145
5. Saksi, Prie Supriadi
44
a. Bahwa saksi mengetahui mengenai kawasan Hutan Padang Lawas
berdasarkan dokumen yang ada, kawasan hutan Pdang Lawas berdasarkan tataguna Hutan kesepakatan dan merupakan kesepakatan instansi –
instansi propinsi merupakan suatu kawasn hutan yang mempunyai + 178.508 ha, yang terinci dari hutan pago – pago, hutan TGHK itu sendiri
dan REG.40 ;
, di bawah sumpah pada pokoknya di persidangan
menerangkan;
b. Bahwa luas hutan pago – pago , TGHK dan Reg.40 adalah :Hutan pago –
pago, luasnya + 30.000 Ha ;Register 40, luasnya + 75.622 Ha ;Hutan TGHK, luasnya 72.886 Ha ;
c. Bahwa yang membedakan Reg.40 pago – pago dan TGHK, Reg.40 ditetapkan dengan GB No.50 Tahuh 1924 , pago – pago adalah penyerahan
tanah masyarakat kepada pemerintah dangan sistem panyerahan pago – pago, TGHK adalah Tata Guna Hutan Kesepakatan di instansi – instansi
propinsi kemudian dituangkan dalam SK Menteri Kehutanan; d. Bahwa sepengetahuan saksi kondisi hutan di Padang Lawas sekarnag
sudah dijadikan kebun kelapa sawit dan sisa hutan hanya + 14.000 Ha ; e. Bahwa saksi mengetahui sisa hutan di padang Lawas tinggal + 14.000 Ha
karena staf saksi pernah bersama tim meninjau hutan tersebut dan membuat laporan pad tahun 2004 yang menyatakan sisa hutan di Padang
Lawas + 14.000 Ha dengan berpencar – pencar;
44
Ibid, Hal.113.
Universitas Sumatera Utara
146 f. Bahwa berdasarkan dokumen yang ada di Dinas Kehutanan Prov.SUMUT,
yang mengelola perkebunan kelapa sawit di daerah Padang Lawas . menurut dokumen yang ada di kantor saya + 12 perusahaan yang
melakukan kegiatan di daerah padang lawas, antara lain : Koperasi Bukit Harapan, PT.Mazuma, PT.Kass, Koperasi Sebra Guna dan lainnya saksi
tidak hafal ; g. Bahwa luas yang dikuasai oleh KUD Langkimant menurut data terakhir +
14.000 Ha, luas yang dikuasai oleh PT.Mazuma menurut data terakhir + 11.500 Ha ;
h. Bahwa Koperasi Bukit Harapan pernah mengajukan izin ,hasil permohonan izin Koperasi Bukit Harapan diterima dan pernah dicabut oleh Menteri
Kehutanan ; sebelum kawasan Padang Lawas dijadikan kebun kelapa sawit ad yang mengelola kawasan itu yaitu HPH Godwin, PT.Barakas dan HPH
PT.Inhutani IV untuk mengelola kawasan kawasan hutan Padang Lawas ;- j. Bahwa para pemegang HPH seperti Godwin, PT.Barakas mulai mengelola
HPH yaitu : PT.Godwin mulai mengelola tahun 1973 dan HPH dicabut tahun 1990; PT.Barakas dan HPH PT.Inhutani IV baru mulai mengelola
tahun 1992 dan HPh dicabut tahun 2003 ; k. Bahwa jangka waktu tahun izin HPH + 30 Tahun , saksi tidak tahu
mengapa aizn HPH ada yang dicabut kurang dari 30 tahun: saksi pernah juga pernah atas perintah Mneteri Kehutanan untuk mengecek kebakaran
di Areal Padang lawas telah berubah mejadi perkebuanan Kelapa Sawit adlah Departemen Kehutanan melalui Menteri Kehutanan telah membuat
Universitas Sumatera Utara
147 surat kepada Kaplori dan jaksa gaung dan tembusan kepada Dinas
Kehutanan untuk mengusut tuntas perambahan hutan di Padang Lawas ; l. Bahwa sebelum perkara ini disidangkan, belum ada perkara ini yang
sejenis yang disidangkan, ini perkara pertama yang sampai ke persidangan ada perkara lainnya masih dalam proses di Kepolisian Sumatera Utara ;
m. Bahwa pada waktu tahun 2002 , saudara bersama tim mengadakan Operasi balak , dan sakis masuk juga ke lokasi Koperasi Bukit Harapan dan saksi
beserta tim tidak bisa masuk ke lokasi tersebut karena dihadang masa dan jalan di lobangi + 3 meter dan dilain waktu sewaktu anggotra DPRD
Sumatera Utara meninjau kembali meninjau kawasan padang Lawas, petugas Dinas Kehutanan baru bisa masuk ke lokasi tersebut dan hanya
orang perwakilan saja dan itu adalah hari terakhir Operasi Balaka ; n. Bahwa pemegang Hak pengelolaan atau HPH Inhutani IV di Padang
Lawas itu jenisnya HPHTI Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri ; o. Bahwa yang dimaksud HPHTI adalah menanam di lokasi – lokasi yang
sudah diizinkan oleh Menteri Kehutanan kepada PT.Inhutani IV untuk melakukan kegiatan penanaman hutan tanaman industri di lokasi tersebut;-
p. Bahwa hutan tanaman industri biasanya satu jenis, saksi tidak tahu yang ditanaman oleh pemegang HPHTI PT.Inhutani IV ;
q. Bahwa tindakan – tindakan Dinas Kehutanan Sumatera Utara menghadapi perusahaan – perusahaan yang tidak mempunyai izin untuk mengelola
hutan; pertama, Dinas Kehutanan membuat peringatan kepada semua pihak – pihak yang mengelola hutan Padang Lawas tanpa izin, kedua,
Universitas Sumatera Utara
148 melakukan Operasi Balak, ketiga staf Dinas kehutanan memberikan
kesaksian di Polda Sumatera Utara dalam rangka penyidaikan kasus perambahan hutan di Reg.40, kemudian Dinas Kehutanan juga membuat
konsep surat ke Bupati Tapanuli Selatan untuk menindak tegas terhadap perambahan hutan di reg.40 ;
s. Bahwa Dinas Kehutanan pernah membuat peringatan kepada Koperasi Bukit Harapan dan PT.Torgdanda;
t. Bahwa izin – izin harus diketahui oleh Dinas Kehutanan Propinsi sehingga Dinas kehutanan Propinsi dapat membuat peringatan terhadap
perusahaan – perusahaan yang tidak mempunyai izin tidak ada izin – izin dari PT.Torganda dan koperasi bukit harapan dan biasanya kewenangan
untuk memeriksa; u. Bahwa tugas pokok dan fungsi kepala Dinas Kehutanan adalah
melaksanakan tugas sebagian pemerintah propinsis di bidang kehutanan, anatara lain melaksanakan pembinaaan, rehabilitasi, perlindungan hutan
dan seterusnya; v. Bahwa status hutan Padang Lawas sampai saat ini masih dipertahankan
dan menurut RTRWP yang telah diserahkan dengan Perda No.7 Tahun 2003 kawasan hutan Padang Lawas adalah tetap kawasan htan dan
kemudian ditindak lanjuti dengan penujukan hutan Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2005 oleh Menteri Kehutanan ;
w. Bahwa izin – izin yang dibolehkan di kawasan hutan Padang Lawas selain HPHTI adalah izin pemanfaatan hasil hutan dengan fungsi kawasan hutan
Universitas Sumatera Utara
149 produksi atau HPH dan apabila menjadi perkebunan maka ahrus ada
pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan ; x. Bahwa izin usaha pemanfaatan hasil hutan nukan kayu tidak dapat dialih
fungsikan menjadi kawasan perkebunan karena tidak bisa, kawasan hutan tetap memepuyai funhsi kawasn hutan dan hanya memanfaatkan hasil
hutan bukan kayu saja dan fungsinya trtepa kawasan hutan ; y. Bahwa kawasan hutan Padang lawas yang tinggal + 14.000 Ha dari
178.508 ha masih tetap akan dipertahankan sebagai kawasan hutan ; z. Bahwa Koperasi Bukit Harapan pernah mengajukan izin perkebunan
kelapa sawit, saksi lupa kapan Koperasi Bukit Harapan mengajukan permohonan izin perkebunan kelapa sawit , saksi tidak tahu berapa luas
areal yang dikuasai Koperasi Bukit Harapan di kawasan Padang Lawas dan Menteri kehutanan pernah mencabut izin dari Koperasi Bukit
Harapan, surat No. 3.419 tanggal 13 Oktober 2004;
7. Saksi , Sri Sudhiarto