commit to user Dari tabel data motivasi belajar siswa di atas, dapat diketahui bahwa
jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori rendah, yaitu dengan rentang skor antara 52-77 sebanyak 3 Siswa atau 27,3. jumlah
siswa dengan skor motivasi belajar kategori sedang, yaitu dengan rentang skor antara 78-103 sebanyak 5 siswa atau 45,5. Sedangkan jumlah siswa dengan
skor motivasi belajar kategori tinggi, yaitu dengan rentang skor antara 104- 130 sebanyak 3 siswa atau 27,3. Data skor motivasi belajar siswa di atas
selanjutnya dapat digambarkan ke dalam gambar 6 berikut ini.
Gambar 6 Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa Pertemuan ke-1 Siklus II Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada
motivasi belajar siswa. Pada pertemuan ke-1 Siklus I skor rata-rata motivasi belajar siswa adalah 76,27, dan pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat
menjadi 91,82.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada pertemuan ke-1 Siklus II, terlihat bahwa penerapan pengajaran remedial dengan
menggunakan media gambar pecahan yang menarik, mengoptimalkan metode diskusi kelompok, guru mencoba mengajar dengan lebih santai dan mengadakan
3 5
3
1 2
3 4
5 6
Rendah Sedang
Tinggi
commit to user pendekatan pada siswa yang mengalami kesulitan ternyata cukup efektif. Hal ini
ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan hasil refleksi non tes
menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada pertemuan ke-1 siklus II mengalami peningkatan dibandingkan pada pertemuan dan siklus I.
Hasil refleksi wawancara diketahui bahwa kesulitan yang masih dihadapi siswa adalah ketika harus menentukan KPK dari kedua penyebut pecahan apabila
operasi hitung tersebut memiliki penyebut yang tidak sama.
Pertemuan ke-2 a.
Perencanaan Tindakan
Pada pertemuan ke-2 materi matematika yang diajarkan adalah operasi hitung pengurangan pecahan, yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 2 Maret 2011.
Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pertemuan ke-2, guru melakukan perbaikan yaitu dengan mencoba mengajar dengan lebih santai, menggunakan
media gambar pecahan yang lebih menarik, mengoptimalkan metode diskusi kelompok dengan mencoba menggabungkan siswa-siswa yang memiliki
kemampuan yang sama, dengan harapan siswa dapat lebih aktif dalam kelompok, dan peneliti akan mencoba mengadakan pendekatan kepada para siswa yang
memang memiliki prestasi dan motivasi belajar yang rendah. Tindakan yang dilakukan dalam tahap persiapan ini meliputu : 1 guru
mempersiapkan RPP Terlampir, 2 mempersiapkan alat peraga pecahan, 3 menyiapkan instrument angket motivasi, 4 mempersiapkan instrument observasi,
5 mempersiapkan instrument wawancara, dan 6 mempersiapkan soal evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan