menaikkan doa serenity prayer. Selain itu, sepanjang hari Handoko mengikuti sesi dengan berbagai macam topik, dan juga konseling. Melalui LSM juga Handoko
mendapat kesempatan untuk ikut bertanding futsal ke kejuaraan nasional yang membuat Handoko lebih percaya diri. Di LSM ini juga terdapat banyak kegiatan
olahraga atau kegiatan lainnya yang melibatkan banyak orang dan mengharuskan Handoko berinteraksi dengan orang lain. Konsep diri Handoko terbangun dengan
pengalaman-pengalamannya selama di LSM. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri Astri adalah anak,
keluarga mertua, pengalaman semasa kecil, orangtua, kepribadian, lingkungan sosial Astri. Dalam kasus Handoko, faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep
dirinya adalah keluarga, lingkungan sosial, kelompok geng, peran komunitas LSM dan hubungan dengan Tuhan.
5.3 Konsep Diri ODHA dan Komunikasi Interpersonal ODHA
Konsep diri kita akan mempengaruhi cara kita berkomunikasi dengan orang lain. Orang yang memandang dirinya tidak berharga, maka akan berperilaku seperti
yang ia yakini tentang dirinya dan hal itu akan mempengaruhinya bergaul dengan orang lain dan orang lain pun akan memperlakukan ia sedemikian. Hal ini juga terjadi
sebaliknya. Oleh sebab itu, pada pembahasan selanjutnya akan dilihat bagaimana konsep diri dari Astri dan Handoko mempengaruhi hubungan komunikasi
interpersoanl mereka.
5.3.1 Nubuat yang Dipenuhi Sendiri
Universitas Sumatera Utara
Astri memiliki pikiran yang positif dan optimis. Hal ini mepengaruhi Astri dalam berkomunikasi dengan orang lain. Astri tidak segan untuk bergaul dengan
siapa saja, dari kalangan mana saja. Astri berpikir, walaupun ia adalah ODHA, ia juga sama seperti orang pada umumnya dan A pun berperilaku demikian. Orang
melihat Astri sama seperti citra yang ingin A tampilkan yaitu tidak berbeda dengan orang normal lainnya.
Bagi Handoko, pada saat ia masih terlibat dengan narkoba, ia memiliki pengalaman dianggap jahat oleh lingkungan sosialnya. Hal ini membuat Handoko
bernubuat atas dirinya bahwa ia akan menjadi orang jahat. Handoko mewujudkannya dalam melakukan tindakan kriminal, bahkan pernah mendekam di penjara. Hal ini
tampak seperti yang dikatakan oleh Handoko: “Aku dulu kan dikenal sampah masyarakat kan.. payah juga la..
karena dulu kita berbuat jorok.. emang sampah la,, sampah..diam Geram la dulu waktu dibilang gitu.. kalian bilang gitu makin jadi
la aku..”
Saat ini, Handoko sudah menjalani rehabilitasi untuk ketergantungannya. Handoko juga sudah mulai dapat melihat bahwa dirinya adalah pribadi yang berharga
dan memiliki banyak kelebihan yang dapat dikembangkan. Tetapi ketika Handoko memiliki masalah dalam hidupnya, Handoko kembali menggunakan narkoba.
Handoko kembali menggunakan narkoba pada saat ia merasa stres, walaupun saat ini Handoko lebih dapat menguasai dirinya ketika menggunakan narkoba.
Menurut Rakhmat 1992 dan Beebe et al 2008, nubuat yang dipenuhi sendiri adalah harapan yang tersembunyi dalam diri seseorang yang diharapkan terjadi oleh
Universitas Sumatera Utara
orang itu. Oleh sebab itu seseorang akan bertingkah laku seperti yang ia pikirkan atau untuk mencapai yang ia inginkan. Astri melakukannya dengan berharap menjadi ibu
yang baik dan terlihat seperti orang yang tidak terinfeksi HIV. Dan sejauh ini Astri berhasil melakukannya. Handoko juga memiliki keinginan untuk menjadi orang yang
lebih baik dan bisa membahagiakan orangtuanya, tetapi ketika ia sedang berada dalam masalah, ia kembali menggunakan narkoba. Hal ini seakan-akan konsep diri
Handoko tidak dapat memenuhi nubuat yang ia ciptakan sendiri. Hal yang menarik dari orang yang kecanduan narkoba adalah adanya proses
yang terjadi dalam hidupnya yang tidak dapat dirubah hanya dengan perubahan kognisi. Menurut Hasiholan Tobing, selaku koordinator Jarkon’s Jaringan Korban
Napza Sumatera Utara, seorang pecandu narkoba memiliki sugesti untuk menggunakan narkoba, bahkan setelah ia sekian lama tidak menggunakannya lagi.
“Sebenarnya,,yang paling sulit itukan adiksi ini..kami punya sugesti kami terhadap narkoba..kek orang bernostalgia,,jadi kami
mengigat masa lalu..lalu kami tersugesti untuk make,,tapi kan kata sugesti itukan bahasa pecandu nya itu,,,tak ada bahasa
kedokteran itu,,misalnya kalau ada kami masalah,,baik dengan hubungan dengan orang lain,,pekerjaan yah,,yang diingat itu ya
masa-masa dulu makelah,,,dengan sendirinya tersugesti untuk makelah,,”
WHO dan UNDCP, seperti yang dikutip oleh McKim Pranoto dan Astuti, 2006 menjelaskan bahwa drug craving sugesti merupakan keinginan untuk mengalami
kembali pengalaman menggunakan zat psikoaktif. Pranoto dan Astuti mendapati bahwa sugesti memang menjadi penghalang dalam mencapai pemulihan dari
ketergantungan narkoba yang dapat muncul akibat stimulus-stimulus dalam hidup
Universitas Sumatera Utara
pemakai narkoba. Menurut mereka, faktor sugesti ini dapat ditekan dengan adanya kontrol diri yang kuat yang terlihat melalui usaha pengalihan pikiran dengan berbagai
macam aktivitas positif lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Hasiholan bahwa yang berperan dalam proses pemulihan pecandu narkoba dari keterikatannya adalah
diri mereka sendiri, yang tetap dibantu dengan rehabilitasi. “Rehab itu ga’ solusi untuk drugs.. Karena tergantung orangnya.
Rehab sebaik apapun, ya tetap tergantung orangnya,,tapi bukan berarti rehab ngk berguna. Tetapi rehab itu membantu karena
seingatku aku direhab itu hanya membantuku untuk berproses karena kontrolnya harus ada diriku..”
Jika dilihat dari pendapat William D. Brooks dan Philip Emmert Rakhmat, 1992 ada lima tanda orang yang memiliki konsep diri positif yaitu yakin akan kemampuannya
mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadarai bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan
perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat, mampu memperbaiki dirinya karena sanggup mengungkapkan aspek dari kepribadiannya yang tidak
disenanginya dan berusaha mengubahnya. Orang yang memiliki konsep diri positif akan menjadi komunikan yang terbuka kepada orang lain tembus pandang. Dalam
hal ini, Astri memiliki konsep diri yang positif dan Handoko sedang membangun konsep diri yang positif.
5.3.2 Membuka Diri