Cara Pembuatan Mi kering Secara Sederhana

bertujuan tertentu, antara lain menambah bobot, menambah volume, memperbaiki mutu ataupun cita rasa serta warna. Banyak pabrik yang menggunakan tepung tapioka atau aci untuk memperoleh adonan dengan mutu tertentu. Biasanya semakin banyak tepung tapioka digunakan semakin menurun mutunya. Penambahan Natrium Carbonat dimaksudkan untuk dapat mengembangkan adonan karena oleh cair, soda tersebut akan terurai dan melepaskan CO 2 sebagai gas yang mengembangkan adonan mi. Penambahan garam dapur NaCl, selain menambah cita rasa dapat pula agak mengawetkan hasil mi kalau kadarnya tidak kurang dari 2 persen. Bahan pengawet yang sering digunakan adalah Natrium benzoat 1 zat ini selain dapat merusak dinding sel mikroba dapat pula mengubah suasana basa cairan sel menjadi asam sehingga mematikan mikroba. Penambahan telur pada umumnya dapat meningkatkan mutu karena meningkatnyanilai gizi. Selain itu sifat mi dapat lebih liat jadi tidak mudah terputus-putus. Pencampuran dengan berbagai zat tambahan tersebut dapat bervariasi sesuai dengan kehendak pembuat dan umumnya yang didasarkan pada berbagai permintaan 10 konsumen atau dapat pula berdasarkan perhitungan ekonomis pada masa tertentu. Umpamanya kalau harga tepung tapioka terlalu tinggi maka penggunaannya harus dikurangi atau bahkan tidak digunakan sama sekali. Variasi komponen pada mi basah disebabkan oleh variasi resep yang digunakan dalam proses produksinya. Alat-alat yang digunakan oleh industri kecil atau industri rumah tangga sudah menggunakan alat atau mesin pengaduk dengan tenaga listrik atau generator. Demikian pulamesin pencetaknya. Adapun alat sederhana yang masih digunakan oleh beberapa perusahaan adalah alat proses yaitu sebatang bumbu besar ukuran 12 – 15 cm panjang 1.50 – 1.75 meter untuk tuas penekan.

a. Bahan

1. Tepung terigu 2. Garam dapur 3. Minyak goreng 4. Telur 5. Natrium carbonat 6. Natrium polifosfat

b. Peralatan

1. Mesin pencampurpengaduk 2. Mesin rol prespelembar dan Alat pencetak mi 3. Pisau atau gunting 4. Baskom dan tampah 5. Sendok pengaduk dan Serok kasa 6. Kompor dan PengukusLangseng

c.Proses pembuatan mi

Beberapa proses dalam pembuatan mi kering di pabrik biasanya meliputi langkah-langkah berikut ini: 1. Tepung terigu dimasukkan ke dalam mesin pengaduk lalu diaduk selama ±5 menit 2. Pengadukan lanjutan selama ±15 menit sambil ditambahkan larutan garam, soda kue secara sedikit demi sedikit 3. Pengopresan atau pelembaran awal 3 kali 4. Pelembaran akhir 3 kali 5. Pencetakanpemotongan 6. Pengguntingan sepanjang ±30 cm 7. Peminyakan awal 8. Perembusanpengukusan 9. Penirisan 10. Peminyakan akhir 11. Mi Basah

d. Prosedur :

1. Tempatkan tepung terigu 1 kg dalam mesinalat pengaduk 2. Bubuhi air atau air garam, larutan soda sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai merata dan dengan uji kepal cukup menggumpal. 3. Masukkan adonan 2 pada mesin press atau pelembaban-pelembaran awal dimulai dengan 2.5 mm lalu diulang dengan 3.5 mm dan diulang lagi dengan 5.5 mm. Pelembaran akhir juga diulang lagi 3 x dengan ukuran berat 3.5 mm, 2.5 mm, 1.5 mm. 4. Pasang alat pencetak atau pemotong dan lembaran pada 3 dapat dicetaksambil langsung dipotong-potong sepanjang kira-kira 30 cm. 5. Kumpulkan potongan-potongan mi untuk ditaburi minyak goreng sambil diaduk lalu direbus 1 sampai 2 menit atau dikukus selama kira-kira 5 menit. 6. Mi kemudian diangkat, ditiriskan dan ditebarkan di atas meja khusus atau baskom besar dan taburkan minyak goreng ±200 ml sambil diaduk- aduk sampai merata. 7. Mi dianginkan sampai cukup dingin maka selesailah mi basah siap dikonsumsikan. Pembuatan mi kering pada umumnya telah menggunakan mesin-mesin berangkai atau kontinyu karena diperlukan standard mutu maupun bentuk yang tetap dalam jumlah yang cukup besar. Beberapa tingkat proses secara prinsip tentu tidak berbeda, umpamanya sejak pengadukan sampai pencetakan. Tetapi pada waktu pemotongan sampai selesai akan diperlukan mesin-mesin khusus. Antara

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Hasil Tiga Klon Ubi Jalar Pada Jarak Tanam Yang Berbeda

1 75 50

Pertumbuhan, Produksi Dan Kualitas Beberapa Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas. L) Pada Aplikasi Kompos Dan Pupuk KCl

2 48 133

Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) pada Berbagai Dosis Pupuk anorganik

2 37 99

Uji Daya Terima Nasi Dengan Penambahan Tepung Ubi Jalar Ungu (Nabilar)

8 95 65

Pemanfaatan Ubi Jalar Orange Sebagai Bahan Pembuat Biskuit Untuk Alternatif Makanan Tambahan Anak Sekolah Dasar Di Desa Ujung Bawang Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun

13 96 63

Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Berbagai Jenis Sumber Kalium

4 49 85

PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR PUTIH DALAM PEMBUATAN MIE KERING TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN DAYA TERIMA Pengaruh Subtitusi Tepung Ubi Jalar Putih Dalam Pembuatan Mie Kering Terhadap Komposisi Proksimat Dan Daya Terima.

0 2 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ibu Hamil 2.1.1 Hamil - Uji Daya Terima Mi Kering Kombinasi Tepung Ubi Jalar Putih (Lpomea Batatas) Dan Daunnya Dengan Kacang Kedelai (Glycine Soja) Sebagai Pangan Tambahan Bagi Ibu Hamil

0 1 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Uji Daya Terima Mi Kering Kombinasi Tepung Ubi Jalar Putih (Lpomea Batatas) Dan Daunnya Dengan Kacang Kedelai (Glycine Soja) Sebagai Pangan Tambahan Bagi Ibu Hamil

0 0 9

UJI DAYA TERIMA MI KERING KOMBINASI TEPUNG UBI JALAR PUTIH (lpomea batatas) DAN DAUNNYA DENGAN KACANG KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI PANGAN TAMBAHAN BAGI IBU HAMIL

0 0 13