commit to user 3
Mepersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. 4
Menyiapkan lembar kerja 5
Menyiapkan blangko wawancara 6
Menyiapkan blangko angket motivasi 7
Menyiapkan blangko observasi untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajan
8 Menyiapkan soal evaluasi
b. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Februari 2011 dengan menerapkan pengajaran remedial dengan pokok bahasan operasi penjumlahan
pecahan. Kegiatan diawali dengan guru memantau kebersihan ruangan kelas, mengecek kerapian seragam sekolah para siswa, dan merapikan meja dan kursi
siswa. Kemudian guru mengajak para siswa untuk berdoa bersama, mengabsensi siswa satu per satu. Setelah itu guru membagikan angket motivasi kepada para
siswa. Sebagai kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
“Aku Anak Kelas V”. kemudian guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberikan soal yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran ini. Guru mendiskripsikan materi tentang operasi penjumlahan pada pecahan,
kemudian guru membagi siswa menjadi 3 kelompok untuk mendiskusikan beberapa soal yang telah disiapkan oleh guru. Kemudian guru minta perwakilan
kelompok untuk maju ke depan untuk mengerjakan soal yang telah dikerjakan dalam kelompok. Setelah itu guru mengkoreksi pekerjaan siswa dan memberikan
pemantapan dari materi yang telah dipelajari, kemudian guru mengadakan evaluasi belajar. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar para
siswa selalu rajin belajar dan memberikan pekerjaan rumah.
c. Observasi
Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan
commit to user pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan penerapan pengajaran remedial pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penerapan pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa kelas V dalam pelajaran matematika.
Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan 1 siklus I dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9.
1. Aktivitas Siswa
a. Perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran cukup.
b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar kurang.
c. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal kurang.
d. Minat siswa untuk belajar cukup.
e. Peran serta siswa dalam diskusi kelompok cukup.
f. Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 2,11.
2. Aktivitas Guru
a. Guru mempersiapkan sumber belajar kurang.
b. Guru memulai pembelajaran cukup.
c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik.
d. Pendekatan yang dilakukan guru kurang.
e. Guru dalam pemanfaatan media pembelajaran cukup.
f. Guru menggunakan bahasa cukup.
g. Guru mengakhiri pelajaran baik.
h. Aktifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah 2,10.
Hasil-hasil tindakan pembelajaran pada pertemuan ke-1 meliputi hasil tes dan hasil non tes. Hasil-hasil tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :
1 Hasil tes
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada akhir pertemuan ke-1 Siklus I, diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh dari 11 siswa yang mengikuti
pembelajaran remedial adalah sebesar 15 dan nilai tertinggi sebesar 95. Nilai
commit to user rata-rata untuk hasil tes pertemuan ke-1 ini adalah 50,90.
Berdasarkan hasil tes pada pertemuan ke-1, dapat diketahui bahwa dari 11 siswa yang mengikuti pembelajaran remedial baru 4 siswa atau 36,36
yang mencapai ketuntasan belajar dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 63,64. Hasil tes matematika pada pertemuan ke-1 ini dapat disajikan
pada tebel 1 berikut dan dapat dilihat pada lampiran 12. Tabel 1 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Pertemuan ke-1 Siklus I
No Interval Nilai
Frekuensi Persentase
1 15 - 28
1 9,09
2 29 - 42
6 54,55
3 43 - 56
4 57 - 70
2 18,18
5 71 - 84
1 9,09
6 85 - 100
1 9,09
Jumlah 11
100 Dari tabel data frekuensi nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-1
Siklus I di atas dapat digambarkan ke dalam gambar 1 berikut.
Gambar 1 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-1 Siklus I
1 6
2 1
1 1
2 3
4 5
6 7
14.5 28.5
42.5 56.5
70.5 84.5
99.5
F r
e k
u e
n s
i
Nilai
commit to user Dari tabel 1 dan gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa setelah
dilaksanakannya pertemuan ke-1 siklus I, siswa yang memperoleh nilai antara 15-28 sebanyak 1 siswa atau 9,09, 29-42 sebanyak 6 siswa atau 54,55, 43-
56 sebanyak 0 siswa atau 0, 67-70 sebanyak 2 siswa atau 18,18, 71-84 sebanyak 1 siswa atau 9,09 dan yang memperoleh nilai antara 85-100
sebanyak 1 siswa atau 9,09.
2 Hasil Non Tes
Hasil non tes diperoleh dari penyebaran angket mengenai motivasi belajar siswa yang terdiri dari 26 butir pertanyaan. Diketahui pada pertemuan
ke-1, motivasi belajar siswa dapat dikatakan masih rendah, hal ini berdasarkan perolehan skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 76,18. Hasil
penyebaran angket motivasi belajar selanjutnya disajikan ke dalam tabel 2 berikut dan dapat dilihat pada lampiran 12.
Tabel 2 Data Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori Pertemuan ke-1 Siklus I
No Skor Berdasarkan Kategori
Frekuensi Presentase
1 Rendah
Skor antara 52-77 5
45,46 2
Sedang Skor antara 78-102
5 45,46
3 Tinggi
Skor antar 103-130 1
9,09 Jumlah
11 100
Dari tabel data motivasi belajar siswa di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori rendah, yaitu
dengan rentang skor antara 52-77 sebanyak 5 Siswa atau 45,46. jumlah siswa dengan skor motivasi belajar kategori sedang, yaitu dengan rentang skor
antara 78-103 sebanyak 5 siswa atau 45,46. Sedangkan jumlah siswa dengan skor motivasi belajar kategori tinggi, yaitu dengan rentang skor antara
104-130 sebanyak 1 siswa atau 9,09. Data skor motivasi belajar siswa tersebut selanjutnya dapat digambarkan ke dalam gambar 2 berikut ini.
commit to user Gambar 2 Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa Pertemuan ke-1 Siklus I
d. Refleksi