terlalu pekat seperti pertama kali dicampurkan dengan bahan lainnya karena sudah bercampur dengan warna putih dari tepung ubi jalar dan tepung terigu. Setelah itu
dilakukan pengeringan terhadap adonan yang telah dicampurkan dengan bahan tambahan seperti telur, gula, garam dan air agar dalam pembentukan lembaran mi
kering diperoleh bentuk yang bagus. Pembuatan lembaran mi kering dilakukan dengan menggunakan
ampiapembentuk mi. Setelah itu, dilakukan pemotongan atau pembentukan mi sheeting lalu pengukusan dan yang terakhir adalah pengeringan di oven dryer
dengan suhu 60 C selama 20-30 menit. Setelah proses pengeringan warna mi
kering kembali mengalami perubahan terlihat semakin warna hijau mulai bercampu dengan warna putih sehingga menghasilkan warna kehijau-hijauan.
Fungsi warna pada suatu makanan sangatlah penting, karna dapat membangkitkan selera makan.Warna makanan yang menarik dapat memengaruhi
dan membangkitkan selera makan konsumen, bahkan warna dapat menjadi petunjuk bagi kualitas makananyang dihasilkan.Warna juga memepunyai peran
dan arti yang sangat penting pada komoditas pangan karena memengaruhi penerimaan konsumen terhadap komoditas tersebut Winarno, 1997.
5.1.2 Analisis Uji Daya Terima Panelis Terhadap Aroma
Hasil penelitian pada mi kering terhadap aroma kepada 30 panelis ibu hamil menunjukkan bahwa sebanyak 80 ibu hamil menyuakai aroma mi kering
ini artinya aroma mi kering termasuk kategori suka. Aroma mi kering di sukai karena berbau harum seperti aroma daun pandan.
Selama proses pembuatan mi kering tidak tercium aroma yang dihasilkan oleh mi kering sampai proses pemanggangan mi kering. Saat mi kering di
panggang, maka aroma mi kering akan tercium oleh indera penciuman. Aroma yang dihasilkan berasal dari daun ubi jalar karena mengandung klorofil yang
tinggi sehingga aromanya seperti aroma daun pandan atau daun pada umumnya. Munculnya aroma pada mi kering disebabkan karena bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan mi kering yaitu seperti tepung ubi jalar putih, tepung kacang kedelai, tepung daun ubi jalar dan tepung terigu yang masing-masing
mempunyai aroma yang khas.Menurut Kartika 1988 yang dikutip oleh Dewinta 2010, aroma yaitu bau yang sukar diukur sehingga biasanya menimbulkan
pendapat yang berlainan dalam menilai kualitas aromanya.Perbedaan pendapat disebabkan setiap orang memiliki perbedaan penciuman, meskipun merekadapat
membedakan aroma namun setiap orang mempunyai kesukaan yang berlainan. Indera penciuman sangat sensitif terhadap bau dan kecepatan timbulnya
bau lebih kurang 0,8 detik. Kepekaan indera penciuman diperkirakan berkurang 1 setiap bertambahnya umur satu tahun. Penerimaan indera penciuman akan
berkurang oleh adanya senyawa-senyawa tertentu seperti misalnya formaldehida. Kelelahan daya penciuman terhadap bau dapat terjadi dengan cepat Winarno,
1997.
5.1.3 Analisis Uji Daya Terima Panelis Terhadap Rasa
Hasil penelitian pada mi kering terhadap warna kepada 30 panelis ibu hamil menunjukkan bahwa sebanyak 71,1 ibu hamil menyukai rasa mi kering