16 pengolahan.  Hal  ini  didasarkan  pada  data  yang  tersedia,  aktivitas  dan
sarana  yang  digunakan  untuk  menghasilkan  produk,  dalam  rangka menentukan kualitas pemenuhan kebutuhan pelanggan.
3. Menghubungkan  antara  keinginan  pelanggan  dengan  ketentuan  teknis.
Hubungan  tersebut  dapat  sifatnya  kuat,  sedang,  atau  lemah.  Setiap  aspek dari  konsumen  diberi  bobot,  untuk  membedakan  pengaruhnya  terhadap
kualitas produk. 4.
Membandingkan  kinerja.  Tahap  ini  membandingkan  kinerja  perusahaan dengan pesaing.
5. Mengevaluasi  pelanggan  untuk  membandingkan  pendapat  pelanggan
tentang  kualitas  produk  yang  dihasilkan  oleh  perusahaan  dengan  produk pesaing.
6. Menentukan  keterkaitan  pengaruh  antara  aktivitas  dalam  proses  atau
sarana yang satu dengan yang lainnya.
Menurut  Sullivan  1986  dalam  Ginn  dan  Zairi  2005  menyatakan bahwa  ada  enam  istilah  penting  yang  berhubungan  dengan  QFD.  Pertama,
Quality Function Deployment, yaitu keseluruhan konsep yang menerjemahkan kebutuhan  pelanggan  menjadi  kebutuhan  teknis  pada  setiap  tahap  dalam
pengembangan  produk  dan  produksi.  Kedua,  Voice  of  Customer,  yaitu kebutuhan  pelanggan  yang  diekspresikan  dalam  bahasa  dan  istilah  tertentu.
Ketiga,  Counterpart  Characteristics,  yaitu  bahasa  pelanggan  yang diekspresikan  dalam  bahasa  teknis  tertentu.  Keempat,  Product  Quality
Deployment,  yaitu  aktivitas  yang  dibutuhkan  untuk  menerjemahkan  bahasa pelanggan  ke  dalam  kebutuhan  teknis.  Kelima,  Deployment  of  the  Quality
Function,  yaitu  aktivitas  yang  dibutuhkan  untuk  memastikan  mutu  yang diinginkan  pelanggan  terpenuhi.  Keenam,  Quality  Tables,  yaitu  seri  matriks
yang  digunakan  untuk  menerjemahkan  bahasa  pelanggan  ke  dalam karakteristik produk akhir.
IV. METODOLOGI
A. KERANGKA PEMIKIRAN
Produk  permen  cokelat  Jimbarwana  saat  ini  dapat  dikatakan  masih kasar  dan  berpasir.  Akibatnya,  penjualan  tidak  terlalu  signifikan  dilakukan
karena  pasar  yang  menjadi  target  belum  teridentifikasi  dengan  baik.  Karena pasar belum teridentifikasi dengan baik, segi produksi juga menjadi tersendat
karena  ada  kekhawatiran  resiko  produk  tidak  terjual,  terlebih  kondisi  mutu produk  yang  belum  memuaskan.  Oleh  karena  itu,  diperlukan  suatu  langkah
konkret  untuk  mengidentifikasi  pasar  target,  kemudian  menerjemahkan keinginan  pelanggan  secara  objektif  yang  dapat  digunakan  sebagai  dasar
dalam perbaikan mutu permen cokelat Jimbarwana secara berkesinambungan. Keseluruhan  langkah  untuk  perbaikan  mutu  ini  disusun  berdasarkan  metode
Quality  Function  Deployment  QFD.  Selain  itu,  diperlukan  pula  suatu program  yang  dapat  secara  fleksibel  mengkalkulasi  kelayakan  usaha  apabila
terjadi perubahan kondisi pada taraf tertentu.
B. KEGIATAN MAGANG
Kegiatan  magang  yang  dilakukan  di  Koperasi  Wanita  Srikandi Jimbarwana adalah sebagai berikut.
1. Wawancara
Dilakukan  dengan  cara  bertanya  secara  langsung  dengan  personil  pihak koperasi untuk memperoleh data berkaitan dengan kondisi umum koperasi
yang  meliputi  sejarah  dan  perkembangan,  lokasi  dan  tata  letak,  struktur organisasi, ketenagakerjaan, dan pemasaran koperasi.
2. Pengamatan Langsung
Dilakukan  dengan  mengamati  proses  produksi  secara  langsung  dan  ikut berperan aktif dalam kegiatan produksi.
3. Pengumpulan dan Analisis Data
Diperlukan  untuk  mengkaji  akar  dari  permasalahan  yang  ada  sehubungan dengan  mutu  produk  permen  cokelat  yang  dihasilkan.  Data  dikumpulkan
dan dikaji dengan cara berikut.
18 a.
Focus Group Discussion FGD Dilakukan  dengan  pihak  koperasi  untuk  memperoleh  data  tentang
pemasaran,  meliputi  objektivitas  pemasaran,  strategi  pemasaran segmenting,  targeting,  dan  positioning,  dan  taktik  pemasaran
product,  place,  proce,  dan  promotion.  Selain  itu,  melalui  FGD  ini juga  akan  digali  informasi  tentang  kondisi  produk  permen  cokelat
‘Jimbarwana’ saat ini. b.
Uji organoleptik Dilakukan  terhadap  permen  cokelat  ‘Jimbarwana’  dengan  dua  produk
pembanding  yaitu  Coco  Creamy  Milk  Chocolate  dan  Cadbury  Dairy Milk  Chocolate.  Uji  organoleptik  yang  akan  dilakukan  adalah  uji
hedonik  dan  uji  pemeringkatan  rating.  Uji  pemeringkatan  dilakukan untuk  memperoleh  data  tentang  posisi  pasar  produk  permen  cokelat
‘Jimbarwana’  dibandingkan  dengan  produk  lain  sejenis  di  pasar.  Uji hedonik  dilakukan  untuk  memperoleh  data  tentang  tingkat  kesukaan
produk  permen  cokelat  ‘Jimbarwana’  dibandingkan  dengan  produk lain sejenis di pasar.
c. Uji laboratorium
Dilakukan  terhadap  permen  cokelat  ‘Jimbarwana’  untuk  mengetahui kadar  lemak  dan  terhadap  Cadbury  Dairy  Milk  Chocolate  untuk
mengetahui kadar gula. 1.
Analisis kadar gula metode Luff Schrool Egan et al., 1981 Prosedur
: a.  Dilakukan  persiapan  sampel,  yaitu  5  gram  sampel  padatcair
dilarutkan  dalam  aquades  panas  hingga  volumenya  mencapai 100  ml,  ditambahkan  timbal  asetat  setengah  basa  2-3  tetes
kemudian dikocok.
Untuk menguji
cukup tidaknya
penambahan  timbal  asetat,  ditambahkan  beberapa  tetes Na
2
HPO
4
1 , jika terdapat endapan putih berarti timbal asetat cukup.  Lalu  ditambahkan  Na
3
PO
4
1    sampai  tidak  terdapat endapan  putih  lagi.  Kemudian  dilakukan  penyaringan  hingga
diperoleh filtrat.