2.2.5 Keragaan Produksi
Ubi  jalar  kelompok  jenis  umbi-umbian  sebagai  tanaman  pangan mempunyai  peran  cukup  besar  dalam  pembangunan  pertanian  terutama  dalam
mewujudkan  penganekaragaman  pangan  di  Indonesia. Pprospek  dan  peluangnya pun cukup cerah bila dikelola dengan pola agrobisnis atau agroindustri, mengingat
budi daya ubi jalar sudah tersebar di Indonesia di setiap provinsi, terkecuali DKI Jakarta.  Perkembangan  budi  daya  ubi  jalar  menurut  provinsi  di  Indonesia,  dari
aspek  luas  panen,  produksi,  dan  produktivitas  dalam  tahun  2009  dapat  disimak dalam tabel.
Tabel 2.6 Luas panen, Produksi, dan Produktivitas Ubi Jalar Menurut Provinsi pada Tahun 2009
Provinsi Luas
Panen Produksi
ton Produktivitas
kuintalha Persentase
Skala Nasional
N Aceh Dar 1.556
15.711 100,97
Sumatera Utara 12.841
142.602 111,05
07,32 Sumatera Barat
4.461 69.253
155,24 03,56
Riau 1.291
10.219 79,16
Kepulauan Riau 199
1.536 77,19
Sumber: diolah BPS, 2009
2.2.6 Teknologi Pengolahan Ubi Jalar
Ubi  jalar  sebagaimana  halnya,  berbagai  macam  tanaman  pangan  jenis umbi-umbian  yang  lain  ubi  kayu,  ganyong,  gembili,  garut.  Kentang,  dan
sebagainya  adalah  sumber  pangan  yang  setelah  di  panen,  dapat  dikonsumsi langsung  sebagai  makanan  pokok  ataupun  camilan  dengan  berbagai  cara  atau
teknologi  sederhana  dalam  mengolah,  yaitu  dibakar,  direbus,  digoreng,  dan
ditanakdikukus.  Teknologi  pengolahan  sederhana  berbasis  pedesaan  penting dikembangkan untuk dapat meningkatkan citra ubi jalar dan hasil olahannya.
Nilai  tambah  ubi  jalar  terletak  pada  hasil  olahannya,  baik  dalam  bentuk tepung, pati, maupun pasta. Dalam bentuk ini, ubi jlar dapat diolah menjadi bahan
pangan  maupun  nonpangan. Produk  lain  yang  berpeluang  dikembangkan, sekurangnya  ada  empat  cara  pengembangan  pengolahan  ubi  jalar  kelompok
teknologi,  yaitu:  1  produk  dari  ubi  jlar  segar,  2  produk  siap  santap  atau dikenal  dengan ready  to  eat  foods,  3  produk  siap  masak,  atau dikenal  sebagai
instant foods atau quick cooking foods, dan 4 produk setengah jadi atau produk antara intermediate product untuk bahan baku industripengolahan lanjut. Dalam
menentukan  jenis  produk  yang  akan  dikembangkan  diperlukan  informasi  dasar dari sifat-sifat,  baik  dalam  bentuk  segar  maupun  hasil  prosesnya  meliputi  sifat
baik, kimia, fisikokimia, dan gizi Darmardjati, Widowati, 1994. Hal mana akan dipaparkan dan dapat diketahui dalam uraian berikut ini:
a. Produk dari Ubi Jalar Segar Konsumsi  sebagai  pangan  sebagian  besar  hamper  90  diperoleh  dan
dilakukan  dengan  pemasakan  ubi  jalar  segar.  Dengan  demikian,  jenis-jenis makanan  yang  disajikan  melalui  proses  perebusan,  penggorengan,  dan
pemangganganpemabakaran.  Beberapa  produk  yang  dikenali  dengan  baik,  dapat ditingkatkan cara mengolah dan penyajiannya adalah sebagai berikut:
1. Ubi rebus Ubi  jalar  rebus  banyak  dikonsumsi  sebagai  sarapan  pagi  atau  makanan
tambahan  pada  siang  atau  sore  hari.  Cara  pemasakan  yang  semula  hanya