commit to user
c. Observasi
Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pengajaran remedial yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan perekaman dengan kamera. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan
pembelajaran dengan penerapan pengajaran remedial pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penerapan pengajaran remedial dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa kelas V dalam pelajaran matematika.
Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan 1 siklus II dapat dilihat pada lampiran 17 dan 18.
1. Aktivitas Siswa
a. Perhatian siswa pada saat mengikuti pelajaran cukup.
b. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar cukup.
c. Kemandirian siswa dalam mengerjakan soal cukup.
d. Minat siswa untuk belajar cukup.
e. Peran serta siswa dalam diskusi kelompok cukup.
f. Keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebesar 2,44.
2. Aktivitas Guru
a. Guru mempersiapkan sumber belajar baik.
b. Guru memulai pembelajaran baik.
c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru baik.
d. Pendekatan yang dilakukan guru baik.
e. Guru dalam pemanfaatan media pembelajaran baik.
f. Guru menggunakan bahasa baik.
g. Guru mengakhiri pelajaran baik.
h. Aktifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran adalah 2,86.
Hasil-hasil tindakan pembelajaran pada pertemuan ke-1 meliputi hasil tes dan hasil non tes. Hasil-hasil tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :
1 Hasil tes
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada akhir pertemuan ke-1 Siklus
commit to user I, diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh dari 11 siswa yang mengikuti
pembelajaran remedial adalah sebesar 40 dan nilai tertinggi sebesar 85. Nilai rata-rata untuk hasil tes pertemuan ke-1 ini adalah 65,45. Hasil selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 21. Berdasarkan hasil tes, dapat diketahui bahwa dari 11 siswa yang
mengikuti pembelajaran remedial ada 7 siswa atau 63,6 yang mencapai ketuntasan belajar dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 36,4. Hasil
tes matematika pada pertemuan ke-1 ini dapat disajikan pada tebel 7 berikut ini.
Tabel 7 Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Ketuntasan Belajar Siswa pada Pertemuan ke-1 Siklus II
No Interval Nilai
Frekuensi Persentase
1 29 - 42
1 9,09
2 43 - 56
2 18,18
3 57 - 70
4 36,36
4 71 - 84
1 9,09
5 85 - 100
3 27,27
Jumlah 11
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah dilaksanakannya pertemuan ke-2 siklus I, siswa yang memperoleh nilai antara 15-28 sebanyak
0 siswa atau 0, 29-42 sebanyak 1 siswa atau 9,09, 43-56 sebanyak 2 siswa atau 18,18, 57-70 sebanyak 4 siswa atau 36,36, 71-84 sebanyak 1 siswa
atau 9,09, dan yang memperoleh nilai antara 85-100 sebanyak 3 siswa atau 27,27. Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada pertemuan ke-1
Siklus II di atas dapat digambarkan ke dalam gambar 5 berikut ini.
commit to user Gambar 5 Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pertemuan ke-1 Siklus II
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada hasil belajar siswa. Pada pertemuan ke-1 Siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa
adalah 50,90, dan pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat menjadi 65,45. 2
Hasil Non Tes Hasil non tes diperoleh dari penyebaran angket mengenai motivasi
belajar siswa yang terdiri dari 26 butir pertanyaan. Diketahui pada pertemuan ke-2, diperoleh skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 91,82. Dari skor
rata-rata ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sedang. Hasil penyebaran angket motivasi belajar selanjutnya disajikan ke dalam tabel 8
berikut dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21. Tabel 8 Data Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Siklus II pertemuan ke-1 No
Kategori Jumlah
1 Rendah
Skor antara 42-77 3
27,3 2
Sedang Skor antara 78-102
5 45,4
3 Tinggi
Skor antar 103-130 3
27,3 Jumlah
11 100
1 2
4
1 3
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
14.5 28.5
42.5 56.5
70.5 84.5
99.5
F r
e k
u e
n s
i
Nilai
commit to user Dari tabel data motivasi belajar siswa di atas, dapat diketahui bahwa
jumlah siswa yang memperoleh skor motivasi belajar dengan kategori rendah, yaitu dengan rentang skor antara 52-77 sebanyak 3 Siswa atau 27,3. jumlah
siswa dengan skor motivasi belajar kategori sedang, yaitu dengan rentang skor antara 78-103 sebanyak 5 siswa atau 45,5. Sedangkan jumlah siswa dengan
skor motivasi belajar kategori tinggi, yaitu dengan rentang skor antara 104- 130 sebanyak 3 siswa atau 27,3. Data skor motivasi belajar siswa di atas
selanjutnya dapat digambarkan ke dalam gambar 6 berikut ini.
Gambar 6 Grafik Skor Motivasi Belajar Siswa Pertemuan ke-1 Siklus II Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pada
motivasi belajar siswa. Pada pertemuan ke-1 Siklus I skor rata-rata motivasi belajar siswa adalah 76,27, dan pada pertemuan ke-1 Siklus II meningkat
menjadi 91,82.
d. Refleksi