp. 5,856 Analisis BEP kuantitas permen cokelat kondisi BEP Pack 1,337 16,046 kuantitas minuman 3 in 1 kondisi BEP Pack 1,337 16,046 Ketercapaian BEP permen cokelat Bulan 6 Ketercapaian BEP minuman 3 in 1 Bulan 6 Analisis B-C B-C permen cokelat Rp. 3,083,246 36,998,953 B-C minuman 3 in 1 Rp. 6,098,220 73,178,638 V a ri a b il it a s B-C total profitlost Rp. 9,181,466 110,177,590 Deskripsi Detail Unit Result Profitlost Profitlost proyek Rp.10 th 622,361,904 Status layak dilaksanakan Net Present Value NPV NPV proyek Rp.10 th 194,479,744 Status layak dilaksanakan Internal Rate Return IRR proyek 26.89 E k se k u si Status layak dilaksanakan 138 Deskripsi Detail Unit Keterangan Formulasi Pasta kakao 25.00 Lemak cokelat 25.00 Susu bubuk fullcream 23.00 Gula halus 27.00 Lesitin 0.50 Vanili 0.08 Harga Pasta kakao Rp.kg 35,055 Lemak cokelat Rp.kg 116,849 Susu bubuk fullcream Rp.kg 50,000 Gula halus Rp.kg 10,000 Lesitin Rp.kg 200,000 Vanili Rp.kg 35,000 Kemasan Rp.pack 1,000 Pra-proses Jumlah pasta kakao yang dikempa kgbulan 169.27 Input bahan baku kemasan Pasta kakao kgbulan 50.78 Lemak cokelat kgbulan 50.78 Susu bubuk fullcream kgbulan 46.72 Gula halus kgbulan 54.84 Lesitin kgbulan 1.02 Vanili kgbulan 0.15 Output produk Jumlah pack permen cokelat 1 pack isi 6 buah packbulan 2,758 D et a il P ro d u k P er m en C o k e la t Biaya produksi per pack permen cokelat Rp.pack 5,369 139 Deskripsi Detail Unit Keterangan Formulasi Cokelat bubuk 20.00 Susu bubuk fullcream 20.00 Gula halus 60.00 Harga Cokelat bubuk Rp.kg 439 Susu bubuk fullcream Rp.kg 50,000 Gula halus Rp.kg 10,000 Input bahan baku kemasan Cokelat bubuk kgbulan 113.80 Susu bubuk fullcream kgbulan 113.80 Gula halus kgbulan 341.39 Output produk Jumlah pack minuman cokelat 3 in 1 kemasan 200g packbulan 2,845 D et a il P ro d u k M in u m a n C o k el a t 3 i n 1 Biaya produksi per pack minuman cokelat 3 in 1 Rp.kg 4,390 140 Tabel 40. Pengaruh perubahan harga dasar biji kakao terhadap produk setengah jadi kakao Harga Dasar Produk setelah Biaya ProsesKg Harga Dasar Biji Kakao Kering FermentasiKg Biji Kakao Sangrai Nib Pasta Kakao Lemak cokelat Bungkil Cokelat Cokelat Bubuk 15,000 16,033 20,692 21,421 71,405 - 439 16,000 17,078 22,035 22,785 75,949 - 439 17,000 18,122 23,378 24,148 80,494 - 439 18,000 19,166 24,721 25,511 85,038 - 439 19,000 20,211 26,064 26,875 89,582 - 439 20,000 21,255 27,406 28,238 94,127 - 439 21,000 22,300 28,749 29,601 98,671 - 439 22,000 23,344 30,092 30,965 103,216 - 439 23,000 24,389 31,435 32,328 107,760 - 439 24,000 25,433 32,778 33,691 112,305 - 439 25,000 26,478 34,121 35,055 116,849 - 439 26,000 27,522 35,464 36,418 121,394 - 439 27,000 28,567 36,807 37,781 125,938 - 439 28,000 29,611 38,149 39,145 130,482 - 439 29,000 30,656 39,492 40,508 135,027 - 439 30,000 31,700 40,835 41,871 139,571 - 439 31,000 32,745 42,178 43,235 144,116 - 439 32,000 33,789 43,521 44,598 148,660 - 439 33,000 34,834 44,864 45,961 153,205 - 439 34,000 35,878 46,207 47,325 157,749 - 439 35,000 36,923 47,550 48,688 162,294 - 439

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Metode QFD adalah metode yang efektif untuk digunakan sebagai dasar perbaikan mutu produk permen cokelat ‘Jimbarwana’. Sepuluh parameter mutu yang dianalisis dalam QFD ini yaitu kemanisan, kesan meleleh di mulut, keutuhan kokoa, kesan gigitan pertama, kesan meleleh di tangan, kehalusan, rasa susu, kepahitan, bercak putih, dan kesan berminyak di mulut. Sepuluh parameter mutu tersebut merupakan hasil dari kombinasi bahan baku dan proses pada kondisi tertentu. Langkah perbaikan parameter kesan meleleh di mulut, keutuhan kokoa, kesan gigitan pertama, kesan meleleh di tangan, bercak putih, dan kesan berminyak di mulut dilakukan dengan memperbaiki proses yang penting dalam kristalisasi lemak cokelat, yaitu konsing, tempering, pencetakan, dan pendinginan. Perbaikan pada tahap konsing adalah dengan kalibrasi suhu termostat dan suhu rill sehingga pengondisian pada suhu 50 o C tepat dilakukan. Perbaikan pada tahap tempering adalah dengan menerapkan kurva tempering, yaitu suhu mesin tempering dikondisikan menjadi 48 o C, kemudian jika ingin dicetak adonan didinginkan hingga suhu 33 o C, lalu pendinginan lanjut hingga 26 o C. Setelah dipanaskan ulang hingga kembali ke suhu 33 o C, adonan siap untuk dicetak. Perbaikan pada tahap pendinginan adalah dengan mempercepat proses pendinginan 5 o Cmenit. Langkah perbaikan parameter keutuhan kokoa dan kepahitan juga dilakukan dengan memperbaiki proses penyangraian. Kendala proses penyangraian selama ini adalah tidak dimilikinya alat ukur kadar air biji kakao yang akurat. Akibatnya titik akhir proses penyangraian sulit ditentukan. Direkomendasikan untuk dilakukan pembelian alat ukur kadar air tersebut. Selain itu, langkah perbaikan parameter keutuhan kokoa dilakukan dengan memastikan bahwa biji kakao yang digunakan merupakan biji kakao yang memenuhi standar dan diproses dengan fermentasi yang cukup. Hal ini penting untuk mendapatkan citarasa cokelat yang sempurna pada pasta dan lemak cokelat. 142 Langkah perbaikan parameter kemanisan dilakukan dengan meningkatkan kadar gula dalam formulasi. Jika menggunakan standar benchmark Coco Creamy Milk Chocolate atau Cadbury Dairy Milk Chocolate, kadar gula dapat ditingkatkan menjadi 34 hingga 42.61 . Langkah perbaikan parameter bercak putih juga dapat dilakukan dengan menyusun SOP bahan baku. Dalam SOP tersebut, disyaratkan bahan baku gula halus harus mempunyai ukuran partikel 20 m kategori fine dan bukan jenis gula higroskopis karena jenis gula ini dapat mengakibatkan blooming. Langkah perbaikan parameter rasa susu dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas susu bubuk yang digunakan. Penambahan susu bubuk dapat pula dilakukan, namun perlu diperhatikan bahwa kadar susu yang berlebihan dapat mengganggu terbentuknya tekstur yang halus. Langkah perbaikan parameter kehalusan dapat dilakukan dengan meningkatkan kehalusan bahan baku yang digunakan dan memperbaiki proses yang berhubungan dengan penghalusan adonan. Peningkatan kehalusan bahan baku salah satunya dapat dilakukan dengan menyusun SOP bahan baku dengan menetapkan bahwa bahan baku susu bubuk dan gula halus harus mempunyai ukuran partikel 20 m kategori fine. Dalam hal proses, peningkatan kehalusan adonan dapat dilakukan dengan menambah ulangan tahap penghalusan dan memperbaiki tahap konsing. Tahap penghalusan yang semula dilakukan sebanyak lima kali ulangan proses, dapat ditingkatkan menjadi enam kali ulangan proses. Perbaikan pada tahap konsing adalah mengenai roda konsing. Tahap konsing dalam hal ini mempunyai peran yang sama dengan tahap penghalusan, yaitu menghasilkan adonan yang lebih halus. Kendala yang dihadapi dalam proses konsing adalah perputaran roda konsing yang tidak lagi menyentuh dasar mesin konsing. Akibatnya, adonan tidak menerima gaya tekan roda selama proses konsing berlangsung. Hasil perhitungan analisis kelayakan usaha cokelat Koperasi Wanita Srikandi Jimbarwana dengan program komputasi adalah jika dalam 1 bulan menggunakan basis biji kakao kering fermentasi sebanyak 300 kg, maka akan diperoleh kondisi sebagai berikut. Biaya tidak tetap permen cokelat dan minuman cokelat 3 in 1 ‘Jimbarwana’ masing-masing adalah Rp.5.369 dan