Astri mengaku perbedaan antara ia dan suaminya terutama dalam hal demikian. Menurut pengakuan Astri terdapat perbedaan cara pandang mengenai gaya hidup
antara Astri dan suaminya. Suami Astri, dalam hal ini, tidak sungkan untuk membeli barang-barang mahal yang menurut Astri tidak terlalu berguna. Suami Astri sendiri
tahu tentang sifat Astri dan kerap menutupi kebiasaannya ini untuk menghindari konflik dengan Astri.
“Pernah dulu aku nemuin barang apa gitu, trus aku tanya ama dia, berapa harganya.. trus dia bilang itu cuma pinjem.. Pinjem kok
baru, aku bilang.. Pinjem dimana kok baik kali ngasi barang masih baru.. Ya yang kayak gitu sering buat berantem.. Menurutku
sayang aja, kok ga beli di pasar yang jauh lebih murah, toh fungsinya sama..”
Astri merupakan pribadi yang sederhana dan tidak menilai segala sesuatu berdasarkan nilai materilnya. Hal ini juga yang berusaha Astri ajarkan kepada anaknya. Sifat Astri
ini menolongnya untuk tetap berada di LSM dengan motivasi yang tulus.
b.Pribadi yang Suka Menolong
Astri adalah pribadi yang suka menolong orang lain. Hal ini kelihatan dari aktivitas Astri sehari-hari dan juga cerita tentang pengalamannya bahwa ia sering menolong
orang lain baik dalam hal tenaga, waktu, pemikiran dan uang. Rika, sahabat Astri juga menyetujui hal tersebut.
Astri mengenali sifat ini sebagai suatu kelebihan yang dia miliki dari dahulu. Bahkan sebelum ia terinfeksi HIV, Astri sudah memiliki sifat tersebut. Keberadaan Astri di
tengah-tengah komunitas pekerjaannya saat ini, sangat menolong Astri mengekspresikan sifatnya dan ia menikmati hal tersebut.Saat ini, Astri bergabung
Universitas Sumatera Utara
dengan sebuah LSM yang bergerak dalam bidang HIV-AIDS di kota Medan. Sejak sang suami meninggal, Astri bergabung dengan LSM ini dan sampai saat ini terus
menikmati apa yang ia lakukan. Astri mengaku bahwa ia menyukai pekerjaan yang ia lakukan itu karena hasrat Astri memang ingin menolong banyak orang, terutama
orang-orang yang memiliki permasalahan akibat HIV-AIDS sama seperti Astri. Demikian pengakuan Astri:
“Senang kerja disini. Kita dah kayak kelurga. Dan aku bisa nolong banyak orang dengan kayak gini. Pekerjaan yang aku
ingini ya yang bisa nolong banyak orang..”
Astri menilai dirinya cukup memiliki pengalaman untuk dapat menolong ODHA lain menjadi berdaya. Selain karena hasratnya untuk menolong orang lain, Astri memang
memiliki banyak informasi yang dapat dibagikan kepada ODHA yang lain ataupun orang awam. Hal ini ditunjukkan Astri melalui perkataannya:
“Kalo kakak sering share pengalaman pribadi aja, misalnya kalo demam gimana, minum apa.. ”
Atas dasar pemikiran itu, maka Astri sendiri rela memberikan waktunya kepada ODHA yang membutuhkan pertolongannya. Astri mengakui telepon yang dia pegang
harus siap sedia 24 jam untuk menjawab kebutuhan dari ODHA. Rika, juga menyatakan pengalaman yang sama dalam berhubungan dengan ODHA. Rika sendiri
menilai Astri termasuk orang yang loyal yang dapat membantu orang lain menyelesaikan masalah mereka.
“Dia loyal.. kita butuh apa.. sharing? Biasanya dia itu.. ga usah jauh-jauh tadi malam aja gitu.. dibilangnya, antarin aku dulu ke
Universitas Sumatera Utara
tempat ini.. eh, ternyata sharing untuk cari solusi.. biasa dia tempat untuk curhat.”
Astri juga sudah terbiasa memberi solusi kesehatan kepada ODHA yang masih baru yang mengalami masalah kesehatan. Menyadari bahwa akses pengobatan
penyakit-penyakit umum ODHA terbatas, Astri sering berbagi dari pengalaman pribadinya kepada ODHA lain.
“Ya kalo penyakit yang umum kayak demam atau sakit kepala, ya yang bisa kita tangani sendiri ya sebisa mungkin ditangani sendiri.
Soalnya mau kemana lagi.. Ada sih dokter-dokter yang sudah biasa tempat kita datangin.. Bisa sih.. Tapi kan biasanya spesialis dan ga
enak juga dikit-dikit datang. Kalo kakak sering share pengalaman pribadi aja, misalnya kalo demam gimana, minum apa.. ”
Alasan Astri melakukan ini semua adalah karena ia merasa bahagia dapat berguna bagi orang lain, bahkan melakukan yang melebihi orang normal. Baginya, hal ini
merupakan cara yang paling tepat menghabiskan sisa umurnya yang tidak tahu kapan berakhir.
“..bukan masalah uang ya tapi ada rasa bahagia gitu kalo membantu orang-orang.. artinnya aku masih mampu melakukan
seperti orang normal, bahkan lebih dari orang normal.. menghabiskan umur yang ga tau kapan ini..”
Astri merupakan pribadi yang suka menolong orang lain. Astri dapat memberikan baik waktu, tenaga ataupun uang kepada orang tersebut. Astri senang jika dapat
memberikan solusi terhadap masalah orang lain. Hal ini yang menyebabkan Astri masih bertahan bekerja di tempat kerjanya sekarang. Astri melakukan ini karena ada
rasa bahagia menjadi berguna bagi orang lain, dapat melakukan seperti yang orang
Universitas Sumatera Utara
normal lakukan bahkan melebihi dari yang dilakukan orang normal. Astri berharap dapat membantu lebih banyak orang lagi sampai ia meninggal nanti.
c.Terbuka