Identifikasi Persyaratan Desain IDENTIFIKASI LANGKAH PERBAIKAN MUTU
68 -
Tahap pemastaan pasting Tahap pemastaan yang dimaksud adalah pemastaan nib cokelat
yang diperoleh dari pemecahan biji kakao yang telah disangrai. Nib yang semula berbentuk butiran padat kasar dihaluskandihancurkan
sehingga menjadi bentuk pasta. Pasta yang dihasilkan mempunyai ukuran butiran lebih halus dan kaya akan lemak cokelat.
- Tahap pengempaan pressing
Tahap pengempaan yang dimaksud adalah pengempaan pasta cokelat dengan kondisi tertentu sehingga diperoleh lemak cokelat
dengan hasil samping bungkil cokelat bungkil cokelat dapat diolah lebih lanjut menjadi cokelat bubuk. Efisiensi pengempaan lemak
cokelat tergantung dari kondisi proses seperti suhu pengempaan, tekanan yang digunakan, lama pengempaan, dan ukuran butiran
pasta cokelat. -
Tahap pencampuran mixing Tahap pencampuran yang dimaksud adalah pencampuran bahan
baku dan tambahan yang digunakan dalam formulasi permen cokelat ‘Jimbarwana’. Bahan baku yang digunakan adalah lemak
cokelat, pasta cokelat, susu bubuk, dan gula halus. Bahan tambahan yang digunakan adalah emulsifier lesitin dan pencitarasa
vanili. Tahap pencampuran ini dilakukan dengan kondisi proses tertentu sehingga diperoleh konsistensi adonan permen cokelat
yang homogen. -
Tahap penghalusan refining Tahap penghalusan yang dimaksud adalah penghalusan adonan
permen cokelat ‘Jimbarwana’ dengan mesin refiner setelah melalui proses percampuran. Tahap penghalusan ini dilakukan dengan
kondisi proses tertentu sehingga diperoleh adonan permen cokelat yang lembut, lebih halus, dan homogen.
- Tahap konsing conching
Tahap konsing yang dimaksud adalah konsing adonan permen cokelat ‘Jimbarwana’ dengan mesin concher setelah melalui proses
69 penghalusan. Tahap konsing ini dilakukan dengan kondisi proses
tertentu sehingga diperoleh adonan permen cokelat yang stabil, lebih halus dan lembut, serta homogen.
- Tahap tempering tempering
Tahap tempering yang dimaksud adalah tempering adonan permen cokelat ‘Jimbarwana’ dengan mesin tempering setelah melalui
proses konsing. Tahap tempering ini dilakukan dengan kondisi proses tertentu sehingga diperoleh adonan permen cokelat yang
tempered siap cetak dan stabil. -
Tahap pencetakan forming Tahap pencetakan yang dimaksud adalah pencetakan adonan
permen cokelat ‘Jimbarwana’ yang tempered dengan jenis cetakan tertentu setelah melalui proses tempering. Tahap pencetakan ini
dilakukan dengan kondisi proses tertentu sehingga diperoleh permen cokelat yang baik yaitu tanpa gelembung dan mempunyai
bentuk yang utuh. -
Tahap pendinginan cooling Tahap pendinginan yang dimaksud adalah pendinginan adonan
permen cokelat ‘Jimbarwana’ bersama cetakannya. Tahap pendinginan ini dilakukan dengan kondisi proses tertentu sehingga
diperoleh permen cokelat berbentuk padat, mengkilap glossy, dan stabil pada suhu ruang.
- Tahap pengemasan packing
Tahap pengemasan yang dimaksud adalah pengemasan permen cokelat ‘Jimbarwana’ dengan jumlah permen dan jenis kemasan
tertentu. Tahap pengemasan ini dilakukan dengan kondisi proses tertentu sehingga permen cokelat terkemas dengan baik dan
memenuhi aspek sanitasi pengemasan. c.
Aspek kemasan -
Bahan kemasan Bahan kemasan adalah jenis kemasan yang digunakan sebagai
pengemas permen cokelat ‘Jimbarwana’. Bahan kemasan dapat
70 berupa plastik, kertas, alumunium foil, dan sebagainya. Kemasan
yang digunakan dapat difungsikan sebagai kemasan primer kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk yang
dikemas ataupun kemasan sekunder kemasan luar yang setelah kemasan primer.
- Permeabilitas kemasan
Permeabilitas kemasan adalah kondisi celahporilubang yang terdapat
pada kemasan
yang memungkinkan
terjadinya pertukaranmigrasi zatpartikelsenyawa dari dalam kemasan ke
luar kemasan ataupun sebaliknya.