Proses pendinginan cooling Lini Produksi Permen Cokelat ‘Jimbarwana’

49 Tabel 12. Uji pendinginan permen cokelat ‘Jimbarwana’ Kondisi s.d. Satu Jam Variabel Σ menit di Kulkas 9 o C Σ menit di Ruang 25 o C Kondisi Akhir 1 10 50 masih cair 2 10 50 masih cair 3 15 45 masih cair 4 15 45 masih cair 5 20 40 Agak keras 6 20 40 Agak keras 7 25 35 keras, rapuh Tabel 13. Uji pendinginan lanjutan permen cokelat ‘Jimbarwana’ Kondisi setelah Recooling 9 o C selama t menit Variabel Σ Permen CokelatPlat 30’ 30’ + 15’ 1 11 permukaan sudah keras, tidak berembun tidak berembun 2 10 permukaan sudah keras, tidak berembun 8 dari 10 berembun 3 11 permukaan sudah keras beberapa rapuh, tidak berembun 3 dari 11 berembun 4 10 permukaan sudah keras, tidak berembun tidak berembun 5 10 permukaan sudah keras, tidak berembun 2 dari 10 berembun 6 10 permukaan sudah keras, tidak berembun 3 dari 10 berembun 7 15 permukaan sudah keras, berembun 15 dari 15 berembun 50 Tabel 14 menunjukkan uji pendinginan lanjutan sesi dua permen cokelat ‘Jimbarwana’. Data ini menunjukkan bahwa kondisi pendinginan yang fluktuatif cenderung akan menghasilkan produk akhir dengan kondisi yang kurang baik buram. Produk permen cokelat yang telah dilepas dari cetakan kemudian dialasi dengan kertas produk. Sampai dengan proses selanjutnya packing, produk diangin-anginkan selama 1-2 hari untuk menghilangkan sisa embun yang menempel di permukaan produk. Tabel 14. Uji pendinginan lanjutan sesi dua permen cokelat ‘Jimbarwana’ Variabel Tambahan t menit Recooling 9 o C Kondisi Produk Σ cacat Σ glossy 1 53 Masih basah 4 dari 11 cacat 2 dari 11 glossy 2 23 Seluruhnya berwarna buram 3 dari 10 cacat tidak ada yang glossy 3 50 masih basah, ada selaput putih-putih Tidak ada yang cacat tidak ada yang glossy 4 50 Beberapa berselaput putih-putih 5 dari 10 cacat 10 dari 10 glossy 5 26 Hampir seluruhnya buram 3 dari 10 cacat 1 dari 10 glossy 6 34 Hampir seluruhnya buram 8 dari 10 cacat 3 dari 10 glossy 7 - Baik 4 dari 15 cacat 15 dari 15 glossy 51

g. Proses pengemasan packing

Kemasan yang digunakan untuk pengemasan produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ adalah berbahan kertas dengan dimensi panjang x lebar x tinggi adalah 12.3 x 8 x 2 cm. Setiap kemasan mampu menampung 6 buah permen cokelat ‘Jimbarwana’. Tabel 15 menunjukkan data pengukuran bobot kemasan permen cokelat ‘Jimbarwana’, yaitu rata-rata berbobot 16 gram. Tabel 15. Pengukuran bobot kemasan produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ Ulangan Bobot gram 1 16 2 16 3 16 4 16 5 16 X 16 Produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ sebelum dikemas dilakukan sortasi terlebih dahulu. Yaitu, hanya produk yang layak jual saja kondisi permukaan baik, tidak cacat, dan glossy yang dikemas untuk dikomersialisasikan kemudian. Setelah disortasi kemudian dikemas, diperoleh 63 kemasan permen cokelat ‘Jimbarwana’ masing- masing berisi 6 permen cokelat. Jadi jumlah permen cokelat yang layak dijual adalah 378 buah. Berikut adalah pengukuran bobot produk setelah dikemas. Data Tabel 16 menunjukkan bahwa bobot brutto kemasan permen cokelat ‘Jimbarwana’ sangat bervariasi. Hal ini disebabkan adanya kombinasi bentuk cetakan yang masing-masing mempunyai maksimal volume tertentu. Bobot brutto produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ bervariasi antara 52 gram hingga 63 gram dengan nilai modus 58 gram. Bobot netto produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ 52 merupakan bagian yang layak jual adalah 2683 gram dengan rata-rata bobot tiap permen cokelat adalah 7.10 gram. Data Tabel 17. menunjukkan bagian lain produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ yang reject dan sebagai sampel uji. Tabel 16. Pengukuran bobot produk setelah dikemas Tabel 17. Total produk permen cokelat ‘Jimbarwana’ Produk Bobot gram Produk layak jual 2683 Produk reject 427 Produk sebagai sampel uji 20 x 7.10 g 142 Jumlah 3252 Bobot g Frekuensi Σ brutto g Σ kemasan g Σ netto g 52 1 52 16 36 53 54 55 5 275 80 195 56 6 336 96 240 57 9 513 144 369 58 10 580 160 420 59 9 531 144 387 60 9 540 144 396 61 6 366 96 270 62 6 372 96 276 63 2 126 32 94 Σ 63 3691 1008 2683 X 58.59 16.00 42.59 Rata-rata bobot setiap permen 7.10