Saksi ahli, UJANG SUKARMAN Auditor BPKP

218 jj. Bahwa dari segi manfaat yang diharapkan hutan adalah areal eks PT. Inhutani IV adalah areal hutan produksi terbatas berdasarkan TGHK dan hutan harus dilestarikan sebagai kekayaan alam ; kk. Bahwa faktanya hutan tersebut sudah berubah menjadi kebun kelapa sawit pendapat saya adalah bisa saja hutan di ubah yang bertujuan agar masyarakat menjadi sejahtera dengan tanpa melanggar aturan yang ada ; ll. Bahwa apabila sebuah hutan diberikan jangka waktu 25 tahun untuk dikelola menjadi kebun kelapa sawit dan kemudian dijadikan hutan kembali, menurut saksi bisa saja terjadi seperti itu, dan yang saksi hitung mengenai hilangnya manfaat :

3. Saksi ahli, UJANG SUKARMAN Auditor BPKP

a. Bahwa saksi sebagai Auditor BPKP dan saya di bidang Akunting dan Auditing Akuntansi dan Pemeriksaan ; b. Bahwa untuk menghitung kerugian perekonomian negara dipercayakan kepada BPKP, yang dimaksud kerugian perekonomian negara atau kerugian keuangan negara adalah seperti yang dimuat didalam Undang- Undang No. 17 tahun 2003 tentang pemberatan tindak pidana korupsi dan termuat didalam Undang-undang No.17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara; c. Bahwa BPKP tidak dapat menghitung kerugian tegakan – tegakan dan untuk kasus ini hal – hal yang bersifat teknis di bidang kehutanan BPKP pada waktu menyatakan tidak berkompeten untuk menhitung dan hanya Universitas Sumatera Utara 219 memebrikan pendapat atas peritungan yang telah dilakukan oleh ahli kehutanan dari IPB; d. Bahwa saksi ahli yang menghitung kerugian dari IPB adalah Dr.Bramasto Nogroho,MS; e. Bahwa metode perhitungan oleh Dr.Bramasto Nogroho,MS , sudah sesuai dengan prinsip – prinsip audit di BPKP dan menurut pendapat saya perhiutngan yang dilakukan dengan professional dan sudah dapat dipertanggungjawabkan secara professional; f. Bahwa yang dihitung oleh Dr.Bramasto Nogroho,MS adalah kerugian Negara dan kerugian keuangan Negara dan kerugiannya tidak meliputi uang negara saja tetapi juga hak dan kewajiban yang timbul; g. Bahwa saksi Dr.Bramasto Nogroho,MS menyatakan yang dihitung adalah hilangnya manfaat , hilangnya manfaat tidak sama artinya dengan kerugian keuangan Negara dan hal tersebut tudak termasuk kerugian keuangan Negara; h. Bahwa dalam kasus ini jumlah kerugian Negara sekurang – kurangnya Rp 1,6 Trilyun berdasarkan perhitungan dari Dr.Bramasto Nogroho,MS ; i. Bahwa Dr.Bramasto Nogroho,MS menghitung berdasarkan kerugian hilangnya tegakan, PSDDR, rehabilitasi, kerugian lahan, metode – metode perhitungan tersebut sesuai dengan metode perhitungan audit BPKP. Kerugian Negraa dibidang kehutanan perhitungan harus dipisahkan kerugian dari tegakan dan kerugian dari PSDHDR, karena pemegang HPH disampoing harus membayar PSDHDR diharuskan juga menanam kembali kayu – kayu yang sudah ditebang; Universitas Sumatera Utara 220 j. Bahwa saksi mendukung perhitungan dari Dr.Bramasto Nogroho,MS ; k. Bahwa Auditor BPKP tidak dapat emmeriksa hal – hal yang teknis dan untuk menghitung hal – hal yang teknis dapat mengandalkan saksi; l. Bahwa saksi menenrima hasil perhitungan yang telah dilakukan dan tidak serta merta menerima begitu saja tetapi saksi juga memepelajari dan berdiskusi ; m. Bahwa saksi pernah berdiskusi dengan Dr.Bramasto Nogroho,MS , berkaitan dengan telepon dari Dr.Bramasto Nogroho,MS; di persidangan Dr.Bramasto Nogroho,MSmenyatakan tidak berkompeten menghitung kerugian keuangan Negara dan hanya menghitung biaya hilangnya manfaat, pendapat saksi adalah saya tidak berkompetan untuk menjawab; n. Bahwa saksi mengetahui RKPH PT.Inhutani tahun 1996 dan saya melihat tapi tidak mengetahui detailnya; o. Bahwa RKPH PT.Inhutani tahun 1996 untuk meneliti kondisi tahun 1998 sd 2005 dan RKPH adalah Rencana Kerja Pengusahaan Hutan untuk + 20 Tahun ke depan dan RKPH PT.Inhutani IV tahun 2996 adalah satu – satunya data yang ada; p. Bahwa berkaitan dengan keuangan Negara ,mengenai kekayaan Negra yang dipisahkan dan kekayaan Negara yang tidak dipisahkan adalah kekyaan Milik BUMN dan BUMD dan kekayaan Negara yang tidak dapat dipisahkan adalah APBN; q. Bahwa tegakan pohon di hutan termasuk kekayaan Negara yang dipisahkan atau kekayaan Negara yang tidak dapat dipisahkan , tidak ada Universitas Sumatera Utara 221 kaitannya dengan kekyaan Negara yang dapat dipisahlan dan yang tidak dapat dipisahkan;

4. Saksi Ahli , DR.RUDI SATRIO

Dokumen yang terkait

Penegakan Hukum Terhadap Kasus Penggelapan Premi Asuransi (Analisis Putusan No. 1952/Pid.B/2013/PN-Mdn)

7 150 82

Analisis Yuridis dan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pemerkosaan Anak(Studi Kasus Putusan No.300/PID.B/2013/PN.KBJ)

3 151 127

Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dalam Dunia Perbankan (Studi Putusan Nomor: : 79/Pid.Sus.K/2012/PN.MDN

1 55 94

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Eksekusi Barang Sitaan Berupa Aset Tidak Bergerak Hasil Tindak Pidana Korupsi Dalam Putusan Makamah Agung Republik Indonesia Atas Nama Terpidana Darianus Lungguk Sitorus

1 34 144

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Tindak Pidana di Bidang Perlindungan Konsumen Menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dari Perspektif Kebijakan Penanggulangan Kejahatan (Studi Putusan No.1821/Pid.B/2008/ PN/Medan)

5 77 139

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Perdagangan Ilegal Satwa Liar Yang Dilindungi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Register No.2.640/Pid.B/2006/PN.Medan, Register No.2.641/Pid.B/2006/PN.Medan dan Register No.2.642/Pid.B/2006/PN.Medan)

4 83 81

Penerapan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Secara Berlanjut (Studi Kasus No. 1636/Pid.B/2006/PN-MDN dan No. 354/PID/2006/PT-MDN)

5 123 163

ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN SELA TERHADAP EKSEPSI PENASIHAT HUKUM DALAM PERKARA PIDANA (Putusan No:1283/Pid.B/2006/PN.Jr)

0 6 16