Mi kering TINJAUAN PUSTAKA
menggantikan sebagian terigu yang digunakan dalam pembuatan mi tersebut diantaranya dengan cara memanfaatkan sumber karbohidrat dari tepung ubi jalar
yang potensinya cukup besar di Indonesia. Salah satu komponen yang berperan penting dalam pembuatan mi adalah
gluten yaitu bahan yang terbentuk dari jenis protein glutenin dan gliadin dalam gandum. Gluten memiliki sifat elastic sehingga adonan dan tali-tali mi tidak
mudah putus selama proses pengolahan. Bahan yang banyak mengandung gluten adalah tepung terigu. Berdasarkan kandungan protein atau gluten tersebut, tepung
terigu yang dipasarkan di Indonesia terdapat dalam tiga macam yaitu terigu “soft” kandungan protein 8-9, terigu “medium” kandungan protein 10-11 dan
terigu “hard” kandungan rotein 11-12. SNI 01-2974-1992 mendefinisikan mi kering sebagai produk makanan
kering yang dibuat dari tepung terigu, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan, berbentuk khas mi.
Syarat mutu mi kering menurut SNI 01-2974-1992.
Tabel 2.10 Syarat mutu mi kering Kriteria
Mutu I Mutu II
1. Keadaan a. Bau
b. Warna c. Rasa
Normal Normal
Normal Normal
Normal Normal
2. Kadar air Maks. 8
Maks. 10 3. Kadar abu
Maks. 3 Maks. 3
4. Kadar protein Min. 11
Min. 8 SNI 01-2974-1992
Terigu dibuat dari biji gandum yang telah dikupas dan digiling. Bahan ini sering digunakan dalam pembuatan mi dan roti, tetapi bahan ini bukanlah bahan
pangan pokok di negara kita. Di pasaran, ada tiga jenis terigu yang dibedakan menurut kadar protein glutennya, yaitu terigu protein tinggi, protein sedang, dan
protein rendah. Gluten ini memengaruhi hasil olahan sehingga diperlukan terigu tertentu untuk membuat makanan tertentu. Pada terigu protein tinggi kandungan
proteinnya 11-13 sehingga mudah difermentasi, menyerap banyak air, elastic, serta mudah digiling. Terigu ini cocok untuk membuat mi, roti, pasta, dan daging
sintesis. Terigu yang memiliki kandungan protein berkisar 10-11, biasanya
digunakan untuk membuat kue bolu, kue kering, dan gorengan. Sementara terigu protein rendah, kandungan proteinnya 8-9 dan biasa digunakan untuk membuat
kue kering, biskuit, dan pastel. Selain itu, ada juga terigu penuh whole wheat flour yang kandungan seratnya lebih tinggi sehingga cocok digunakan sebagai
makanan kesehatan dan diet. Di pasaran tepung ini dikenal dengan merek Taj Mahal Agnes dan Amaliah, 2013.