Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

sayur, dan margarin. Sumber lemak hewani dapat diperoleh dari mentega, susu, dan keju. b. Sumber Pembangun Sumber zat pembangunan dapat diperoleh dari protein. Seperti halnya energy, kebutuhan protein wanita hamil lebih banyak dari kebutuhan wanita normal. Kebutuhan protein yang dianjurkan sekitar 80 gramhari. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 dipakai untuk kebutuhan janin dalam kandungan. Protein dibutuhkan untuk plasenta, menambah jaringan tubuh ibu seperti rahim dan payudara. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan nabati. Sumber protein hewani, antara lain ikan, udang, kerang, kepiting, daging, ayam, hati, telur, susu, dan keju. Sumber protein nabati, antara lain aneka kacang- kacangan kacang tanah, kacang merah, kacang hijau dan kacang kedelai, tahu, dan tempe. c. Sumber Pengatur dan Pelindung Sumber zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin, dan mineral. Unsur-unsur tersebut dibutuhkan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme tubuh. Berbagai jenis mineral yang dibutuhkan oleh ibu hamil seperti zat besi, fosfor, kalsium, yodium, selenium, dan seng Mellyna, 2001. Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Zat Gizi Satuan Wanita dewasa Ibu hamil Tamba han Protein G 48 60 12 Asam Folat µg 150 300 150 Kalsium Mg 500 900 400 Besi Mg 26 46 20 Sumber: Muhilal, WKNPG 1998 Suatu proses kehamilan akan selalu disertai dengan berbagai perubahan, baik dalam komposisi maupun metabolisme tubuh ibu. Di negara Barat wanita sehat yang mendapat kesempatan makan menurut seleranya, akan bertambah berat badannya sebanyak 12,5 kg selama kehamilan atau kira-kira 20 persen dari berat badannya sebelum hamil. Tabel berikut menunjukkan komponen yang tercakup dalam kenaikan berat badannya. Rata-rata berat lahir bayi untuk kelompok wanita sehat adalah 3400 g Sri Kardjati, 1985. Tabel 2.2 Komponen Tambahan Berat Badan Ibu Selama Kehamilan gram Janin 3400 Placenta dan cairan amnion 1350 Uterus dan payudara 1300 Darah 1250 Cairan extracellular 1200 Lemak 4000 Sumber: Aebi, H R.G. Whitehead, 1980.

2.2 Ubi Jalar

2.2.1 Sejarah

Ubi jalar lpomoea batatas atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian Tengah. Nikolai Ivano vich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika bagian Tengah. Ubi jalar menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropic diperkirakan pada abad ke-16. Penyebaran ubi jalar pertama kali terjadi ke Spanyol melalui Tahiti, Kepulauan Guam, Fiji, dan Selandia Baru. Orang-orang Spanyol dianggap berjasa menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia. Ubi jalar mempunyai banyak nama atau sebutan, antara lain ketela rambat, huwi boled SundaJawa Barat, sweet potato Inggris, dan shayu Jepang. Pada tahun 1960-an penanaman ubi jalar sudah meluas hamper di semua provinsi di Indonesia. Daerah sentra produksi ubi jalar pada mulanya terpusat di Pulau Jawa. Pada tahun 1968 Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia karena berbagai daerah di Indonesia menanam ubi jalar. Sentra produksi ubi jalar yang termasuk lima daerah terluas penanaman komoditas ini, dari tahun 2001-2009 adalah provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan Sumatera Utara. Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang berasa manis dan indeks glikemik lebih rendah dibanding beras, sehingga baik dikonsumsi sebagai pengganti beras bagi penderita diabetes. Jika dilihat dari warna kulitnya, ubi jalar ini ada dua jenis, yaitu ubi jalar merah dan ubi jalar putih. Adapun jika dilihat dari warna dagingnya ada ubi jalar kuning, ungu, dan putih. Ubi jalar kuning kaya antioksidan dan betakaroten dan ubi jalar ungu kaya antiosidan antosianin, keduanya baik bagi kesehatan Agnes Murdiati dan Amaliah, 2013.

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Hasil Tiga Klon Ubi Jalar Pada Jarak Tanam Yang Berbeda

1 75 50

Pertumbuhan, Produksi Dan Kualitas Beberapa Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas. L) Pada Aplikasi Kompos Dan Pupuk KCl

2 48 133

Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) pada Berbagai Dosis Pupuk anorganik

2 37 99

Uji Daya Terima Nasi Dengan Penambahan Tepung Ubi Jalar Ungu (Nabilar)

8 95 65

Pemanfaatan Ubi Jalar Orange Sebagai Bahan Pembuat Biskuit Untuk Alternatif Makanan Tambahan Anak Sekolah Dasar Di Desa Ujung Bawang Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun

13 96 63

Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Berbagai Jenis Sumber Kalium

4 49 85

PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG UBI JALAR PUTIH DALAM PEMBUATAN MIE KERING TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN DAYA TERIMA Pengaruh Subtitusi Tepung Ubi Jalar Putih Dalam Pembuatan Mie Kering Terhadap Komposisi Proksimat Dan Daya Terima.

0 2 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ibu Hamil 2.1.1 Hamil - Uji Daya Terima Mi Kering Kombinasi Tepung Ubi Jalar Putih (Lpomea Batatas) Dan Daunnya Dengan Kacang Kedelai (Glycine Soja) Sebagai Pangan Tambahan Bagi Ibu Hamil

0 1 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Uji Daya Terima Mi Kering Kombinasi Tepung Ubi Jalar Putih (Lpomea Batatas) Dan Daunnya Dengan Kacang Kedelai (Glycine Soja) Sebagai Pangan Tambahan Bagi Ibu Hamil

0 0 9

UJI DAYA TERIMA MI KERING KOMBINASI TEPUNG UBI JALAR PUTIH (lpomea batatas) DAN DAUNNYA DENGAN KACANG KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI PANGAN TAMBAHAN BAGI IBU HAMIL

0 0 13