Pengertian Pecahan Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

commit to user 5 Siswa dapat memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki raas ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah KTSP Depdiknas, 2009: 27.

g. Pengertian Pecahan

Menurut Muchtar A. Karim 1998: 6.4, “Pecahan adalah perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda atau himpunan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu himpunan terhadap himpunan semula”. Maksud dari “perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda” adalah apabila suatu benda dibagi menjadi beberapa bagian yang sama, maka perbandingan setiap bagian tersebut dengan keseluruhan bendanya menciptakan lambang dasar suatu pecahan. Sedangkan maksud dari “himpunan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu himpunan terhadap himpunan semula” yaitu suatu himpunan dibagi atas himpunan bagian yang sama, maka perbandingan setiap himpunan bagian yang sama itu terhadap keseluruhan himpunan semula akan menciptakan lambang dasar sutu pecahan. Menurut Heruman 2007: 43, “Pecahan diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatiakn, yang biasanya ditandai denagn arsiran. Bagian inilah yang dinamakan denagn pembilang. Adapaun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut”. Cholis Sa’dijah 2003: 73 mengemukakan bahwa “Pecahan merupakan bilangan yang dapat dinyatakan sebagai perbandinagn dua bilangan cacah a dan b, ditulis dengan syarat b 0. Dengna demikian secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu : 1 pecahan biasa, 2 pecahan decimal, 3 pecahan persen, 4 pecahan campuran”. Menurut Wikipedia 2010: 1, “Pecahan adalah bagian dari keseluruhan atau merupakan hasil bagi suatu bilangan cacah dengan bilangan cacah bukan nol yang lain. Dari pendapat tersebut dapat dirumuskan atau digambarkan menjadi . commit to user Jika p dan q bilangan cacah dengan q 0, maka merupakan bilangan pecahan dengan p disebut pembilang dan q disebut penyebut” Bertolak dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pecahan adalah bilangan yang mempunyai jumlah kurang atau lebih dari utuh, terdiri dari pembilang dan penyebut, pembilang merupakan bilangan terbagi, dan penyebut merupakan bilanagn pembagi. Cara pengenalan konsep pecahan akan lebih bermakna apabila didahului denagn soal cerita yang menggunakan obyek nyata, misalnya buah apel, sawo, jeruk atau kue. Alat peraga selanjutnya berupa bangun datar seperti persegi, lingkaran yang nantinya akan sangat membantu dalam pemahaman konsep. Misalnya pada pecahan ̊ . Pada pecahan tersebut dapat diperagakan dengan langkah sebagi berikut : 1 Melipat kertas berbentuk lingkaran atau persegi sehingga menjadi dua bagian yang lipatannya tepat menutupi bagian yang lainnya. 2 Bagian yang dilipat dibuka dan diarsir sesuai bagian yang dikehendaki, sehingga didapat gambar sebagai berikut : 3 Pecahan ̊ dibaca setengah atau satu per dua atau seperdua. 4 Angka “1” disebut pembilang, yaitu merupakan daerah pembilangan. 5 Angka “2” disebut penyebut, yaitu merupakan 2 bangian yang sama dari keseluruhan. Selain mengenalkan pecahan dengan melipat kertas, peragaan dapat pula dengan pita atau tongkat yang dipotong dengan pendekatan pengukuran panjang, yang dapat pula mengenalkan letak pecahan pada garis bilangan. commit to user

h. Jenis-jenis Pecahan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LEMAHIRENG KECAMATAN KEMUSU KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 5 82

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGTENGAH 3 KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 4 112

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Negeri I Malangjiwan Kebonarum Klaten Tahun 2013/2014.

0 1 17

PENDAHULUAN PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI KEDEN 2 KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011.

0 0 7

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAJAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 18

PENDAHULUAN PENERAPAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAJAN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 5

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PKN Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PKN Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 7

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PKN Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Advokasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Negeri Geneng 1 Miri Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

0 1 6