Definisi Stigma dan Diskriminasi .1 Definisi Stigma dan Diskriminasi

dan akses layanan kesehatan Mawar et al, 2005. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian Gilbert Walker 2010 yang menemukan bahwa rasa takut akan stigma berperan penting dalam pengalaman ODHA mulai dari tes awal sampai komitmen terhadap pengobatan ART. Hal ini juga berdampak terhadap hubungan mereka dengan keluarga dan pengalaman seksual mereka. Dampak sosial yang disebabkan HIV-AIDS, yaitu stigma dan diskriminasi, merupakan masalah yang kompleks. Faktor-faktor yang berkaitan dengan reaksi sosial ini di masyarakat merupakan hal yang bevariasi sesuai dengan konteks masyarakat di komunitas atau negara tersebut. 2.3 Upaya Penanggulangan HIV-AIDS terkait Stigma dan Diskriminasi HIV- AIDS 2.3.1 Pemberdayaan ODHA dalam Prinsip GIPA Secara global, para ahli beserta praktisi kesehatan dan sosial berusaha menemukan cara untuk menanggulangi epidemi ini dengan memperkenalkan suatu paradigma yaitu GIPA Greater Involvement of People Living with HIV-AIDS.

2.3.1.1 Definisi

Menurut UNAIDS, GIPA bukanlah suatu proyek atau program. GIPA adalah prinsip yang menfasilitasi kesuksesan yang lebih baik dari respon lokal, nasional atau global terhadap HIV-AIDS. Prinsip GIPA berarti melibatkan ODHA di tiap level respon terhadap HIV-AIDS Van Roey, 1999. Keterlibatan ODHA dalam sistem penanggulangan HIVAIDS bervariasi untuk setiap ODHA. Seperti yang dapat dilihat dari piramida berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Piramida Keterlibatan ODHA Sumber: UNAIDS, 1999 2.3.1.2 Tujuan GIPA dalam Penanggulangan HIV-AIDS Menurut UNAIDS, ada banyak alasan mengapa GIPA sangat penting bagi penanggulangan epidemi HIV-AIDS. Pada tingkat sosial, keterlibatan ODHA membantu mengurangi stigma dan diskriminasi, serta memberi tanda bagi masyarakat tentang penerimaan dan pengenalan pentingnya ODHA. Di dalam organisasi, Universitas Sumatera Utara keterlibatan dapat menjadi alat yang ampuh dalam merobohkan batasan-batasan, baik subjektif maupun objektif. Selain mengurangi diskriminasi, GIPA dapat memperkuat sebuah organisasi atau kegiatan dengan memaparkannya pada sudut pandang yang diberikan secara khas oleh pengalaman ODHA. Penguatan ini dapat terjadi pada tingkat pembentukan tim dan peningkatan semangat, atau dapat juga mencakup perkembangan bermakna pada cara kerja organisasi yang bersangkutan. ODHA dapat memberikan fungsi dukungan yang berharga dalam organisasi atau kegiatan yang telah menggunakan “petugas AIDS” sebagai pendidik kesehatan masyarakat, dokter, psikolog dan pekerja sosial. Walaupun para pekerja biasanya menerima sedikit dukungan praktek dan emosional dalam kegiatan pencegahan dan pendidikan AIDS, ODHA dapat memberi mereka wawasan, membantu meningkatkan rasa percaya diri dan juga meyakinkan betapa berharganya sumbangan mereka. Akhirnya, GIPA juga mempunyai manfaat yang penting bagi ODHA secara individu. Pengalaman menunjukkan bahwa keterlibatan jenis ini terutama jika dilakukan setelah merasa putus asa dan depresi dapat membangun semangat seseorang. ODHA seperti orang pada umumnya perlu merasa berharga atas apa yang mereka berikan. Keterlibatan dapat mendukung dan memberdayakan orang HIV-positif dengan cara yang meningkatkan nilai sumbangannya pada suatu organisasi atau kegiatan.

2.3.2 Positive Prevention Pencegahan Positif