Observasi Tindakan Siklus III

commit to user yang sudah selesai dapat menukarkan soal tersebut dengan kelompok lain. Setelah semua soal dikerjakan oleh semua kelompok, guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mengerjakan soal yang telah dikerjakan ke depan, dan meminta kelompok lain untuk memperhatikan pekerjaan teman mereka. Kemudian guru mengkoreksi pekerjaan siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling baik dan merayakan pekerjaan mereka dengan tepuk tangan. Setelah itu guru memberikan pemantapan dari materi yang telah dipelajari, dan menanyakan kesulitan-kesulitan siswa. Setelah itu guru mengadakan evaluasi belajar, sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar para siswa selalu rajin belajar.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan pengajaran remedial pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa kelas V dalam pelajaran matematika. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan 1 siklus I dapat dilihat pada lampiran 26 dan 27. 1. Aktivitas Siswa a. Perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran baik. b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar cukup. c. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal cukup. d. Minat siswa untuk belajar baik. e. Peran serta siswa dalam diskusi kelompok baik. f. Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 3,04. 2. Aktivitas Guru a. Guru mempersiapkan sumber belajar amat baik. commit to user b. Guru memulai pembelajaran baik. c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru amat baik. d. Pendekatan yang dilakukan guru amat baik. e. Guru dalam pemanfaatan media pembelajaran baik. f. Guru menggunakan bahasa baik. g. Guru mengakhiri pelajaran baik. h. Aktifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah 3,29. Hasil-hasil tindakan pembelajaran pada pertemuan ke-1 meliputi hasil tes dan hasil non tes. Hasil-hasil tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut : 1 Hasil tes Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada akhir pertemuan ke-1 Siklus I, diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh dari 11 siswa yang mengikuti pembelajaran remedial adalah sebesar 55 dan nilai tertinggi sebesar 90. Nilai rata-rata untuk hasil tes pertemuan ke-1 ini adalah 71,8. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31. Diketahui bahwa dari 11 siswa yang mengikuti pembelajaran remedial ada 9 siswa atau 81,8 yang mencapai ketuntasan belajar dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 18,2. Kemudian dapat disajikan pada tabel 13 berikut ini. Tabel 13 Data Frekensi Nilai Hasil Tes Ketuntasan Belajar Siswa pada Pertemuan ke-1 Siklus III No Interval Nilai Frekuensi Persentase 1 43 – 56 2 18,18 2 57 – 70 5 45,46 3 71 – 84 4 85 – 100 4 36,36 Jumlah 11 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakannya pertemuan ke-2 siklus I, siswa yang memperoleh nilai antara 15-28 sebanyak 0 siswa atau 0, 29-42 sebanyak 0 siswa atau 0, 43-56 sebanyak 2 siswa atau 18,18, 57-70 sebanyak 5 siswa atau 45,46, 71-84 sebanyak 0 siswa atau 0, dan yang memperoleh nilai antara 85-100 sebanyak 4 siswa atau commit to user 36,36. Selanjutnya data nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-1 Siklus II di atas dapat digambarkan ke dalam gambar 9 berikut ini. Gambar 9 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-1 Siklus III Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada hasil belajar siswa. Pada pertemuan ke-1 Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 50,90, nilai ini pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat menjadi 65,45, dan pada Siklus III mencapai 71,82. 2 Hasil Non Tes Dari penyebaran angket motivasi belajar siswa diperoleh skor rata-rata sebesar 103,36. Dari skor rata-rata ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa tinggi. Hasil penyebaran angket motivasi belajar selanjutnya disajikan ke dalam tabel 13 berikut ini dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31. Tabel 14 Data Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Siklus III pertemuan ke-1 No Kategori Jumlah 1 Rendah Skor antara 42-77 2 Sedang Skor antara 78-102 4 36,36 3 Tinggi Skor antar 103-130 7 63,64 Jumlah 11 100 2 5 4 1 2 3 4 5 6 14.5 28.5 42.5 56.5 70.5 84.5 99.5 F r e k u e n s i Nilai commit to user Dari data tabel motivasi belajar siswa di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori rendah, yaitu dengan rentang skor antara 52-77 sebanyak 0 Siswa atau 0. jumlah siswa dengan skor motivasi belajar kategori sedang, yaitu dengan rentang skor antara 78-103 sebanyak 4 siswa atau 36,36. Sedangkan jumlah siswa dengan skor motivasi belajar kategori tinggi, yaitu dengan rentang skor antara 104-130 sebanyak 7 siswa atau 63,64. Data skor motivasi belajar siswa di atas selanjutnya dapat digambarkan ke dalam gambar 10 berikut : Gambar 10 Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa Pertemuan ke-1 Siklus III Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada motivasi belajar siswa. Pada pertemuan ke-1 Siklus I skor rata-rata motivasi belajar siswa adalah 2,93, pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat menjadi 3,53, dan skor rata-rata ini mencapai 3,87 pada siklus III.

d. Refleksi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LEMAHIRENG KECAMATAN KEMUSU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 5 82

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGTENGAH 3 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 4 112

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Negeri I Malangjiwan Kebonarum Klaten Tahun 2013/2014.

0 1 17

PENDAHULUAN PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KEDEN 2 KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011.

0 0 7

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAJAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 18

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAJAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 5

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PKN Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PKN Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 7

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PKN Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Advokasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Negeri Geneng 1 Miri Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

0 1 6