keterlibatan dapat menjadi alat yang ampuh dalam merobohkan batasan-batasan, baik subjektif maupun objektif.
Selain mengurangi diskriminasi, GIPA dapat memperkuat sebuah organisasi atau kegiatan dengan memaparkannya pada sudut pandang yang diberikan secara
khas oleh pengalaman ODHA. Penguatan ini dapat terjadi pada tingkat pembentukan tim dan peningkatan semangat, atau dapat juga mencakup perkembangan bermakna
pada cara kerja organisasi yang bersangkutan. ODHA dapat memberikan fungsi dukungan yang berharga dalam organisasi atau kegiatan yang telah menggunakan
“petugas AIDS” sebagai pendidik kesehatan masyarakat, dokter, psikolog dan pekerja sosial. Walaupun para pekerja biasanya menerima sedikit dukungan praktek dan
emosional dalam kegiatan pencegahan dan pendidikan AIDS, ODHA dapat memberi mereka wawasan, membantu meningkatkan rasa percaya diri dan juga meyakinkan
betapa berharganya sumbangan mereka. Akhirnya, GIPA juga mempunyai manfaat yang penting bagi ODHA secara individu.
Pengalaman menunjukkan bahwa keterlibatan jenis ini terutama jika dilakukan setelah merasa putus asa dan depresi dapat membangun semangat seseorang. ODHA
seperti orang pada umumnya perlu merasa berharga atas apa yang mereka berikan. Keterlibatan dapat mendukung dan memberdayakan orang HIV-positif dengan cara
yang meningkatkan nilai sumbangannya pada suatu organisasi atau kegiatan.
2.3.2 Positive Prevention Pencegahan Positif
Pengetahuan yang diberikan kepada ODHA diharapkan dapat mengubah perilaku ODHA dan memutus rantai penularan kepada orang lain dan hal ini membutuhkan
Universitas Sumatera Utara
usaha promosi kesehatan. Strategi promosi untuk pencegahan HIV-AIDS biasanya sebagian besar terfokus kepada orang-orang yang tidak terinfeksi supaya mereka
tidak terkena infeksi. Hanya sedikit usaha promosi pencegahan HIV-AIDS kepada orang-orang yang terinfeksi ODHA. Beberapa tahun belakangan, terjadi perubahan
dalam hal ini di kalangan organisasi non-pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat, dimana strategi pencegahan penularan HIV-AIDS difokuskan kepada
orang-orang yang terinfeksi. Hal ini dikenal dengan Pencegahan Positif Positive Prevention.
Pencegahan positif bertujuan untuk meningkatkan harga diri, kepercayaan diri dan kemampuan seseorang yang positif HIV-AIDS untuk melindungi kesehatan diri
mereka dan menghindari penularan infeksi kepada orang lain International HIVAIDS Alliance, 2007. Menurut para praktisi kesehatan, Pencegahan Positif
didasarkan pada realitas dan sudut pandang ODHA itu sendiri. ODHA adalah individu yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang bervariasi. Mereka memiliki
hak pribadi untuk memilih, misalnya berhubungan seks atau tidak, oleh karena itu mereka membutuhkan informasi yang jelas dan dukungan yang praktis untuk
memastikan bahwa pilihan mereka aman untuk mereka dan pasangan mereka. Dari penjelasan di atas dapat dilihat, melalui Pencegahan Positif, ODHA diharapkan
bukan hanya sekedar tahu dan dapat mengajar orang lain aktif di LSM tetapi juga menjadi role model dalam perilaku pencegahan penularan HIV-AIDS kepada orang
lain seperti perilaku memakai kondom secara konsisten, tidak melakukan seks berisiko atau menggunakan jarum suntik bergantian.
Universitas Sumatera Utara
Menurut International HIVAIDS Alliance 2007, Pencegahan Positif difokuskan pada komunikasi, informasi, dukungan dan perubahan kebijakan, tidak berdasarkan
penghakiman, stigma atau diskriminasi. Secara praktis, Family Health International FHI mengadopsi prinsip ini ke dalam kerangka Pencegahan Positif berikut ini:
Tabel 2.3 Pencegahan Positif Intervensi Generik
Dukungan dan Pendidikan
kesehatan Pelayanan dan
Komodita Mobilisasi
Komunitas Advokasi
dan
Perubahan Kebijakan
Strategi Strategi Komunikasi Menyeluruh
Intervensi tingkat individu dan
kelompok Upaya
pencegahan dan persediaan
komoditas Kelompok
dukungan sebaya Melibatkan
orang dengan
status HIV positif dalam
komponen program
yang berbeda-
beda
Tabel 2.3 Lanjutan
Proses konseling pasca tes dan
konseling berkesinambungan
Tes HIV dan konseling
Pembentukan rujukan jaringan
sosial Advokasi
untuk Pencegahan
HIV
Universitas Sumatera Utara
Konseling untuk pasangan dengan
status sero yang tidak sama
Perawatan dan Pengobatan
Melatih orang yang berstatus
HIV positif menjadi konselor
atau manajer kasus
Menciptakan lingkungan
yang mendukung
untuk pencegahan
positif
Penguatan pencegahan positif
melalui pengurangan
dampak buruk dan program
penggantian jarum suntik dan CoC
Continum of Care
Pengembangan sistem jaringan
rujukan
Diadaptasi dari Positive Prevention, prevention HIV with People Living with HIV: International HIVAIDS Alliance, Frontries Prevention Project, 2007
2.4 Kerangka Pikir
Universitas Sumatera Utara