Selektivitas Konsep Diri ODHA dan Komunikasi Interpersonal ODHA

5.3.4 Selektivitas

Rakhmat menyatakan, konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi keterbukaan kita terhadap suatu pesan, bagaimana kita mempersepsi pesan itu dan apa yang kita ingat. Ini yang dinamakan terpaan selektif yaitu kita hanya membuka diri kepada hal-hal yang berkaitan dengan konsep diri kita, persepsi selektif yaitu kita merespon terhadap hal-hal yang sesuai dengan konsep diri kita, dan ingatan selektif yaitu ingatan kita hanya terbatas untuk hal-hal yang berhubungan dengan konsep diri kita. Dalam hubungannya dengan HIV-AIDS, konsep diri Astri sebagai seorang ODHA memang mempengaruhi keterbukaannya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan HIV-AIDS. Astri bertemu dengan orang-orang yang berhubungan dengan HIV- AIDS, para stakeholder, tokoh agama, mahasiswa dan lainnya dalam rangka advokasi atau sosialisasi. Astri juga mengetahui isu-isu baru tentang HIV-AIDS baik dari program pemerintah atau Internasional, pengobatan, ataupun masalah dana untuk pengembangan program penanggulangan HIV-AIDS. Sebagai seorang ODHA, Handoko juga memiliki selektivitas dalam berkomunikasi. Handoko mengetahui banyak hal tentang narkoba dan HIV-AIDS, hanya saja masih terbatas dalam hal menyampaikannya. Handoko juga mengetahui isu-isu seputar HIV-AIDS dan narkoba seperti pengobatan, kisah inspiratif tentang ODHA atau mantan pecandu, program pemerintah. Selain sebagai ODHA, Astri dan Handoko juga memiliki konsep diri yang lebih luas dan juga memiliki filter untuk apa yang ingin mereka ketahui dan apa yang tidak Universitas Sumatera Utara perlu mereka ketahui. Sebagai contoh, Handoko sangat terbuka terhadap informasi mengenai olahraga karena Handoko menyukai olahraga dan ingin berprestasi dari situ. Astri juga demikian, sebagai seorang ibu, tentu Astri berkomunikasi dengan guru anaknya untuk mengetahui perkembangan anaknya. Dalam hal selektivitas, konsep diri baik Astri dan Handoko sama-sama mempengaruhi selektivitas mereka terhadap hal-hal yang mereka dengar atau yang mereka lakukan. Dalam hubungan interaksinya dengan orang lain, konsep diri Astri dan Handoko berperan besar. Orang yang memiliki konsep diri positif akan menjadi komunikan yang terbuka kepada orang lain tembus pandang. Dalam hal ini, Astri memiliki konsep diri yang positif dan Handoko sedang membangun konsep diri yang positif. Dalam hal keterbukaan, status ODHA Astri dan Handoko memiliki pengaruh besar dalam keterbukaan mereka kepada orang lain. Dalam hal kepercayaan diri, Astri yang lebih percaya diri terlihat lebih berani berkomunikasi dengan orang lain dibandingkan dengan Handoko yang kurang percaya diri. Dalam hal selektivitas, konsep diri mereka berdua berpengaruh terhadap selektivitas mereka, khususnya konsep diri mereka sebagai ODHA.

5.4 Konsep Diri ODHA dalam Sistem Penanggulangan HIV-AIDS