commit to user kasus menunjukkan kenaikan prestasi yang dihasilkan sesuai dengan kriteria
yang diharapkan, 2 kasus menunjukkan kenaikan prestasi, namun belum memenuhi kriteria yang diharapkan, dan 3 kasus belum menunjukkan
perubahan yang berarti dalam hal prestasi Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2004: 174-179.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penyusun dapat menarik kesimpulan bahwa motivasi adalah suatu penggerak atau pendorong dalam diri
seseorang yang sangat penting. Dengan adanya motivasi seseorang dapat melakukan segala sesuatu untuk mencapai hasil atau tujuan tertentu, termasuk
prestasi belajar yang baik. Maka dengan adanya motivasi belajar yang tinggi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Motivasi
belajar dapat ditumbuhkan dengan beberapa cara, diantaranya denagn pemberian angka, hadiah, sainagnkompetisi, ego evolvement, member ulanagn, mengetahui
hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat, dan tujuan yang diakui. Sedangkan bagi siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah
sangat rentan sekali untuk mengalami kesulitan dalam belajar Matematika. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian pengajaran perbaikan atau pengajaran remedial,
dimana pengajaran remedial ini bersifat mengobati, menyembuhkan atau membetulkan pengajaran dan membuat menjadi lebih baik dalam rangka
mencapai tujaun yang maksimal.
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sigit Wirawan 2009 disimpulkan bahwa penerapan pengajaran remedial bilangan bulat dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa berkesulitan belajar pada mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri Wonorejo Kecamatan Jatiyoso
Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 20082009. Dari penelitian Siti Rohmaning Dyah Annahiyah 2010 disimpulkan
bahwa penggunaan pembelajaran remedial dapat meningkatkan ketrampilan membaca dan menulis permulaan pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa
kelas I SD Negeri Ngoresan Surakarta Tahun 20092010. Pada tahap pra tindakan
commit to user nilai rata-rata membaca 50,33 meningkat menjadi 57,28 pada siklus I, dan 71,94
pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata menulis pada tahap pra tindakan sebesar 49,17 meningkat menjadai 57,04 pada siklus I dan 70 pada siklus II, untuk siswa
belajar tuntas yang semula 0 meningkat menjadi 35,67 pada siklus I dan 93,33 pada siklus II.
Hasil penelitian Sri disimpulkan bahwa dengan
remedial teaching
hasil belajar kemampuan membaca lancar siswa dapat meningkat, pada pembelajaran
siklus I diperoleh nilai rata-rata 61,83, sedangkan siklus II nilai rata-rata 66,00 dan siklus III nilai rata-rata yang dicapai siswa 80,33.
http:digilib.fkip.uns.ac.idcontentsskripsi.php , diakses 12 April 2011
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Neneng Rosmawati tahun
2010
disimpukan bahwa melalui pengajaran remedial dengan strategi
active knowledg
e sharing dapat mengurangi kesulitan belajar siswa. Adapun kesulitan siswa ditinjau dari aspek konsep dari 27 siswa 71,79sebelum tindakan, pada
putaran I berkurang menjadi 24 siswa 61,54, putaran II berkurang menjadi 15 siswa 38,46, pada putaran III berkurang menjadi 9 siswa 23,08. Kesulitan
siswa ditinjau dari aspek prasyarat siswa yang tuntas atau berhasil dalam menguasai pelajaran matematika sebelum penelitian sebanyak 23 siswa
58,97, pada putaran I berkurang menjadi 20 siswa 51,28, pada putaran II berkurang menjadi 12 siswa 30,76, pada putaran III berkurang menjadi 8
siswa 20,51. Siswa yang tuntas atau berhasil dalam menguasai pelajaran matematika, sebelum penelitian 10 siswa 25,64, pada putaran I menjadi 16
siswa 41,03, pada putaran II menjadi 25 siswa 64,10, pada putaran III menjadi 30 siswa 76,93. Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui
pengajaran remedial dengan strategi
active knowledge
sharing dapat meminimalisasikan kesulitan belajar siswa.
http:digilib.ums.ac.idgsdlcollect skripsiarchivesHASH01c2d3c20582.dirdoc.pdf
, diakses 12April 2011
C. Kerangka Berpikir