194
19. Saksi, Mah.Raho Hasibuan
Kepala Desa Gunung Manaon Ujung Batu
57
a. Bahwa di Padang Lawas ada kawasan hutan milik Negara dan ada juga
hutan rakyat; Bahwa kawasan hutan Padang Lawas sekarang sudah tidak ada dan sudah menjadi kebun kelapa sawit, ada kebun di kawasan Padang
Lawas milik koperasi Bukit Harapan dan bapak Angkat Koperasi Bukit Harapan adalah D.L.Sitorus PT.Torganda;
b. Bahwa Luas kebun kelapa sawit koperasi Bukit Harapan adalah di Luhat
Ujung batu luasnya + 8.000 Ha dan di Luhat Ujung Simangambat + 72.000 Ha;
c. Bahwa selain perkebunan kelapa sawit koperasi Bukit Harapan juga ada
perusahaan lain, yaitu PT.First Mujur Plantation dan yang lainnya saksi tidak hapal; Bahwa desa – desa yang mendukung perkebunan koperasi
Bukit Harapan yaitu Desa Martujuan, Desa Tebing Tinggi dan di desa Luhat Ujung Batu ada 13 Desa;
d. Bahwa adat Raja Panusunan Bulung, Hatobangon masih ada di daerah
sana, masih ada acara – acara pesta pernikahan, siding – siding pekawinan. e.
Bahwa ada kepala desa yang setuju dan tidak setuju dengan adanya penyerahan tanah adat kepala desa yang tidak setuju karena menerima
surat edaran dari Bupati dan Gubernur agar tidak lagi menyerahakan tanah adat kepada pihak lain;
f. Bahwa di daerah Luhat Ujung Batu masih ada hutan dan sudah menjadi
kebun kelapa sawit; Bahwa warga masyarakat di daerah saksi ada yang
57
Ibid.Hal. 235.
Universitas Sumatera Utara
195 menjadi anggota Koperasi Bukit Harapan, yaitu mendapatkan uang tiap
bulan + Rp 450.000 sd Rp 500.000,- per bulan ; g.
Bahwa 23 KK warga penduduk desa saksi tersebut yang mempuyai sertifikat masing – masing 2 Ha, sertifikat asli tidak ada pada KK dan
hanya fotocopy dan aslinya di Koperasi Bukit Harapan; Bahwa yang mengurus permohonan sertifkat adalah Koperasi Bukit Harapan;
h. Bahwa tiap KK menerima uang Rp 450.000,sd Rp 500.000,- per bulan
dari Koperasi Bukit Harapan sejak tahun 2002, yang menerima uang Rp 450.000,sd Rp 500.000,- ada juga yang berasal dari keluarga saksi;
i. Bahwa saksi kenal dengan Raja Asli hasibuan dan Raja Asli hasibuan
keturunan raja seperti Rja Manipo juga keturunan raja; j.
Bahwa di Luhat ujung Batu ada 3 desa tanah adat tetapi tidak ada pengakuan dari Pemda mengenai tanah adat tanah ulayat .
k. Bahwa bisa terjadi sebagian areal Koperasi Bukit Harapan berada di
wilayah desa yang saksi pimpin, tetapi saksi tidak mendukung Koperasi Bukit Harapan karena Kepala Desa pribadi memang tidak mendukung,
tetapi masyarakat mendukung dan kepala desa tidak bisa berbuat apa – apa dan tidak mampu menghambat masyarakat.
l. Bahwa selain Koperasi Bukit Harapan ada perkebunan kelapa sawit yang
lain , yaitu PT.Mujur Plantation, Luas perkebunan kelapa sawit Koperasi Bukit Harapan di desa saksi adalah + 8.000 Ha.
m. Bahwa areal + 8.000 Ha yang dikelola oleh Koperasi Bukit Harapan pada
zaman Belanda adalah tanah adat;
Universitas Sumatera Utara
196 n.
Bahwa saksi tidak tahu apakah saksi pernah membuat surat pernyataan tanggal 20 Juni 1997, yang isinya tanha di luar Luhat Ujung batu adalah
tanah adapt dan bukan hutan dan tidak akan diserahkan kepada Departemen Kehutanan;
o. Bahwa tokoh Adat eks Dewan Negeri Luhat Ujung Batu yang
menyerahkan tanah ada 12 orang, yaitu : Sultan Baharuddin Raja Panusunan Bulung, Sultan Malik Hasibuan Hatubangon , Tongku
Solipada Hasibuan Hatobangon , Tongku Marousin Harahap Hatobangon , Baginda Partomuan Hatobangon , Rongkayak Sultan
Siregar Hatobangon , Tongku Marausin Harahap Hatobangon , Tengku Marahudin Hatobangon , Tengku Mahmud hasibuan
Hatobangon , Baginda Junjungan Dalimunthe, dan saya kenal dengan 12 tokoh adat tersebut dan 12 tokoh adapt yang menyerahkan tanahnya +
8.000 Ha kepada D.L.Sitorus; p.
Bahwa saksi tidak mengetahui status lokasi Koperasi bukit Harapan dan dulu hutan apakah itu kawasan hutan saksi tidak tahu;
q. Bahwa saksi tidak mengetahui Peraturan Menteri Agraria nomor 5 Tahun
1999 saya sebagai kepala desa memepuyai Surat Edaran yang dibuat oleh Bupati dan Gubernur yang ditujukan kepada para Kepala Desa dan saksi
tidak mengenai tanah adat tanah ulayat sesuai Peraturan Menteri Agraria nomor 5 Tahun, harus ada penelitian yang melibatkan masyarakat hukum
adat, Pakar, LSM dan sebagainya; r.
Bahwa Kepala Desa berwenang mengeluarkan SKT Surat Keterangan Tanah dan selama tidak ada sengketa; saksi pernah membuat Surat
Universitas Sumatera Utara
197 Pernyataan tanggal 20 juni 1997 bersama eks Dewan Negeri dan saksi
hanya berpegang kepada Surat Edaran Bupati dan Gubernur; s.
Bahwa saksi mengetahui Surat Pernyataan bersama yang ditandatangani juga oleh Sekretaris Desa Pangihutan Hasibuan ; Bahwa keadaan
masyarakat yang menerima PIR dari Koperasi Bukit Harapan dan yang tidak mendapat PIR dari Koperasi Bukit Harapan adalah yang mendapat
PIR tentunya senang dan tidak mendapat PIR tentu tidak senang; t.
Bahwa saksi tidak mengetahui Terdakwa datang ke Luhat Ujung Batu Simangambat dan Luhat Simangambat atas undangan tokoh – tokoh adat
disana yang kemudian ada pago – pago dan seterusnya serta saksi tidak mengetahui bahwa Koperasi Bukit Harapan telah meminta kepada para
Kepala Desa untuk membuat daftar warga masyarakat yang inign bergabung menjadi anggota Koperasi Bukit Harapan dan ada di daerah
Luhat Ujung Batu ada + 500 anggota;
20. Saksi , IR.Poernama Gandhi Nz,MM Penanggungjawab Audit kawasan Hutan