tekanan uap 6 kgcm
2
, perputaran 3 rpm. Lembaran tepung yang telah dikeringkan diambil dan dihancurkan dengan hammer mill sampai lolos ayakan 0,5 mm.
Untuk tepung yang dikeringkan dengan hot-air dryer, potongan ubi jalar yang telah dikukus dalam steam cooker terbuka suhu 85°C selama 5 menit, diikuti
dengan perendaman dalam air mengandung sulfur dioksida 1 g100 g selama 20 menit. Selanjutnya potongan ubi jalar diletakkan diatas tray 6 kgm
2
, dikeringkan pada suhu 65°C dalam hot air dryer tipe aliran udara cross flow
selama 7-8 jam. Pembuatan tepung dengan cara menggiling ubi jalar kering dengan hammer mill.
2.3 Kacang Kedelai
2.3.1 Sejarah
Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya
perdagangan antarnegara yang terjadi ada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan
tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Austraia, dan Amerika. Menurut laporan, kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula
penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau lainnya. Masuknya kedelai
ke Indonesia diduga dibawa oleh para imigran Cina yang mengenalkan beberapa jenis masakan yang berbahan baku biji kedelai.
Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja dan soja max. namun demikian, pada tahun 1948 teah disepakati
bahwa nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max L. Merill. Klasifikan tanaman kedelai seβbagai berikut.
Kedelai merupakan salah satu tanaman sumber protain yang penting di Indonesia. Berdasarkan luas panen, di Indonesia kedelai menempati urutn ke-3
sebagai tanaman palawijaya setelah jagung dan ubi kayu. Rata-rata luas pertanaman per tahun sekitar 703.878 ha, dengan total produksi 518.204 ton
Penduduk Indonesia pada umunya masih hidup di bawah standar gizi yang tidak menjamin kehidupan vitalitas. Menurut hasil Widya Karya Pengadaan
Gizi, standar yang diperlukan penduduk Indonesia setiap hari sebesar 2100 kaloriorang dengan konsumsi protein 46 gram. Tetapi kenyataannya, konsumsi
kalori rata-rata baru mencapai 1700 dan konsumsi protein berkisar rata-rata antara 37 sampai 39 gram.
Kesadaran masyarakat terhadap menu makanan yang bergizi dibarengi dengan peningkatan jumah penduduk dan pendapatan perkapita menyebabkan
kebutuhan kedelai makin meningkat. Menurut perkiraan kebutuhan kacang- kacangan termasuk kedelai, meningkat sebesar ± 7,6 per tahun. Untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi di atas terpaksa diimpor. Sebenarnya hal itu tidak perlu dilakukan manakala produksi di dalam negeri dapat dikembangkan sejalan
dengan meningkatnya tuntutan kebutuhan, mengingat potensi yang ada sangat besar Suprapto, 2001.
Protein kedelai secara komersial dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tepung kedelai, konsentrat protein kedelai dan isolat protein kedelai Champbel, 1979.
Dikutip dari Tepung kedelai merupakan bentuk dasar dari protein kedelai yang